Breaking News
Loading...

Mengapa Syiah Mengutuk Sahabat Rasulullah?


Syiahindonesia.com
– Salah satu ciri paling menonjol dari kelompok Syiah adalah kebiasaan mereka melaknat, mencaci, bahkan mengkafirkan para sahabat Nabi ﷺ. Tradisi ini bukan sekadar sikap emosional, tetapi sudah menjadi bagian dari doktrin akidah mereka yang diwariskan turun-temurun. Padahal para sahabat adalah generasi terbaik yang dipuji Allah dan Rasul-Nya, serta menjadi perantara sampainya Islam kepada kita.

Akar Kebencian Syiah kepada Sahabat

  1. Klaim Perebutan Kepemimpinan
    Syiah meyakini bahwa setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, kepemimpinan umat Islam (khilafah) seharusnya langsung diberikan kepada Ali bin Abi Thalib. Karena Abu Bakar, Umar, dan Utsman dipilih sebagai khalifah, maka Syiah menuduh mereka sebagai pengkhianat dan perampas hak.

  2. Doktrin dalam Kitab-Kitab Syiah
    Dalam literatur Syiah, banyak ditemukan riwayat palsu yang menghina Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah, Hafshah, dan sahabat lainnya. Hal ini membuat kebencian terhadap sahabat bukan sekadar pendapat individu, melainkan menjadi bagian dari ajaran resmi.

  3. Menganggap Mayoritas Sahabat Murtad
    Syiah berkeyakinan bahwa hampir seluruh sahabat murtad setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, kecuali segelintir orang yang loyal kepada Ali. Ini jelas menyelisihi Al-Qur’an yang memuji para sahabat secara keseluruhan.

    Allah Ta’ala berfirman:

    وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
    “Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.”
    (QS. At-Taubah: 100)

    Ayat ini membuktikan bahwa para sahabat mendapatkan keridhaan Allah, bukan laknat sebagaimana keyakinan Syiah.

Bahaya Mengutuk Sahabat

  1. Merusak Sumber Agama
    Al-Qur’an dan hadits sampai kepada kita melalui para sahabat. Jika sahabat dihina dan dianggap kafir, maka otomatis runtuhlah seluruh ajaran Islam.

  2. Bertentangan dengan Sunnah Nabi ﷺ
    Rasulullah ﷺ bersabda:

    لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا، مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
    “Janganlah kalian mencela sahabatku. Seandainya salah seorang di antara kalian berinfak emas sebesar gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud atau setengahnya dari (amal) mereka.”
    (HR. Bukhari dan Muslim)

    Hadits ini jelas melarang mencela sahabat, tetapi Syiah justru menjadikan celaan sebagai ibadah.

  3. Memecah Belah Umat Islam
    Dengan mengutuk sahabat, Syiah otomatis berseberangan dengan mayoritas umat Islam yang mencintai dan menghormati mereka. Hal ini melahirkan konflik berkepanjangan dalam sejarah.

Penutup

Mengutuk sahabat Rasulullah ﷺ adalah salah satu penyimpangan terbesar dalam akidah Syiah. Mereka melaknat orang-orang yang justru dipuji Allah dan Rasul-Nya, bahkan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi Islam. Sungguh, siapa pun yang membenci sahabat Nabi berarti menentang Allah, menolak sunnah, dan menghancurkan dasar agama.

Umat Islam harus berhati-hati dan waspada agar tidak terpengaruh propaganda Syiah yang membungkus kebencian mereka dengan klaim cinta Ahlul Bait. Sesungguhnya cinta Ahlul Bait tidak akan pernah bertentangan dengan penghormatan terhadap sahabat Rasulullah ﷺ.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: