Breaking News
Loading...

Syiah dan Kesalahannya dalam Memahami Tauhid


Syiahindonesia.com
- Tauhid adalah inti dari ajaran Islam, yaitu mengesakan Allah dalam ibadah, doa, dan ketaatan. Namun dalam ajaran Syiah, konsep tauhid mengalami banyak penyimpangan. Mereka sering mencampuradukkan antara penghormatan kepada Ahlul Bait dengan pengagungan berlebihan (ghuluw) yang justru merusak kemurnian tauhid. Kesalahan dalam memahami tauhid inilah yang menjadikan Syiah berbahaya bagi akidah umat Islam.

1. Tauhid dalam Islam

Dalam Ahlus Sunnah wal Jamaah, tauhid dibagi menjadi tiga:

  • Tauhid Rububiyyah: meyakini Allah sebagai satu-satunya Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam.

  • Tauhid Uluhiyyah: mengesakan Allah dalam ibadah, doa, dan penghambaan.

  • Tauhid Asma wa Shifat: menetapkan nama dan sifat Allah sebagaimana yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah, tanpa tahrif (mengubah), tanpa ta’thil (menolak), tanpa takyif (membagaimanakan), dan tanpa tamsil (menyerupakan).

Inilah pemahaman tauhid yang lurus, yang menjadi dasar Islam sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad ﷺ.

2. Syiah dan Penyimpangan Tauhid

Syiah mengaku bertauhid, tetapi dalam praktik dan keyakinannya terdapat banyak penyimpangan, antara lain:

a. Memberi Sifat Ilahi kepada Imam

Sebagian Syiah meyakini imam mereka mengetahui perkara ghaib, dapat memberi syafaat tanpa izin Allah, dan memiliki kekuasaan atas semesta. Padahal Allah berfirman:

قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
"Katakanlah: tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib selain Allah." (QS. An-Naml: 65)

Memberikan sifat Allah kepada manusia adalah bentuk kesyirikan.

b. Berdoa kepada Imam dan Ahlul Bait

Syiah banyak berdoa dengan menyebut nama imam, seperti “Ya Ali madad” (wahai Ali tolonglah kami). Ini bertentangan dengan tauhid uluhiyyah, karena doa adalah ibadah yang hanya boleh ditujukan kepada Allah.

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah bersama Allah siapa pun." (QS. Al-Jinn: 18)

c. Menghalalkan Syirik dengan Dalih Tawassul

Syiah menjadikan tawassul kepada imam sebagai bagian dari ibadah. Mereka tidak hanya meminta doa, tetapi sampai pada meminta pertolongan langsung kepada imam yang sudah wafat. Padahal tawassul yang benar hanya melalui:

  1. Nama dan sifat Allah.

  2. Amal saleh.

  3. Doa orang saleh yang masih hidup.

Selain itu adalah bentuk kesyirikan yang merusak tauhid.

d. Menjadikan Imamah sebagai Rukun Agama

Syiah meyakini bahwa iman tidak sah tanpa meyakini imamah. Ini bentuk tambahan dalam agama yang tidak pernah diajarkan Rasulullah ﷺ. Allah telah menegaskan kesempurnaan Islam:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Maidah: 3)

Menambahkan imamah sebagai syarat iman berarti menuduh agama ini belum sempurna.

3. Akibat Penyimpangan Tauhid ala Syiah

Kesalahan dalam memahami tauhid berdampak besar, antara lain:

  • Membuka pintu syirik dengan berdoa kepada selain Allah.

  • Menumbuhkan kultus berlebihan terhadap imam.

  • Merusak fondasi akidah Islam yang seharusnya hanya berpusat pada Allah.

  • Menimbulkan perpecahan dalam umat karena ajaran yang menyimpang.

Rasulullah ﷺ telah mengingatkan:

إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ
"Jauhilah sikap berlebih-lebihan dalam agama, karena yang membinasakan umat sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan." (HR. Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu Majah)

4. Tauhid yang Benar Menurut Ahlus Sunnah

Ahlus Sunnah menghormati Ahlul Bait tanpa berlebih-lebihan, menjaga tauhid dengan memurnikan ibadah hanya kepada Allah, serta menolak segala bentuk syirik. Tauhid inilah yang membedakan Islam dari seluruh agama dan aliran batil.


Kesimpulan

Syiah melakukan kesalahan fatal dalam memahami tauhid dengan memberikan sifat ilahiyah kepada imam, berdoa kepada selain Allah, dan menjadikan imamah sebagai syarat iman. Semua ini bertentangan dengan ajaran Islam yang murni.

Umat Islam, khususnya Sunni di Indonesia, harus waspada dan memperkuat pemahaman tauhid yang benar agar tidak terjebak dalam penyimpangan Syiah.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

0 komentar: