Breaking News
Loading...

Syiah dan Fitnah terhadap Islam


Syiahindonesia.com
— Di tengah derasnya arus informasi dan pertarungan ideologi di era modern ini, umat Islam kembali dihadapkan pada ujian besar: penyebaran ajaran Syiah yang mengandung banyak fitnah terhadap Islam yang murni dan lurus sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dipelihara oleh para sahabatnya. Ajaran Syiah bukan sekadar perbedaan fiqih atau mazhab semata, melainkan sebuah ideologi yang membawa distorsi serius terhadap prinsip-prinsip Islam.

Fitnah Terhadap Al-Qur’an dan Sunnah

Salah satu bentuk fitnah paling berbahaya dari ajaran Syiah adalah keyakinan mereka bahwa Al-Qur’an yang ada sekarang tidak lengkap. Ini adalah tuduhan keji yang sama sekali tidak memiliki landasan. Mayoritas ulama Syiah terdahulu, seperti Al-Kulaini dalam kitab Al-Kafi, menyebut bahwa terdapat tahrif (pengubahan) dalam Al-Qur’an. Padahal, keyakinan bahwa Al-Qur’an terjaga dari segala perubahan adalah bagian dari akidah Islam yang sudah menjadi ijma’ (kesepakatan ulama).

Di sisi lain, Syiah juga melecehkan hadits-hadits sahih yang diriwayatkan oleh para sahabat utama seperti Abu Bakar, Umar, dan Utsman, karena mereka menganggap para sahabat itu telah murtad setelah wafatnya Nabi. Ini jelas fitnah besar terhadap generasi terbaik umat.

Fitnah Terhadap Para Sahabat

Syiah secara terang-terangan melaknat sahabat Rasulullah yang dijanjikan surga. Mereka memusuhi Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan—tiga khalifah pertama yang menjadi tonggak penegakan Islam setelah wafatnya Nabi. Mereka juga menuduh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha—istri Nabi—sebagai pezina, na’udzubillah.

Ini bukanlah bentuk kecintaan kepada Ahlul Bait, melainkan upaya sistematis dalam menghancurkan otoritas para perawi hadits dan perusakan terhadap sejarah Islam. Kebencian terhadap sahabat adalah indikator utama kesesatan Syiah, sebagaimana ditegaskan oleh banyak ulama Ahlus Sunnah.

Fitnah Imamah dan Politik

Konsep Imamah dalam Syiah bukanlah sekadar kepemimpinan, tetapi sebuah akidah yang mereka tempatkan di atas rukun Islam. Mereka meyakini bahwa hanya para Imam dari keturunan Ali yang berhak memimpin umat, dan menganggap kepemimpinan selain itu adalah batil. Bahkan, mereka mengkafirkan orang yang tidak meyakini Imamah sebagai bagian dari rukun iman.

Dari sinilah lahir paham-paham ekstrem seperti taqiyah (berbohong demi menjaga keselamatan), serta wilayah al-faqih yang menjadi dasar teokrasi Syiah di Iran. Konsep ini telah merusak ukhuwah Islamiyah dan membuka jalan bagi intervensi politik yang menyusup ke dalam dunia Sunni.

Syiah di Balik Kegaduhan Dunia Islam

Sejarah mencatat bahwa Syiah sering berada di balik tragedi besar yang menimpa umat Islam. Ketika Baghdad dihancurkan oleh tentara Tatar, kaum Syiah bekerja sama dengan mereka. Ketika Palestina terjajah, Syiah Iran sibuk memperluas pengaruh di Suriah dan Yaman ketimbang membela Masjid Al-Aqsha.

Di Indonesia sendiri, penyusupan ajaran Syiah kian masif melalui media, pendidikan, bahkan tokoh-tokoh berkedok cinta damai. Mereka menyusup ke kalangan intelektual, mahasiswa, hingga masyarakat awam dengan narasi "Islam mazhab lain" atau "perbedaan kecil".

Waspada Terhadap Syiah di Indonesia

Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, menjadi target penting bagi penyebaran ajaran Syiah. Jika umat Islam di Indonesia tidak waspada, fitnah yang dibawa oleh ajaran ini akan memecah belah umat, menimbulkan konflik internal, dan mengaburkan pemahaman Islam yang benar.

Sudah banyak ulama Sunni, baik dari dalam maupun luar negeri, yang mengingatkan akan bahaya ajaran ini. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah merilis beberapa pernyataan yang menegaskan bahwa ajaran Syiah memiliki banyak penyimpangan dari ajaran Islam yang benar.

Penutup

Syiah bukanlah sekadar mazhab fiqih dengan perbedaan ijtihadiyah. Ia adalah paham yang membawa misi ideologis dan politis. Umat Islam di Indonesia wajib bersatu mempertahankan akidah yang shahih, mencintai sahabat dan Ahlul Bait dengan proporsional, serta mewaspadai semua bentuk fitnah terhadap Islam, termasuk dari ajaran Syiah.

"Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah melaknat mereka di dunia dan di akhirat, dan menyediakan bagi mereka azab yang menghinakan."
(QS. Al-Ahzab: 57)


(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: