Breaking News
Loading...

 Dekati Suriah, AS Berencana Bangun Pangkalan Militer di Al Tanf


 Delegasi Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan berkunjung ke Suriah dalam beberapa hari ke depan untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat dari pemerintahan dan mungkin menandatangani kesepakatan untuk pembangunan pangkalan militer permanen di negara Arab tersebut.

Menurut sumber setempat, seperti dilansir The Gulf Insider (10/6/2025), instalasi militer akan didirikan di wilayah strategis al-Tanf dekat perbatasan dengan Irak dan Yordania.

Sumber tersebut menambahkan bahwa kunjungan tersebut akan menjadi yang pertama dalam rangka pendirian resmi pangkalan di tanah Suriah setelah jatuhnya Bashar al-Assad Desember lalu.

Mereka melanjutkan dengan mencatat bahwa delegasi AS juga akan mendorong pembangunan pangkalan angkatan laut di pantai barat Suriah, dan berupaya mendapatkan persetujuan pemerintahan Suriah untuk tujuan tersebut.

Sumber-sumber tersebut mencatat bahwa pangkalan-pangkalan itu akan melanggengkan kehadiran pasukan militer AS di wilayah Suriah, dan mengurangi jumlah pasukan dari 2.000 menjadi 500.

Juru bicara utama Pentagon Sean Parnell mengatakan dalam sebuah pernyataan pada tanggal 18 April bahwa militer AS bermaksud untuk mengurangi kehadiran militernya di Suriah menjadi kurang dari 1.000 tentara dalam beberapa bulan mendatang.

“Proses yang disengaja dan berdasarkan kondisi ini akan mengurangi jumlah pasukan AS di Suriah hingga kurang dari seribu pasukan AS dalam beberapa bulan mendatang,” ungkapnya.

Militer AS memiliki sekitar 2.000 tentara AS di Suriah di beberapa pangkalan, sebagian besar di timur laut.

Pentagon tidak merinci dalam rilis tersebut berapa banyak pasukan yang akan ditarik, tetapi The New York Times melaporkan sebelumnya bahwa jumlahnya adalah 600.

Siaran pers itu juga tidak memberikan batas waktu yang spesifik untuk penarikan tersebut.

Militer AS sejak tahun 2014 telah mengerahkan pasukan dan perlengkapannya di Suriah timur laut tanpa izin dari pemerintah negara Arab tersebut, dan Pentagon mengklaim bahwa pengerahan tersebut bertujuan untuk mencegah ladang minyak di daerah tersebut jatuh ke tangan sisa-sisa jekimoij militan Islamic State (ISIS).

Namun, Damaskus bersikeras pengerahan itu dimaksudkan untuk menjarah sumber daya alam negara itu.

Selama beberapa tahun terakhir, banyak rekaman telah muncul yang mengungkapkan bahwa pasukan pendudukan AS telah menggunakan tanker untuk menyelundupkan minyak mentah Suriah dari provinsi utara negara itu ke pangkalan mereka di Irak utara, sebagai bagian dari penjarahan sistematis Washington atas komoditas dasar Suriah.

Presiden AS Donald Trump juga telah mengakui pada beberapa kesempatan bahwa pasukan Amerika berada di negara Arab itu karena kekayaan minyaknya.

Selain itu, ada beberapa laporan yang menunjukkan dukungan langsung atau tidak langsung Washington melalui sekutu regionalnya terhadap ISIS selama beberapa tahun terakhir. (hanoum/arrahmah.id)




************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: