Syiahindonesia.com – Syiah merupakan salah satu sekte dalam Islam yang sejak awal kemunculannya sudah menuai kontroversi. Berbeda dengan Sunni yang mengikuti ajaran Rasulullah ﷺ dan para sahabat, Syiah justru banyak menyelisihi prinsip-prinsip utama dalam Islam. Tak heran jika mayoritas umat Islam di seluruh dunia, baik dari kalangan ulama maupun awam, menolak ajaran Syiah. Penolakan ini bukan semata karena perbedaan fiqih biasa, tetapi karena perbedaan aqidah yang sangat mendasar.
1. Berbeda dalam Konsep Aqidah
Salah satu alasan utama mengapa Syiah ditolak oleh mayoritas umat Islam adalah perbedaan dalam konsep aqidah. Syiah meyakini bahwa kepemimpinan (imamah) adalah bagian dari rukun iman, dan menganggap bahwa para imam mereka memiliki sifat maksum (bebas dari dosa), bahkan lebih utama dari para nabi kecuali Rasulullah ﷺ. Ini jelas bertentangan dengan keyakinan Ahlus Sunnah wal Jamaah yang hanya mengakui kenabian sebagai bentuk wahyu dan hidayah tertinggi dari Allah ﷻ.
2. Pengkafiran terhadap Sahabat Nabi
Syiah dikenal sering mencaci, bahkan mengkafirkan sebagian besar sahabat Nabi ﷺ, terutama Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan رضي الله عنهم. Padahal, para sahabat adalah generasi terbaik yang mendapatkan pujian langsung dari Allah ﷻ dan Rasul-Nya. Hal ini menjadi penyebab besar mengapa umat Islam menolak keberadaan Syiah, karena menghina sahabat sama saja menghina Rasulullah ﷺ yang membina mereka.
3. Pengubahan terhadap Syariat
Dalam praktiknya, Syiah banyak mengubah aturan-aturan dalam Islam. Contohnya adalah nikah mut’ah yang mereka halalkan, padahal telah diharamkan oleh Rasulullah ﷺ untuk selamanya. Mereka juga memiliki versi Al-Qur'an yang mereka anggap lebih lengkap, seperti mushaf Fatimah, yang tidak diakui umat Islam. Perubahan ini menunjukkan bahwa Syiah tidak konsisten dalam menjaga keotentikan syariat Islam.
4. Taqiyah: Kebohongan yang Dihalalkan
Taqiyah adalah ajaran Syiah yang membolehkan mereka menyembunyikan keyakinan atau bahkan berbohong demi keselamatan atau kepentingan agama mereka. Dalam praktiknya, taqiyah sering digunakan untuk menyusup ke dalam barisan umat Islam dan menyebarkan ajaran mereka secara sembunyi-sembunyi. Sikap ini membuat umat Islam tidak bisa percaya terhadap dakwah Syiah karena mengandung tipu daya yang berbahaya.
5. Sejarah Kelam Syiah dalam Islam
Sejak dulu, Syiah terlibat dalam berbagai pengkhianatan terhadap Islam. Dari peran mereka dalam runtuhnya Dinasti Abbasiyah oleh serangan Mongol hingga keterlibatan mereka dalam konflik-konflik internal umat Islam, Syiah kerap kali menjadi pemicu perpecahan. Sejarah kelam ini masih membekas dan menjadi catatan hitam yang tidak bisa dihapus begitu saja oleh generasi umat Islam saat ini.
6. Menyusup Melalui Politik dan Pendidikan
Di era modern, Syiah menyusup ke berbagai sektor umat Islam, termasuk pendidikan dan politik. Di beberapa negara, mereka berusaha menguasai sistem pendidikan untuk menanamkan ajaran-ajaran sesat kepada generasi muda. Di ranah politik, Syiah kerap membuat kegaduhan dan memecah belah kesatuan umat, seperti yang terlihat di Timur Tengah, Yaman, Irak, Suriah, dan Lebanon.
7. Fatwa Ulama Dunia tentang Syiah
Mayoritas ulama besar dunia Islam, dari Saudi Arabia, Mesir, Yordania, Pakistan, hingga Indonesia, telah mengeluarkan fatwa tegas mengenai kesesatan ajaran Syiah. Mereka menegaskan bahwa Syiah bukan bagian dari Ahlus Sunnah wal Jamaah dan tidak bisa disatukan dengan Islam yang murni. Fatwa ini menjadi pegangan umat agar tidak tertipu dengan narasi toleransi palsu yang kerap digaungkan oleh kaum Syiah.
Kesimpulan: Umat Islam Harus Waspada
Dengan semua penyimpangan di atas, sangat jelas mengapa Syiah tidak diterima oleh mayoritas umat Islam. Perbedaan yang mereka bawa bukan sekadar cabang, tetapi akar dari ajaran Islam itu sendiri. Oleh karena itu, umat Islam di Indonesia harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran ajaran Syiah yang sangat halus dan sistematis. Jangan biarkan negeri ini menjadi sasaran infiltrasi Syiah yang hanya akan menghancurkan ukhuwah dan aqidah umat.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: