Syiahindonesia.com – Di tengah upaya menjaga kemurnian Islam sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad ﷺ dan dilanjutkan oleh para sahabat yang lurus aqidahnya, muncul beragam kelompok yang membawa ajaran berbeda. Salah satu yang paling kontroversial adalah Syiah. Dalam artikel ini, kita akan mengkaji bagaimana Syiah ditimbang dalam neraca Al-Qur'an dan Sunnah, agar umat Islam dapat menilai dengan ilmu dan bukan hanya opini.
1. Islam Adalah Agama yang Telah Disempurnakan
Allah ﷻ berfirman dalam QS. Al-Ma'idah: 3:
"الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي..."
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku..."
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam telah sempurna pada masa Nabi ﷺ. Maka, setiap kelompok yang menambah atau mengubah ajaran Islam setelah wafatnya Rasulullah ﷺ patut dicurigai sebagai penyimpangan.
2. Akidah Syiah Bertentangan dengan Sunnah
Beberapa contoh penyimpangan Syiah dalam akidah:
-
Keyakinan bahwa Al-Qur'an telah diubah. Padahal Allah berfirman dalam QS. Al-Hijr: 9:
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."
-
Menganggap para sahabat Nabi telah murtad, kecuali beberapa orang saja. Ini bertentangan dengan sabda Nabi ﷺ:
"Sebaik-baik manusia adalah pada zamanku (sahabatku), kemudian yang sesudahnya (tabi’in), kemudian yang sesudahnya (tabi’ut tabi’in)." (HR. Bukhari dan Muslim)
-
Mengangkat imam-imam sebagai makhluk ma’shum (terjaga dari dosa), padahal kemaksuman hanya milik para nabi, bukan selain mereka.
3. Syiah dalam Timbangan Sunnah
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Akan ada setelahku perpecahan dan perselisihan yang banyak. Maka siapa yang hidup di antara kalian, hendaklah berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk..." (HR. Abu Dawud)
Syiah tidak berpegang kepada sunnah Khulafaur Rasyidin. Mereka mencaci Abu Bakar, Umar, bahkan Aisyah radhiyallahu ‘anhum. Maka jelas, mereka telah keluar dari tuntunan sunnah Nabi ﷺ.
4. Syiah Tidak Diakui oleh Para Ulama Sunni
Imam Malik rahimahullah berkata:
"Siapa yang mencela para sahabat Nabi, maka tidak ada bagian baginya dalam Islam."
Imam Syafi’i juga berkata:
"Tidak pernah saya melihat orang yang lebih dusta dari pada orang Rafidhah (Syiah ekstrem)."
5. Syiah dan Taqiyah: Strategi Tipuan
Dalam Syiah, taqiyah (berpura-pura demi menyembunyikan akidah) adalah bagian dari ibadah. Ini sangat berbahaya karena menyulitkan umat membedakan mana kebenaran dan mana kebatilan.
6. Kesimpulan
Syiah dalam timbangan Al-Qur'an dan Sunnah adalah kelompok yang menyimpang dari jalan Islam yang lurus. Umat Islam harus berhati-hati agar tidak terpengaruh dengan ajaran mereka yang bertentangan dengan wahyu.
Perbedaan dalam fiqih masih bisa ditoleransi. Namun perbedaan dalam akidah, khususnya seperti keyakinan Syiah yang menuduh sahabat murtad, mengubah Al-Qur'an, dan menjadikan imam sebagai ma’shum, merupakan penyimpangan besar yang tidak dapat diterima.
Sebagai Muslim, mari kita berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para sahabat. Jangan sampai kita tertipu dengan nama Islam yang digunakan oleh kelompok sesat untuk menyusupkan ideologi berbahaya.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: