Breaking News
Loading...

 Mengapa Syiah Menyembunyikan Kebencian terhadap Sunni?


Syiahindonesia.com
– Di balik seruan “ukhuwah Islamiyah” dan slogan cinta Ahlul Bait, terdapat fakta sejarah dan doktrin Syiah yang menunjukkan adanya kebencian mendalam terhadap Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Sunni). Menariknya, kebencian tersebut tidak selalu ditampakkan secara terbuka. Syiah memiliki konsep ideologis yang mendorong mereka untuk menyembunyikan keyakinan dan permusuhan mereka, khususnya terhadap kaum Sunni. Lalu, mengapa Syiah menyembunyikan kebencian terhadap Sunni? Mari kita telaah secara dalam berdasarkan referensi mazhab mereka sendiri.


1. Doktrin Taqiyyah: Landasan Menyembunyikan Keyakinan

Konsep paling penting dalam menjelaskan sikap Syiah terhadap Sunni adalah taqiyyah (التقية). Dalam ajaran Syiah, taqiyyah adalah:

“Menyembunyikan keyakinan demi menjaga diri, harta, dan tujuan Syiah dari musuh (terutama Ahlus Sunnah).”

Taqiyyah bukan hanya dibolehkan, tapi wajib dalam banyak keadaan menurut Syiah. Dalam kitab utama mereka, Al-Kafi (karya Al-Kulaini), disebutkan:

"Taqiyyah adalah agamaku dan agama nenek moyangku. Barangsiapa tidak bertaqiyyah, maka dia bukan bagian dari kami."
(Al-Kafi, Jilid 2, hal. 217)

Dengan dalih taqiyyah, Syiah dapat bermuka dua, bersikap lembut di depan kaum Sunni, namun di balik itu menyimpan permusuhan dan agenda tersembunyi.


2. Syiah Mengkafirkan Sunni secara Sistematis

Banyak ulama Syiah menyebut bahwa musuh utama mereka adalah Sunni, bukan orang kafir di luar Islam. Dalam kitab Bihar al-Anwar karya Al-Majlisi (ulama besar Syiah), disebutkan:

“Tidak ada anjing yang lebih najis dari Sunni.”
(Bihar al-Anwar, Jilid 27, hal. 34)

Ucapan ini menunjukkan kedengkian luar biasa, namun mereka jarang menyatakannya secara terbuka karena takut menimbulkan penolakan besar dari umat Islam.


3. Syiah Melaknat Sahabat Nabi secara Terselubung

Syiah secara historis selalu melaknat sahabat Nabi ﷺ, terutama Abu Bakar, Umar, dan Aisyah رضي الله عنهم. Namun mereka tidak melakukannya secara terang-terangan di wilayah mayoritas Sunni, melainkan dengan:

  • Menggunakan istilah "al-‘aduww" (musuh) dalam doa-doa mereka, yang secara tersirat ditujukan kepada para sahabat.

  • Mengubah redaksi ziarah atau doa untuk mencaci para tokoh Sunni dengan simbol-simbol yang tidak diketahui umum.

Semua ini dilakukan tanpa diketahui orang awam, sebagai bentuk dari taqiyyah politik dan sosial.


4. Tujuan Tersembunyi: Menyusup dan Menguasai

Syiah menyimpan kebencian terhadap Sunni karena mereka menganggap para khalifah Sunni adalah perampas kekuasaan Ali bin Abi Thalib. Tujuan akhir mereka bukan sekadar eksistensi, tetapi menguasai dan menggulingkan dominasi Sunni dengan cara:

  • Menyusup ke institusi pendidikan, politik, dan media

  • Mengembangkan pengaruh melalui dakwah terselubung atas nama cinta Ahlul Bait

  • Membentuk simpati dari umat awam yang belum mengenal penyimpangan ajaran mereka


5. Al-Qur'an Ditafsirkan Sesuai Kepentingan Syiah

Syiah menyembunyikan kebencian mereka dengan membelokkan tafsir ayat-ayat Al-Qur’an, seolah-olah ayat-ayat tersebut berbicara tentang kekuasaan Ali dan keturunan Ahlul Bait, dan menyebut musuh-musuh Ali sebagai orang-orang yang dilaknat. Padahal, dalam tafsir Ahlus Sunnah, ayat-ayat tersebut justru ditujukan untuk memperkuat tauhid dan persatuan umat.


6. Para Ulama Sunni Sudah Mengingatkan Sejak Dahulu

Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, hingga Ibnu Taimiyah telah lama menyebut Syiah sebagai kelompok paling pandai berdusta dan penuh kebencian terhadap Islam yang hakiki.

Ibnu Taimiyah berkata:

“Syiah Rafidhah adalah kelompok paling dusta, paling jauh dari kebenaran, dan paling besar kebenciannya terhadap Islam.”
(Minhaj as-Sunnah)


Kesimpulan: Umat Islam Wajib Waspada

Syiah menyembunyikan kebencian mereka terhadap Sunni karena strategi ideologis. Mereka tidak mungkin menyebar di negeri Sunni seperti Indonesia jika menunjukkan wajah aslinya. Oleh sebab itu, mereka menyamar dalam bentuk:

  • Mengaku cinta Ahlul Bait

  • Mengangkat isu keadilan sosial

  • Menyuarakan toleransi dan ukhuwah

Padahal sejatinya, di balik itu mereka menyimpan dendam historis dan kebencian yang mengakar. Umat Islam Indonesia harus waspada, tidak mudah tertipu, dan terus belajar ilmu agama yang benar berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat.

إِنَّهُمْ يَكِيدُونَ كَيْدًۭا، وَأَكِيدُ كَيْدًۭا، فَمَهِّلِ ٱلْكَـٰفِرِينَ أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًۭا
“Sesungguhnya mereka merencanakan tipu daya, dan Aku pun merencanakan (balasan) tipu daya. Maka berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu – hanya sebentar.”
(QS. At-Thariq: 15–17)

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: