Breaking News
Loading...

 Syiah dan Tipu Daya dalam Dakwahnya


Syiahindonesia.com
– Dalam beberapa tahun terakhir, penyebaran ajaran Syiah di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Mereka masuk ke tengah-tengah umat dengan pendekatan yang tampaknya damai dan toleran. Namun, di balik sikap lembut tersebut, terdapat strategi yang licik dan penuh tipu daya. Dakwah Syiah tidak berjalan secara jujur dan terbuka, melainkan menggunakan berbagai cara terselubung untuk menarik umat Islam yang awam akan hakikat ajaran mereka. Artikel ini akan membongkar bentuk-bentuk tipu daya yang digunakan dalam dakwah Syiah, agar umat Islam di Indonesia tidak tertipu dan mampu membentengi akidahnya.


1. Bersembunyi di Balik Nama Ahlul Bait

Salah satu senjata utama dalam dakwah Syiah adalah mengangkat-angkat nama Ahlul Bait. Mereka mengklaim sebagai pecinta Ahlul Bait, padahal hakikat kecintaan mereka telah melampaui batas sampai pada pengkultusan dan penyelewengan. Mereka menggunakan nama-nama seperti Ali, Hasan, dan Husein untuk membungkus ajaran sesat mereka, sehingga umat mengira ajaran mereka adalah bagian dari Islam yang benar.

Padahal cinta kepada Ahlul Bait adalah kewajiban setiap Muslim Sunni, tanpa harus berlebihan atau menafikan para sahabat yang lain. Rasulullah ﷺ bersabda:

"أوصيكم بأهل بيتي"
"Aku wasiatkan kalian untuk (memperhatikan) Ahlul Baitku."
(HR. Muslim)

Namun cinta kepada Ahlul Bait versi Syiah bukanlah cinta yang proporsional, melainkan cinta yang dijadikan kendaraan politik dan cermin kebencian kepada sahabat Rasulullah ﷺ.


2. Taqiyyah: Strategi Dusta yang Dianggap Ibadah

Taqiyyah adalah doktrin penting dalam Syiah yang berarti menyembunyikan keyakinan dan menampakkan sesuatu yang bertentangan, demi menjaga keselamatan diri atau menyusup ke dalam barisan umat Islam.

Mereka berdalih dengan ayat Al-Qur’an:

﴿إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً﴾
"Kecuali jika kamu takut terhadap mereka, maka lakukanlah penjagaan diri (taqiyyah)."
(QS. Ali Imran: 28)

Namun, penafsiran Syiah terhadap ayat ini sangat ekstrem. Mereka menjadikan taqiyyah sebagai senjata dakwah untuk menipu umat Islam, bahkan menjadikannya sebagai bagian dari iman mereka.

Imam Ja’far ash-Shadiq yang sering mereka klaim sebagai panutan, dinisbatkan perkataan oleh Syiah:

"التقية ديني ودين آبائي"
"Taqiyyah adalah agamaku dan agama nenek moyangku."

Ini jelas berbeda dengan prinsip Islam Sunni yang mengajarkan kejujuran dalam dakwah dan menjauhi segala bentuk kebohongan. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

"عليكم بالصدق، فإن الصدق يهدي إلى البر"
"Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran menuntun kepada kebaikan."
(HR. Bukhari dan Muslim)


3. Penyusupan Melalui Lembaga Pendidikan dan Media

Syiah juga menyusup melalui jalur pendidikan dan media. Mereka mendirikan yayasan, sekolah, hingga penerbitan buku yang sekilas tampak netral, namun menyelipkan doktrin Syiah di dalamnya. Bahkan mereka aktif menulis di media sosial dengan identitas samar-samar dan nama-nama islami, untuk menarik simpati masyarakat awam.

Sering kali mereka menulis artikel atau membuat video dengan tema "persatuan umat", "cinta Ahlul Bait", atau "membela Palestina", padahal di balik semua itu tersembunyi ajaran sesat yang perlahan ditanamkan kepada pembaca atau penonton.


4. Menyamar Sebagai Sunni Moderat

Mereka tidak segan menyamar sebagai Sunni, bahkan meniru gaya ceramah ulama Ahlussunnah. Tujuannya jelas: untuk mendapatkan kepercayaan umat. Bahkan ada yang memakai nama "Ustadz", "Habib", atau gelar-gelar akademik untuk menutupi identitas Syiahnya.

Fenomena ini sejalan dengan hadis Rasulullah ﷺ:

"إن أخوف ما أخاف على أمتي الأئمة المضلين"
"Yang paling aku khawatirkan atas umatku adalah para pemimpin yang menyesatkan."
(HR. Ahmad)

Mereka menyebar kerancuan dengan menafsirkan Islam menurut perspektif Syiah, bukan Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah yang shahih sesuai pemahaman para sahabat.


5. Propaganda Anti-Sahabat dan Penolakan Hadis Shahih

Dalam dakwahnya, Syiah sering menyebarkan propaganda halus yang merendahkan para sahabat, khususnya Abu Bakar, Umar, dan Utsman رضي الله عنهم. Mereka memutarbalikkan fakta sejarah dan menuduh sahabat sebagai pengkhianat.

Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:

"لا تسبوا أصحابي، فوالذي نفسي بيده لو أنفق أحدكم مثل أحد ذهبًا ما بلغ مد أحدهم ولا نصيفه"
"Jangan kalian mencela sahabat-sahabatku. Demi Allah, jika salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud atau setengahnya dari apa yang mereka infakkan."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Penolakan terhadap hadis-hadis shahih juga merupakan ciri khas Syiah. Mereka hanya menerima riwayat dari jalur ahlul bait versi mereka, dan menolak Bukhari-Muslim. Ini menjadi celah bagi mereka menyebarkan kebohongan yang dibungkus dengan "riwayat" buatan.


Kesimpulan: Waspadai Dakwah Syiah yang Penuh Muslihat

Syiah bukan sekadar mazhab berbeda dalam Islam. Ia adalah ideologi yang sarat dengan kebencian kepada sahabat, penuh tipu daya dalam dakwah, serta memiliki agenda politik terselubung. Umat Islam di Indonesia harus meningkatkan literasi keislaman, merujuk kepada ulama Ahlussunnah wal Jamaah, dan menjauhi setiap aktivitas atau majelis yang terindikasi Syiah.

Kita harus memahami bahwa perbedaan antara Sunni dan Syiah bukan hanya soal fiqih, tapi menyangkut akidah, al-Qur'an, dan sejarah Islam yang mereka ubah seenaknya. Semoga Allah menjaga negeri ini dari penyebaran ajaran sesat yang dapat memecah belah umat dan menyesatkan generasi muda Islam.

"يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا"
"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."
(QS. At-Tahrim: 6)

Mari kita lindungi diri, keluarga, dan masyarakat sekitar dari tipu daya Syiah dalam dakwahnya.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: