Syiahindonesia.com - Pemikiran Syiah telah menjadi salah satu tantangan besar bagi umat Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah. Meski kerap mengaku sebagai bagian dari Islam, Syiah membawa doktrin-doktrin yang sangat bertentangan dengan akidah Sunni. Untuk membentengi umat, penting bagi kita memahami bagaimana cara membantah pemikiran Syiah secara ilmiah, berdasarkan Al-Qur’an, hadits shahih, dan pendapat ulama salaf.
1. Pahami Perbedaan Pokok antara Sunni dan Syiah
Langkah pertama adalah mengetahui apa saja perbedaan mendasar antara akidah Sunni dan Syiah, seperti:
-
Konsep Imamah dalam Syiah yang diyakini sebagai rukun iman, padahal dalam Islam yang asli, rukun iman tidak memuatnya.
-
Sikap Syiah terhadap para sahabat Nabi ﷺ, yang mayoritas mereka cela dan kafirkan—berbeda jauh dengan Sunni yang menghormati seluruh sahabat.
-
Penolakan Syiah terhadap banyak hadits shahih dari Bukhari dan Muslim.
-
Keyakinan adanya Al-Qur'an yang tidak utuh, padahal Allah berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya.”
(QS. Al-Hijr: 9)
2. Bantah Konsep Imamah Syiah dengan Dalil Al-Qur'an
Syiah meyakini bahwa kepemimpinan setelah Nabi ﷺ harus berada pada keturunan Ali bin Abi Thalib, dan mereka menganggap para imam sebagai maksum (bebas dari dosa). Namun dalam Islam, tidak ada dalil qath’i (tegas) tentang Imamah seperti itu. Islam mengajarkan kepemimpinan lewat musyawarah:
وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ
“Sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka.”
(QS. Asy-Syura: 38)
3. Tolak Doktrin Taqiyyah
Taqiyyah adalah prinsip membolehkan berbohong demi menyelamatkan diri atau kepentingan Syiah. Ini bertentangan dengan akhlak Islam yang menekankan kejujuran:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah kamu bersama orang-orang yang jujur.”
(QS. At-Taubah: 119)
4. Gunakan Hadits Shahih dan Penjelasan Ulama
Syiah menolak banyak hadits dalam Shahih Bukhari dan Muslim. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjelaskan kepada mereka bahwa sanad hadits yang shahih telah diuji secara ketat oleh para muhadditsin. Imam Syafi’i berkata:
“Jika kalian menemukan hadits shahih, maka itulah madzhabku.”
Banyak ulama salaf yang tegas dalam menolak ajaran Syiah, seperti Imam Malik yang berkata:
“Barang siapa yang mencela sahabat Nabi ﷺ, maka dia tidak punya bagian dalam Islam.”
5. Paparkan Sejarah Kelam Syiah
Banyak peristiwa sejarah menunjukkan peran negatif Syiah terhadap umat Islam, seperti:
-
Pengkhianatan terhadap Khalifah Utsman dan Ali.
-
Peran besar Syiah dalam menyerahkan Baghdad kepada bangsa Tartar pada tahun 1258 M.
-
Persekongkolan dengan penjajah demi menjatuhkan Khilafah Utsmaniyah.
Membantah Syiah bukan sekadar urusan teologis, tetapi juga bagian dari menjaga sejarah umat Islam dari distorsi.
6. Tegaskan Posisi Ulama Dunia
Banyak ulama dunia Islam telah mengeluarkan fatwa tentang kesesatan Syiah, di antaranya:
-
Syaikh Bin Baz: "Syiah Rafidhah termasuk golongan sesat yang wajib dijauhi."
-
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani: "Syiah Rafidhah bukan bagian dari Ahlus Sunnah. Mereka mengkafirkan sahabat dan menuduh Al-Qur’an telah diselewengkan."
7. Sebarkan Ilmu kepada Umat
Masyarakat awam sering tertipu oleh penampilan luar Syiah yang seolah-olah islami. Maka penting untuk mengadakan kajian, menyebar tulisan edukatif, dan memperingatkan lewat media sosial dan dakwah digital agar umat tidak terjerumus.
Penutup
Membantah pemikiran Syiah adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang peduli akan kemurnian Islam. Kita harus melakukannya dengan ilmu, adab, dan berdasarkan hujjah yang kuat. Jangan sampai generasi kita tertipu oleh bungkus "Islam" yang ternyata berisi racun kebencian terhadap sahabat dan ajaran Nabi Muhammad ﷺ.
Semoga Allah menjaga kita semua dalam akidah yang lurus dan meneguhkan hati kita di atas kebenaran.
وَٱللَّهُ ٱلْمُسْتَعَانُ
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: