Syiahindonesia.com - Dalam ajaran Islam yang murni berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, keyakinan akan reinkarnasi (tanasukhul arwah) jelas-jelas ditolak dan dianggap sebagai bentuk penyimpangan aqidah. Namun dalam sebagian mazhab Syiah, khususnya dari kalangan ekstrem (ghulat), terdapat kepercayaan bahwa ruh para Imam dapat berpindah, hidup kembali dalam bentuk lain, bahkan memiliki kekuatan metafisik yang tidak masuk dalam ajaran Islam.
Apa itu Reinkarnasi dalam Pandangan Syiah Ekstrem?
Reinkarnasi yang dimaksud dalam konteks Syiah ekstrem bukan seperti kepercayaan Hindu atau Budha secara langsung, melainkan dalam bentuk kepercayaan bahwa ruh Imam yang maksum tidak mati, tapi tetap hadir di alam dunia dalam bentuk ghaib atau berpindah ke tubuh lain (hulul). Mereka juga meyakini bahwa Imam memiliki sifat rububiyyah dalam level tertentu, yaitu bisa mengetahui yang ghaib dan hadir di berbagai tempat.
Ini tentu sangat bertentangan dengan firman Allah ﷻ:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati."
(QS. Ali Imran: 185)
Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada manusia yang kekal hidupnya, bahkan Nabi sekalipun. Maka keyakinan bahwa ruh Imam tetap hidup dalam bentuk fisik atau ghaib adalah penyimpangan dari akidah Islam.
Konsep Imam Ghaib dan Mahdi Syiah
Syiah Itsna Asyariyah (12 Imam) meyakini bahwa Imam ke-12 mereka, Muhammad bin Hasan al-Askari, telah ghaib sejak lebih dari 1200 tahun lalu dan akan kembali sebagai Imam Mahdi. Ini dianggap sebagai bentuk "penundaan hidup kembali" atau ghaib reinkarnatif yang digunakan untuk mengukuhkan keyakinan terhadap kepemimpinan Syiah.
Padahal dalam Islam, tidak ada satu pun dalil shahih yang menyatakan seorang Imam atau pemimpin akan ghaib dan kembali di akhir zaman kecuali konsep Mahdi dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang jelas berbeda.
Hadits Nabi ﷺ:
يَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي
"Akan muncul di akhir zaman seorang lelaki dari keluargaku..."
(HR. Abu Dawud, no. 4286)
Tidak disebutkan beliau ghaib atau hidup sejak dulu, tapi muncul di akhir zaman sebagaimana manusia biasa.
Kesyirikan dalam Keyakinan tentang Imam
Sebagian Syiah ghulat meyakini bahwa Imam adalah penjelmaan nur Allah, ruh Nabi, atau entitas metafisik yang tidak pernah mati. Ini telah melewati batas dan masuk ke dalam wilayah syirik akbar karena menisbatkan sifat-sifat Allah kepada manusia.
Allah ﷻ berfirman:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
"Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri."
(QS. Al-Baqarah: 255)
Tidak ada satu pun manusia yang memiliki sifat kekekalan atau kehadiran ilahiyah kecuali Allah. Menyandarkan kemampuan gaib kepada Imam adalah bentuk tasyabbuh (penyamakan) manusia dengan Tuhan.
Kesimpulan
Keyakinan sebagian kelompok Syiah terhadap konsep reinkarnasi ruh Imam, Imam ghaib yang tidak mati, atau kemampuan metafisik para Imam merupakan penyimpangan besar dari ajaran Islam. Ini membuka pintu kepada syirik, takhayul, dan khurafat yang tidak dikenal oleh generasi sahabat Nabi ﷺ dan salafus shalih. Umat Islam harus waspada dan tidak terpengaruh dengan ajaran yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadits shahih.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: