Syiahindonesia.com – Dalam sebuah pertemuan yang dikemas hangat dan ramah, DPW Ahlulbait Indonesia (ABI) DKI Jakarta menerima kunjungan dari Pimpinan Wilayah GP Ansor Jakarta. Acara ini berlangsung pada 15 Juli 2025 dan dilansir secara resmi oleh ahlulbaitindonesia.or.id pada 17 Juli 2025, dengan tema “Merajut Silaturahmi dan Sinergi Keumatan di Tengah Keberagaman Jakarta.”
Pertemuan tersebut membahas rencana kerja sama sosial dan penguatan nilai-nilai keberagaman antara dua organisasi. Namun yang perlu menjadi perhatian serius umat Islam adalah posisi ABI sebagai representasi dari paham Syiah Rafidhah, yang selama ini menyimpan ideologi berbahaya terhadap akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
ABI dalam banyak narasinya selalu membalut penyimpangan teologis mereka dengan istilah-istilah universal seperti “toleransi,” “moderasi,” dan “ukhuwah.” Namun di balik itu, terdapat keyakinan Syiah yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabat.
Syiah meyakini bahwa para imam mereka lebih tinggi dari para Nabi, mengkafirkan mayoritas sahabat Rasul ﷺ, dan memiliki mushaf Fatimah yang diklaim berbeda dengan Al-Qur’an kita. Keyakinan seperti ini tidak bisa dibiarkan beredar bebas di tengah masyarakat tanpa peringatan keras.
Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā telah memperingatkan:
﴿إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ﴾
"Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi golongan-golongan (syi’an), engkau (wahai Muhammad) tidak ada hubungan sedikit pun dengan mereka."
(QS. Al-An‘ām: 159)
Sungguh ironis jika organisasi sebesar GP Ansor—yang selama ini berada di garda depan menjaga tradisi Ahlus Sunnah—malah memberi ruang kepada kelompok Syiah dengan dalih kerja sama. Ini bukan hanya kelalaian, tapi potensi besar terjadinya normalisasi penyimpangan akidah.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
«إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةُ الْمُضِلُّونَ»
"Sesungguhnya hal yang paling aku takutkan atas umatku adalah para pemimpin yang menyesatkan."
(HR. Ahmad)
ABI bukan hanya organisasi sosial. Ia membawa misi dakwah Syiah yang sarat agenda politik, ideologi, dan misi pengaburan kebenaran. Maka sangat keliru jika ada pihak yang menganggap kolaborasi dengan mereka sebagai bentuk ukhuwah Islamiyah. Ini bukan ukhuwah, melainkan penyesatan berjubah toleransi.
Umat Islam, khususnya para pemuda, tokoh ormas, dan dai, wajib meningkatkan kewaspadaan. Jangan mudah luluh oleh narasi damai yang keluar dari lisan-lisan yang menyimpan makar akidah. Jika kerja sama semacam ini dibiarkan, bukan tidak mungkin generasi kita berikutnya akan tumbuh tanpa tahu mana akidah yang lurus dan mana yang telah menyimpang.
albert/syiahindonesia.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: