Syiahindonesia.com - Banyak umat Islam yang tidak sadar bahwa menghadiri majelis Syiah, meskipun niatnya hanya “ingin tahu”, dapat membawa dampak serius pada akidah dan pemahaman agama mereka. Syiah bukanlah mazhab dalam Islam, melainkan sekte yang menyimpang dari ajaran Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Lantas, bagaimana pandangan ulama Sunni tentang hukum menghadiri pengajian Syiah?
1. Bahaya Majelis Syiah: Bukan Ilmu, Tapi Propaganda
Majelis-majelis Syiah bukan tempat menuntut ilmu syar’i yang lurus, tapi justru ajang penyebaran propaganda yang:
-
Menghina sahabat Rasulullah ﷺ, seperti Abu Bakar, Umar, dan Aisyah رضي الله عنهم
-
Mengajarkan kebohongan lewat taqiyah
-
Menyebarkan ajaran batil seperti mut’ah, raj’ah, dan imamah ma’shum
Umat Islam yang awam, jika duduk di majelis seperti ini, akan terpengaruh secara perlahan dan tanpa sadar menerima penyimpangan.
2. Al-Qur’an Melarang Duduk Bersama Ahli Kebatilan
Allah ﷻ berfirman:
وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ
"Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olok ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka..."
(QS. Al-An’am: 68)
Ayat ini dijadikan dalil oleh para ulama bahwa tidak boleh menghadiri majelis orang-orang yang menyimpang, apalagi mereka yang mencela Al-Qur’an atau menyelewengkan maknanya.
3. Hadits: Hati-Hati dengan Pengaruh Buruk Majelis Sesat
Rasulullah ﷺ bersabda:
المرءُ على دينِ خليلِه، فلينظرْ أحدُكم مَن يُخالِلُ
"Seseorang akan mengikuti agama temannya. Maka hendaklah kalian memperhatikan dengan siapa kalian berteman."
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
Jika berteman saja bisa mempengaruhi agama seseorang, maka duduk berjam-jam dalam majelis yang penuh kebatilan jauh lebih berbahaya.
4. Fatwa Ulama Sunni: Haram Menghadiri Majelis Syiah
Banyak ulama Ahlus Sunnah telah memfatwakan bahwa haram hukumnya menghadiri pengajian Syiah, di antaranya:
🟩 Syaikh Abdul Aziz bin Baz رحمه الله:
“Tidak boleh menghadiri majelis ahli bid’ah yang menyerang akidah Islam, seperti Syiah Rafidhah. Jika menghadiri mereka tanpa niat membantah, justru bisa menjadi bentuk dukungan kepada kebatilan.”
🟩 Syaikh Shalih Al-Fauzan حفظه الله:
“Syiah bukanlah bagian dari Ahlus Sunnah. Mereka memiliki akidah berbeda, dan tidak boleh seorang Muslim menghadiri majelis-majelis mereka.”
5. Dalih “Toleransi” Adalah Perangkap Taqiyah
Sebagian orang berdalih bahwa hadir di pengajian Syiah adalah bentuk toleransi atau ukhuwah. Padahal Syiah sendiri mengajarkan taqiyah, yakni berpura-pura ramah kepada Sunni demi menyebarkan akidahnya.
عن جعفر الصادق: "التقية ديني ودين آبائي"
"Taqiyah adalah agamaku dan agama para leluhurku.”
(Al-Kafi, 2/217)
Ini menunjukkan bahwa setiap keramahan Syiah bisa jadi adalah strategi dakwah terselubung.
6. Bagaimana Jika Berniat “Membantah”?
Sebagian mengatakan: “Saya ingin hadir untuk mendebat atau membantah.”
Jawabannya: Tidak semua orang mampu membantah, apalagi jika tidak menguasai dalil dan retorika Syiah. Bahkan bisa jadi seseorang justru kalah argumen karena kelicikan logika batil mereka. Maka niat baik pun tidak dibenarkan jika efeknya adalah kerusakan akidah.
7. Solusi: Hadiri Majelis Ilmu yang Lurus
Islam tidak melarang menuntut ilmu — bahkan wajib — tetapi harus di tempat yang benar. Hadirilah majelis para ulama Ahlus Sunnah, yang:
-
Menyampaikan Al-Qur’an dan hadits dengan sanad shahih
-
Mencintai sahabat Nabi tanpa mencela
-
Tidak membawa agenda politik terselubung
Kesimpulan: Haram Menghadiri Pengajian Syiah
Menghadiri majelis Syiah sama dengan membuka diri terhadap penyimpangan, dan itu sangat berbahaya bagi hati dan akidah seseorang. Islam melarang duduk bersama ahli bid’ah, apalagi mendengar ceramah yang mencela sahabat atau menyesatkan umat.
Jagalah iman dengan menjauhi majelis batil. Jangan karena penasaran, lalu kita terseret kepada kebinasaan.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: