Syiahindonesia.com - Pertanyaan ini sering muncul di tengah masyarakat Muslim yang menyadari adanya banyak kesesatan dalam ajaran Syiah. Dajjal adalah tokoh yang sangat berbahaya di akhir zaman, dan Nabi Muhammad ﷺ telah memperingatkan umat Islam untuk waspada terhadapnya. Lalu, benarkah Syiah memiliki kaitan dengan Dajjal atau setidaknya memiliki kesamaan dalam pola penyimpangan dan kerusakan akidah yang disebarkannya?
1. Dajjal: Fitnah Terbesar di Akhir Zaman
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ أَمْرٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
“Sejak penciptaan Adam hingga hari kiamat tidak ada fitnah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.”
(HR. Muslim)
Dajjal dikenal sebagai pembohong besar yang mengaku sebagai Tuhan, membawa fitnah dan kezaliman luar biasa. Ciri-cirinya adalah menyesatkan umat dengan kebohongan, sihir, dan kekuasaan palsu. Dalam konteks ini, kita akan meninjau apakah ada kemiripan antara misi Dajjal dan ajaran Syiah.
2. Kesamaan Strategi: Kebohongan dan Pengkaburan Kebenaran
Syiah memiliki doktrin taqiyah (berbohong demi maslahat mazhab) yang menjadikan kebohongan sebagai bagian dari ajaran. Ini mirip dengan metode Dajjal yang menyamarkan kebenaran dengan kebohongan. Pengikut Syiah diajarkan bahwa boleh berdusta kepada Ahlus Sunnah untuk melindungi mazhab mereka.
Dajjal pun dikenal sebagai pendusta besar, dan kebohongan menjadi ciri khasnya. Maka, ketika suatu mazhab menjadikan kebohongan sebagai pilar keimanan, sangat mungkin ada benang merah antara itu dengan misi Dajjal.
3. Pengkultusan Tokoh
Syiah mengangkat para imam mereka hingga setingkat nabi bahkan melebihi. Mereka meyakini bahwa imam itu maksum, mengetahui yang ghaib, dan dapat memberi syafaat. Ini sangat bertentangan dengan prinsip tauhid. Padahal Allah ﷻ berfirman:
قُل لَّا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَّلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ
“Katakanlah: Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat atau menolak mudharat kepada diriku, kecuali yang dikehendaki Allah.”
(QS. Al-A’raf: 188)
Pengkultusan tokoh dan imam ini mencerminkan pola Dajjal yang mengklaim memiliki kekuasaan ilahiah. Ketika manusia meyakini imam-imam sebagai pemilik kekuatan ghaib, maka pintu syirik terbuka lebar.
4. Permusuhan terhadap Ahlus Sunnah
Dajjal akan diperangi oleh orang-orang beriman dan akan memiliki pengikut dari golongan yang sesat. Dalam banyak riwayat, kelompok yang menyimpang dari ajaran Rasulullah ﷺ digolongkan sebagai pendukung kebatilan. Syiah secara terang-terangan memusuhi Ahlus Sunnah dan menyebarkan kebencian terhadap para sahabat Nabi ﷺ yang mulia.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
أَكْثَرُ أَتْبَاعِ الدَّجَّالِ مِنَ الْيَهُودِ وَالنِّسَاءِ
“Kebanyakan pengikut Dajjal adalah orang Yahudi dan kaum wanita.”
(HR. Muslim)
Meskipun tidak disebutkan Syiah secara eksplisit, namun pola-pola pendukung Dajjal adalah mereka yang lemah imannya, menyimpang dari petunjuk Rasulullah ﷺ, dan mudah terpedaya oleh keajaiban yang menyesatkan.
5. Peran Iran dalam Skema Geopolitik Akhir Zaman
Iran sebagai pusat Syiah dunia telah berperan dalam banyak konflik dan kekacauan di dunia Islam, termasuk di Irak, Suriah, Yaman, dan Lebanon. Mereka menggunakan pengaruhnya untuk memperluas paham Syiah dan menghancurkan kekuatan Ahlus Sunnah. Ini selaras dengan agenda fitnah akhir zaman yang disebut dalam hadits-hadits tentang Dajjal dan pengikutnya yang menyebar fitnah dan kehancuran.
Kesimpulan
Meskipun tidak ada nash eksplisit yang menyatakan bahwa Syiah adalah pengikut Dajjal, tetapi pola-pola pemikiran, kebohongan sistematis, pengkultusan tokoh, penyimpangan akidah, dan permusuhan terhadap Ahlus Sunnah menunjukkan adanya kesamaan arah dan metode. Oleh karena itu, umat Islam wajib waspada terhadap pengaruh ajaran Syiah, karena bisa menjadi salah satu sarana tersebarnya fitnah besar di akhir zaman.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: