Breaking News
Loading...

 Asy-Syaraa: Suriah Menutup Lembaran Kelam, Keputusan Cabut Sanksi adalah Tindakan Berani dan Bersejarah

Syiahindonesia.com -  Presiden Suriah Asy-Syaraa memuji keputusan Presiden AS Donald Trump yang mencabut sanksi terhadap Suriah sebagai sebuah “tindakan berani dan bersejarah” yang membuka jalan bagi rakyat Suriah untuk terbebas dari penderitaan panjang.

Pernyataan itu disampaikan Asy-Syaraa dalam pidatonya di Damaskus, usai kembali dari Riyadh dan bertemu langsung dengan Trump pada Rabu (13/5) pagi, di sela-sela KTT Teluk-AS yang digelar di ibu kota Saudi. Pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya dalam 25 tahun antara seorang presiden AS dan presiden Suriah.

\Dalam pidatonya, Asy-Syaraa mengapresiasi kontribusi diaspora Suriah di luar negeri yang terus menyerukan pencabutan sanksi. “Kami tidak hanya merayakan pencabutan sanksi, tetapi juga kembalinya semangat persaudaraan di antara bangsa-bangsa kawasan,” ungkapnya.

Sebelumnya, dalam Forum Investasi Saudi-AS di Riyadh pada Selasa (12/5), Trump menyatakan akan mencabut sanksi terhadap Suriah “untuk memberi mereka kesempatan tumbuh dan berkembang.” Ia menyebut sanksi tersebut “kejam dan menghambat,” serta menegaskan sudah waktunya Suriah bangkit. Keputusan itu diambil setelah berkonsultasi dengan Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.

Selama KTT Teluk-AS, Trump juga menegaskan bahwa Amerika Serikat tengah mempertimbangkan normalisasi hubungan dengan Suriah pasca-pertemuannya dengan Asy-Syaraa.

Pertemuan Trump–Asy-Syaraa – SPA

Putra Mahkota Saudi, Presiden Turki, serta Menteri Luar Negeri Suriah dan Amerika Serikat turut hadir dalam pertemuan antara Trump dan Asy-Syaraa. (SPA)

Lembaran Lama Ditutup

Dalam pidatonya di malam hari, Asy-Syaraa menyampaikan bahwa Suriah telah menutup lembaran kelam dalam sejarah modernnya yang terjadi di bawah rezim sebelumnya. Ia menyebut bahwa semangat kebangsaan telah kembali dan jendela harapan mulai terbuka, meski luka masa lalu masih membekas.

“Suriah telah merdeka. Rakyat bersukacita, dan saudara-saudara kita di negara-negara tetangga ikut bergembira,” kata Asy-Syaraa, seraya menegaskan bahwa persatuan rakyat dan pengorbanan mereka telah memengaruhi opini dunia terhadap Suriah.

Ia juga menegaskan komitmen Suriah dalam membuka diri terhadap investasi dan memperkuat hubungan strategis dengan negara-negara Arab dan Barat. “Suriah tidak akan lagi menjadi ladang perebutan pengaruh,” tegasnya.

“Negeri ini adalah milik seluruh rakyat Suriah. Kami telah menyusun prioritas untuk memperbaiki kenyataan pahit yang selama ini kami hadapi,” imbuhnya.

Asy-Syaraa menutup pidatonya dengan pesan persatuan: “Segala ujian yang telah kami lalui mengajarkan satu hal penting—kekuatan kami ada pada persatuan kami.”

(Samirmusa/arrahmah.id)




************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: