Syiahindonesia.com - Pihak berwenang Suriah mengecam intervensi asing dalam urusan Suriah setelah “Israel” melancarkan serangan udara di sebuah kota dekat Damaskus di mana pasukan pemerintah dan beberapa kelompok lain terlibat dalam bentrokan mematikan.
Seorang sumber Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan kepada Al Jazeera Arabic bahwa setidaknya empat serangan udara “Israel” menargetkan personil keamanan di kota Ashrafieh Sahnaya yang mayoritas penduduknya adalah suku Druze pada Rabu (30/4/2025).
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah, dalam sebuah pernyataan, menolak “semua bentuk intervensi asing”, namun tidak secara eksplisit menuduh “Israel” melakukan serangan tersebut. Suriah “menegaskan komitmennya yang tak tergoyahkan untuk melindungi semua komponen rakyat Suriah, termasuk anak-anak dari komunitas Druze yang terhormat,” Kementerian Luar Negeri menambahkan dalam pernyataannya, lansir Al Jazeera.
“Israel” mengatakan telah melakukan serangan di Suriah terhadap apa yang diklaim “ekstremis” yang menyerang anggota komunitas Druze, menindaklanjuti apa yang dikatakannya sebagai janji untuk melindungi kelompok minoritas.
Serangan-serangan tersebut terjadi setelah konfrontasi antara loyalis pemerintah Suriah dan anggota dewan militer Druze yang menewaskan puluhan orang dalam dua hari.
Direktur keamanan untuk pedesaan Damaskus, Hussam al-Tahhan, mengatakan kepada kantor berita pemerintah Suriah, SANA, bahwa sebuah operasi keamanan telah diluncurkan di sana dan bala bantuan telah dikirim untuk memastikan kembalinya “keamanan dan stabilitas” di daerah tersebut.
Sedikitnya 16 pasukan keamanan dan enam pejuang tewas pada Rabu, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah lembaga pemantau perang yang berbasis di Inggris. Sedikitnya 17 orang, termasuk 10 pasukan keamanan, tewas pada Selasa.
‘Kepanikan yang luar biasa’
Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan terhadap kota Ashrafieh Sahnaya mengirimkan “pesan yang keras” kepada pemerintah baru Suriah, yang dipimpin oleh Presiden sementara Ahmad Asy Syaraa.
“Israel berharap mereka bertindak untuk mencegah bahaya bagi komunitas Druze,” katanya.
Kepala angkatan bersenjata “Israel” kemudian memerintahkan militer untuk bersiap-siap menyerang target-target pemerintah Suriah jika komunitas Druze menghadapi lebih banyak kekerasan.
Para pemimpin Druze Suriah telah berulang kali menolak intervensi “Israel” dan menyatakan kesetiaan mereka kepada Suriah yang bersatu.
Kekerasan terbaru meletus pada Selasa dengan bentrokan antara kelompok Druze dan Sunni di daerah yang didominasi Druze di Jaramana, yang dipicu oleh sebuah klip audio yang menyerang Nabi Muhammad yang beredar di media sosial.
Rekaman tersebut dikaitkan dengan seorang pemimpin Druze. Otoritas spiritual komunitas Druze di Jaramana mengutuk rekaman tersebut, dan bersikeras bahwa rekaman tersebut dibuat “untuk menghasut dan menabur perpecahan di antara orang-orang di antara bangsa yang sama”.
Para penguasa baru Suriah, mantan pejuang oposisi yang memimpin pemberontakan yang menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad pada Desember, telah berjuang untuk mempertahankan keamanan bagi minoritas di negara itu, meskipun mereka telah mendorong persatuan dan inklusivitas nasional.
Sejak al-Assad digulingkan pada Desember, “Israel” telah melancarkan ratusan serangan ke Suriah, meningkatkan serangan yang juga dilakukan secara rutin pada tahun-tahun sebelumnya, dan telah mengerahkan pasukan ke zona penyangga yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Insiden-insiden terbaru ini hanya meningkatkan ketegangan sektarian di Suriah, dimana kaum minoritas sudah berada dalam keadaan was-was menyusul pertumpahan darah yang mengerikan bulan lalu.
Setelah para loyalis al-Assad dari komunitas Alawiyah bentrok dengan pasukan keamanan pada bulan Maret, ratusan orang terbunuh dalam gelombang serangan main hakim sendiri di wilayah utara provinsi Tartous dan Latakia. (haninmazaya/arrahmah.id)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: