Syiahindonesia.com – Perbedaan antara Sunni dan Syiah bukan hanya sekadar soal cabang fikih atau perbedaan pendapat biasa, melainkan perbedaan mendasar yang menyentuh akar agama: akidah. Perbedaan ini begitu besar sehingga sulit, bahkan mustahil, untuk dipertemukan dalam satu kesepakatan.
Perbedaan Konsep Tauhid
Dalam ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah, tauhid terbagi menjadi tiga:
-
Tauhid Rububiyyah (meyakini Allah sebagai satu-satunya pencipta, pengatur alam),
-
Tauhid Uluhiyyah (ibadah hanya kepada Allah semata),
-
Tauhid Asma' wa Shifat (mengimani nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagaimana Dia menetapkannya untuk diri-Nya).
Sedangkan dalam Syiah, konsep tauhid sering dikaburkan dengan kedudukan imam. Mereka meyakini bahwa imam memiliki sifat-sifat luar biasa, seperti mengetahui yang ghaib, yang mana dalam Islam sejati ini adalah kekhususan Allah semata.
Allah ﷻ berfirman:
﴿قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ﴾
"Katakanlah (Muhammad), tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah."
(QS. An-Naml: 65)
Pandangan tentang Para Sahabat Nabi ﷺ
Ahlus Sunnah wal Jamaah menghormati seluruh sahabat Nabi ﷺ, meyakini mereka sebagai generasi terbaik umat. Mereka adalah orang-orang yang menyampaikan agama ini kepada kita dengan amanah.
Sebaliknya, Syiah justru mengkafirkan mayoritas sahabat, kecuali segelintir kecil seperti Ali bin Abi Thalib, Salman Al-Farisi, dan beberapa lainnya. Bahkan sebagian besar Syiah melaknat sahabat besar seperti Abu Bakar, Umar, dan Aisyah رضي الله عنهم.
Padahal Nabi ﷺ bersabda:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ أَنْفَقَ أَحَدُكُمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ."
"Janganlah kalian mencela para sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar Gunung Uhud, itu tidak akan menyamai satu mud (takaran) dari infak mereka, bahkan tidak setengahnya."
(HR. Bukhari no. 3673, Muslim no. 2540)
Klaim tentang Imam Ma’shum
Syiah meyakini bahwa imam-imam mereka adalah ma’shum (terjaga dari dosa dan kesalahan), bahkan ada yang menganggap imam lebih tinggi derajatnya daripada nabi. Ini bertentangan dengan prinsip Islam bahwa hanya para nabi yang dijaga dari kesalahan dalam penyampaian risalah.
Dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ hanya menetapkan kemaksuman bagi para rasul:
﴿اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ﴾
"Allah memilih utusan-utusan dari kalangan malaikat dan manusia."
(QS. Al-Hajj: 75)
Perbedaan Sumber Agama
Ahlus Sunnah mengambil sumber hukum Islam dari:
-
Al-Qur’an,
-
Sunnah Nabi ﷺ yang shahih,
-
Ijma’ (kesepakatan ulama),
-
Qiyas (analogi hukum).
Sedangkan Syiah menambahkan sumber lain, yaitu ucapan dan perbuatan para imam mereka, serta kitab-kitab seperti Al-Kafi, yang bahkan penuh dengan hadits palsu menurut standar Sunni.
Prinsip Taqiyah (Berbohong untuk Menjaga Keyakinan)
Syiah membolehkan taqiyah, yakni berpura-pura dalam ucapan atau perbuatan untuk menyembunyikan akidah yang sebenarnya demi keselamatan atau keuntungan. Ini jelas bertentangan dengan prinsip kejujuran dalam Islam.
Allah ﷻ berfirman:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ﴾
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur."
(QS. At-Taubah: 119)
Kesimpulan
Dengan perbedaan besar dalam hal:
-
Tauhid,
-
Pandangan terhadap sahabat,
-
Kemaksuman imam,
-
Sumber agama,
-
dan prinsip kejujuran,
tidak mungkin ada titik temu antara akidah Sunni dan Syiah. Setiap Muslim harus memahami perbedaan ini agar tidak terjebak dalam syubhat yang bisa merusak keimanannya.
Imam Malik رحمه الله pernah berkata:
"Sunnah itu seperti kapal Nabi Nuh. Siapa yang naik ke dalamnya, ia selamat. Siapa yang tertinggal, ia tenggelam."
Semoga Allah ﷻ menjaga kita di atas jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: