Syiahindonesia.com - Panglima militer Suriah, Issam Bouidani, ditahan oleh pihak berwenang Uni Emirat Arab. Bouidani dikenal sebagai Abu Hammam, ditangkap di Bandara Internasional Dubai saat ia berusaha meninggalkan negara itu.
Bouidani mengambil alih kepemimpinan kelompok perlawanan Suriah Jaish al-Islam setelah kematian pendirinya Zahran Alloush pada 2015. Ia saat ini memegang jabatan senior di Kementerian Pertahanan Suriah yang baru. Baru-baru ini ia berperan dalam upaya membubarkan bekas faksinya dan bergabung ke dalam struktur militer di bawah pemerintahan baru.
Dilansir New Arab (28/4/2025), seorang sumber di Suriah mengatakan bahwa Bouidani dan mantan anggota koalisi oposisi Suriah Yasser Dalwan ditahan oleh otoritas UEA. Belum ada penjelasan resmi ihwal penangkapan mereka.
Beberapa media berita Suriah menghubungkan penahanan tersebut dengan surat perintah penangkapan Interpol yang kabarnya diajukan oleh rezim diktator Bashar al-Assad yang jatuh.
Laporan lain mengatakan bahwa penahanan Bouidani mungkin terkait dengan kasus aktivis hak asasi manusia Razan Zaitouneh. Ia dilaporkan menghilang di daerah yang sebelumnya dikuasai Jaish al-Islam. Faksi tersebut diduga terlibat dalam penculikan dan kemungkinan pembunuhan Zaitouneh.
Bouidani sebelumnya telah bertemu dengan Presiden Suriah Ahmad asy Syaraa. Ia telah menyatakan kesediaannya untuk membubarkan Jaish al-Islam dan mengintegrasikan para pejuangnya ke dalam tentara Suriah yang baru dibentuk.
Kini tentara Suriah berada di bawah Kementerian Pertahanan. Menteri Pertahanan Marhaf Abu Qasra telah menunjuk Bouidani sebagai komandan Divisi ke-70 Angkatan Darat.
Penahanan Bouidani terjadi pada saat yang sensitif secara politik bagi pemerintahan baru Suriah. Sebabnya hubungan antara Suriah dan UEA membaik dengan kunjungan asy-Syaraa ke Abu Dhabi. Ia bertemu dengan Presiden Mohamed bin Zayed. Beberapa delegasi resmi UEA juga telah melakukan perjalanan ke Damaskus setelah jatuhnya Assad.
Belum ada pernyataan resmi dari Suriah maupun Uni Emirat Arab atas penahanan Bouidani.
Dikutip dari France 24, juru bicara militer utama Jaish al-Islam, Hamza Bayraqdar, melalui aplikasi pesan Telegram mengimbau pembebasan segera dan tanpa syarat untuk Bouidani. Pria ini disebut sebagai salah satu simbol revolusi Suriah. (hanoum/arrahmah.id)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: