Syiahindonesia.com – Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, menjadi ladang subur bagi berbagai ideologi dan paham. Salah satunya adalah paham Syiah, sebuah aliran yang telah lama dianggap menyimpang oleh mayoritas ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah. Meskipun hanya segelintir, keberadaan Syiah di Indonesia tidak bisa dianggap remeh, sebab mereka telah melakukan berbagai cara untuk menyusup ke dalam struktur sosial, pendidikan, bahkan pemerintahan.
1. Penyusupan Melalui Lembaga Pendidikan dan Dakwah
Salah satu cara utama yang dilakukan Syiah di Indonesia adalah mendirikan lembaga pendidikan dan yayasan dakwah yang mengusung label "Islam rahmatan lil alamin", namun dalam realitanya mengajarkan pemahaman Syiah secara halus. Mereka menyasar pelajar dan mahasiswa dengan beasiswa ke Iran atau ke lembaga-lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan kedutaan Iran.
Seringkali beasiswa ini dibungkus dengan judul "studi Islam", namun kurikulumnya dipenuhi dengan ajaran Rafidhah, termasuk pengkultusan terhadap para imam, pengkafiran sahabat Nabi ﷺ, dan pembenaran terhadap nikah mut’ah.
2. Menguasai Media dan Dunia Maya
Syiah juga menyusup lewat media digital, blog, kanal YouTube, bahkan akun-akun dakwah di media sosial. Mereka sering menulis artikel atau membuat video yang seolah-olah memperjuangkan "Cinta Ahlul Bait", padahal isinya adalah propaganda Syiah.
Kata-kata seperti "mari cintai keluarga Nabi", "jangan benci keturunan Rasulullah", atau "Islam damai tanpa kebencian" digunakan sebagai tameng agar tidak mudah dikenali. Padahal di baliknya, mereka menyisipkan doktrin-doktrin khas Syiah seperti imamah, taqiyah, dan kebencian terhadap para sahabat.
Mereka menggunakan pendekatan lunak agar masyarakat awam tidak merasa curiga, dan secara perlahan terseret dalam pemahaman menyimpang tersebut.
3. Masuk ke Organisasi dan Politik
Tidak sedikit dari mereka yang berusaha masuk ke dalam organisasi keagamaan atau sosial besar, bahkan ke dalam partai politik. Tujuannya adalah mengendalikan kebijakan, menyuarakan kepentingan Syiah, dan melindungi jaringan mereka jika terjadi penolakan publik.
Beberapa tokoh Syiah bahkan berusaha tampil moderat dan nasionalis agar diterima publik. Namun dalam banyak kesempatan, mereka tetap membawa misi penyebaran ajaran Rafidhah.
4. Menggunakan Taqiyah: Menyembunyikan Aqidah
Salah satu senjata utama Syiah adalah taqiyah, yaitu menyembunyikan keyakinan mereka yang sebenarnya di depan publik. Mereka bisa berpura-pura menjadi Sunni, ikut shalat jamaah di masjid umum, dan bahkan ikut dalam majelis taklim Ahlus Sunnah, namun tujuan akhirnya tetap sama: mempengaruhi dan menyebarkan ideologi Syiah secara diam-diam.
“Taqiyah adalah senjatanya orang Syiah, dan ini bertentangan dengan prinsip kejujuran dalam Islam.”
5. Fatwa Ulama tentang Bahaya Syiah
Mayoritas ulama Ahlus Sunnah baik dari dalam negeri maupun luar negeri telah mengeluarkan fatwa tentang kesesatan ajaran Syiah, seperti:
-
MUI Jawa Timur (2012) menyatakan Syiah Imamiyah sebagai aliran sesat.
-
Syaikh Bin Baz, ulama besar Arab Saudi, menegaskan bahwa Syiah adalah kelompok menyimpang yang bertentangan dengan Islam.
-
Al-Azhar Mesir pada beberapa kesempatan juga memberikan peringatan terhadap bahaya infiltrasi Syiah.
6. Kewaspadaan Umat
Umat Islam di Indonesia harus waspada terhadap infiltrasi ini, dan tidak mudah terkecoh dengan istilah-istilah manis seperti "cinta Ahlul Bait", "persatuan Islam", atau "mazhab Ja’fariyah".
Islam telah mengajarkan bahwa kecintaan kepada Ahlul Bait tidak berarti membenci sahabat, apalagi mengubah rukun iman dan Islam seperti yang dilakukan Syiah.
"وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا"
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.”
(QS. Ali Imran: 103)
Namun persatuan dalam Islam harus berdasarkan kebenaran, bukan menyamarkan kesesatan dengan slogan damai.
Penutup
Syiah bukan hanya sebuah sekte teologis, tetapi juga sebuah gerakan ideologi dan politik yang sistematis dan tersusun rapi. Indonesia yang mayoritas Sunni harus menjaga akidah umat dari penyusupan halus ini, terutama dalam ranah pendidikan, dakwah, dan media sosial.
Mari terus mengedukasi masyarakat agar tidak tertipu dengan wajah lembut Syiah, dan tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat Nabi ﷺ.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: