Breaking News
Loading...

Bagaimana Syiah Menyusup ke dalam Pendidikan Islam?


Syiahindonesia.com
– Sejak abad pertama Hijriyah, ajaran Syiah telah mencoba untuk memperkenalkan doktrin mereka kepada umat Islam di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Meski ajaran Syiah sering dianggap sebagai penyimpangan dari ajaran mainstream Islam, namun strategi penyebaran mereka yang licik dan sistematis telah membawa mereka untuk menyusup ke dalam lembaga-lembaga pendidikan di berbagai belahan dunia Islam.

Syiah memiliki pendekatan yang sangat terorganisir untuk menyebarkan ajaran mereka, dan salah satu cara utama yang digunakan adalah melalui dunia pendidikan. Melalui pendekatan ini, mereka tidak hanya berusaha untuk mengubah pemahaman agama umat Islam, tetapi juga berusaha untuk membentuk generasi penerus yang berpihak pada ideologi mereka.


Penyusupan melalui Materi Kurikulum

Salah satu cara utama di mana ajaran Syiah menyusup ke dalam pendidikan Islam adalah dengan memasukkan materi-materi yang berkaitan dengan Imamiyyah, konsep imamah, dan doktrin-doktrin khas Syiah dalam kurikulum pendidikan Islam. Di beberapa negara dengan mayoritas Syiah, seperti Iran, Irak, dan Lebanon, materi kurikulum yang diajarkan di sekolah-sekolah agama dan universitas sudah pasti terpengaruh oleh ajaran Syiah. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah penyusupan ajaran ini ke dalam sistem pendidikan di negara-negara Sunni, baik melalui program pertukaran pelajar atau kerjasama akademik internasional.

Bahkan dalam beberapa kasus, beberapa lembaga pendidikan Islam di negara-negara Sunni mulai menerima dan mengajarkan teks-teks dari literatur Syiah tanpa memperhatikan perbedaan mendasar dalam aqidah. Buku-buku yang mengandung pandangan Syiah ekstrem tentang sahabat Nabi, ahli waris kekhalifahan, atau keutamaan imam-imam Syiah mulai ditemukan dalam literatur yang diajarkan kepada siswa-siswa. Pengajaran tentang kisah-kisah dramatis yang meromantisasi perjuangan Imam Ali dan keturunannya sering kali dimasukkan dalam konteks yang cenderung menggambarkan imamah sebagai bagian dari ajakan politik Syiah.


Pengaruh Organisasi dan Lembaga Pendidikan Syiah

Selain melalui kurikulum formal, organisasi dan lembaga pendidikan Syiah juga memainkan peran penting dalam menyebarkan ajaran mereka di dunia Islam. Lembaga-lembaga seperti Hawzah di Qom (Iran), Najaf (Irak), dan Beirut (Libanon) dikenal sebagai pusat-pusat pendidikan Syiah yang memiliki pengaruh besar terhadap pemikiran agama. Para ulama Syiah yang dididik di lembaga-lembaga ini menjadi agen penyebar ideologi Syiah melalui seminar, ceramah, dan konferensi internasional yang sering diadakan di negara-negara dengan mayoritas Sunni.

Di beberapa negara dengan mayoritas Sunni, seperti Indonesia dan Pakistan, keberadaan lembaga pendidikan Syiah yang mengajarkan ajaran-ajaran mereka secara terselubung atau bahkan dalam format pendidikan eksternal juga memengaruhi banyak pelajar. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu fiqih, tetapi juga menanamkan pandangan Syiah yang bisa mempengaruhi cara berpikir dan keyakinan generasi muda.


Penyebaran Melalui Buku dan Media Pendidikan

Seiring dengan perkembangan zaman, penyusupan ajaran Syiah ke dalam dunia pendidikan juga dilakukan melalui media cetak dan digital. Buku-buku dan artikel yang mengangkat keutamaan Imam Ali, keutamaan Ahlul Bait, dan kritikan terhadap sahabat Nabi yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit Syiah sering kali tersebar di kalangan pelajar dan mahasiswa. Buku-buku ini mungkin tidak langsung mengajarkan aqidah Syiah, tetapi dengan memperkenalkan ideologi-ideologi tersebut melalui literatur yang tampaknya tidak mengandung kontroversi, mereka mampu mempengaruhi cara berpikir dan pemahaman agama para pembacanya.

Di era digital, media sosial juga telah menjadi salah satu alat penyebaran utama bagi ajaran-ajaran Syiah. Video, artikel, dan konten media sosial yang membahas sejarah Islam menurut perspektif Syiah, serta penyebaran informasi tentang pengorbanan Imam Husain di Karbala, telah berhasil menarik perhatian banyak orang muda yang tidak sepenuhnya memahami perbedaan mendalam dalam pandangan agama. Blogger, YouTuber, dan influencer yang berpihak pada Syiah sering kali membagikan konten yang menggambarkan keutamaan Syiah dan menciptakan narasi yang menyudutkan Sunni.


Kesimpulan: Menjaga Kewaspadaan dalam Pendidikan Islam

Syiahindonesia.com – Keberhasilan Syiah dalam menyusup ke dalam dunia pendidikan Islam merupakan tantangan besar bagi umat Islam secara keseluruhan. Dalam menghadapi penyebaran ajaran Syiah melalui kurikulum pendidikan, lembaga-lembaga pendidikan, serta media massa dan sosial, umat Islam perlu meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat pemahaman mereka tentang Islam yang sejati berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi ﷺ.

Penting untuk memahami bahwa perbedaan aqidah antara Sunni dan Syiah bukanlah masalah sepele, dan perpecahan ini harus dihindari dengan cara mendidik generasi muda untuk lebih mengenal Islam secara otentik. Lembaga-lembaga pendidikan di negara-negara dengan mayoritas Sunni harus lebih berhati-hati dalam memilih materi pendidikan yang dapat mempengaruhi pemahaman agama yang sahih.

Dalam konteks ini, peran ulama Sunni dan tokoh-tokoh agama sangat penting untuk menyaring dan memberikan penjelasan yang benar kepada masyarakat agar ajaran yang menyimpang dari Syiah tidak dapat menembus kedalam dunia pendidikan Islam, demi menjaga persatuan umat Islam.

(albert/syiahindonesia.com)


************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: