Syiahindonesia.com - Jakarta - Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkemuka dalam pemberontakan yang menggulingkan Bashar Al Assad, sebagai menteri pertahanan dalam pemerintahan sementara. Dikutip dari Reuters, Abu Qasra, yang juga dikenal dengan nama samaran Abu Hassan 600, adalah tokoh senior dalam kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Abu Hasan memimpin kampanye menggulingkan Bashar Al Assad bulan ini. Ia memimpin sejumlah operasi militer selama revolusi Suriah, kata sumber tersebut.
Pemimpin de facto Suriah Ahmed al-Sharaa membahas bentuk institusi militer di Suriah baru selama pertemuan dengan faksi-faksi bersenjata pada hari Sabtu, menurut laporan kantor berita negara SANA. Selama pertemuan itu, Abu Qasra duduk di sebelah Sharaa, yang juga dikenal dengan nama samaran Abu Mohammed Al Julani, menurut foto yang diterbitkan oleh SANA.
Perdana Menteri Mohammed al-Bashir mengatakan minggu ini bahwa kementerian pertahanan akan direstrukturisasi dengan menggunakan mantan faksi pemberontak dan perwira yang membelot dari tentara Assad.
Bashir mengatakan dia akan memimpin pemerintahan transisi selama tiga bulan. Pemerintahan baru belum mengumumkan rencana apa yang akan terjadi setelah itu.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Komando Umum yang berkuasa menunjuk Asaad Hassan al-Shibani sebagai menteri luar negeri. Seorang sumber dalam pemerintahan baru mengatakan bahwa langkah ini dilakukan sebagai tanggapan atas aspirasi rakyat Suriah untuk membangun hubungan internasional yang membawa perdamaian dan stabilitas.
Shibani, lulusan Universitas Damaskus berusia 37 tahun. Ia sebelumnya memimpin departemen politik pemerintahan pemberontak Idlib.
Kelompok Sharaa merupakan bagian dari Al Qaeda. Namun HTS dan Al Qaeda putus hubungan pada 2016. Kelompok tersebut telah terkurung di Idlib selama bertahun-tahun hingga melancarkan serangan pada akhir November. Mereka berhasil menyapu bersih kota-kota di Suriah barat dan masuk ke Damaskus saat tentaranya mulai mundur.
Sharaa telah bertemu dengan sejumlah utusan internasional pekan ini. Ia mengatakan fokus utamanya adalah pada rekonstruksi dan pencapaian pembangunan ekonomi dan bahwa ia tidak tertarik terlibat dalam konflik baru.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: