Breaking News
Loading...

PERKEMBANGAN SYIAH DI SUMATRA UTARA (1)

SEBUAH PERAYAAN ASYURO KOMUNITAS SYIAH MEDAN
 

Asyura. Hari ini peringatan hari asyura di Medan berjalan lancar seperti tahun tahun sebelumnya. Walaupun ada yang berbeda ketika saya sampai, ada beberapa orang bapak dan ibu polisi duduk di gerbang. Cari info katanya ada isu beberapa ormas akan turun untuk coba membubarkan, ternyata tidak ada. (Sayang, kalau ada bakal seru :) ). BTW terima kasih kepada bapak polisi yang sudah capek menungguin sampai acara selesai. 



Penyebaran mazhab Ahlul Bayt di Sumatera Utara, sudah dimulai sejak tahun 1990-an, namun perkembangannya baru terasa signifikan setelah tahun 2000. Perkembangan ini terlihat selain dari meningkatnya jumlah buku yang beredar di pasar, juga meningkatnya aktifitas-aktifitas pengajian dan diskusi-diskusi yang dilakukan kelompok tersebut, dengan menghadirkan ustadz-uztadz alumni Qum Iran. Perkembangan penting adalah berdirinya Yayasan Amali dan Yayasan Islam Abu Thalib yang menjadi pusat-pusat kegiatan keagamaan dan kajian mazhab Ahlul Bayt.

Secara kuantitatif, jumlah penganut Ahlul Bayt di Sumatera Utara mencapai lebih kurang 500 orang. Perkembangan Ahlul Bayt di Sumatera Utara secara signifikan terjadi di kota Medan. Paham keagamaan yang dianut oleh kelompok Ahlul Bayt adalah paham Syi’ah Imamiyah. Paham keagamaan ini dalam beberapa dimensi tidak jauh berbeda dengan paham keagamaan yang dianut oleh kaum Muslim pada umumnya, meski dalam beberapa hal lain terdapat perbedaan yang mendasar. Diakui bahwa sisi-sisi perbedaan pemahaman dan praktik keagamaan ini kerap dijadikan alasan sebagai munculnya dikotomi-dikotomi antara kelompok Sunni dan Syi’i yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Pada kenyataannya, kehadiran kelompok-kelompok Syi’i di Sumatera khususnya di kota Medan selalu mendatangkan tantangan yang tidak kecil. Tantangan-tantangan tersebut sesungguhnya sangat berhubungan dengan situasi kondisi sosial budaya dan keberagamaan bangsa Indonesia secara umum, seperti fanatisme terhadap mazhab atau aliran tertentu, tradisi masyarakat yang selalu menolak hal-hal yang baru, pola keberagamaan masyarakat Indonesia, dan juga terkait dengan keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan yang masih dialami oleh bangsa Indonesia.
Bersambung….




************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: