Breaking News
Loading...

Sistem Pemerintahan Syiah Iran

 







Teheran – Pemilihan presiden tengah berlangsung di Iran. Semua, kecuali satu dari empat kandidat dipandang sebagai sosok berpaham garis keras.

 

Jajak pendapat menunjukkan Ebrahim Raisi, ulama Syiah konservatif yang saat ini menjabat posisi ketua hakim, adalah kandidat favorit.

Di Iran, presiden bukanlah pemimpin tertinggi negara. Peran tersebut dipegang oleh Pemimpin Agung yang tidak dipilih oleh rakyat.

Sistem politik Iran yang kompleks dan tidak biasa menggabungkan elemen teokrasi Islam modern dengan demokrasi. Jaringan institusi yang tidak dipilih rakyat dan dikendalikan oleh Pemimpin Agung bekerja bersama presiden dan parlemen yang dipilih oleh rakyat.

 

Berikut ini sistem politik Iran, dan orang-orang yang memegang kekuasaan.

=============

Pemimpin Agung

Sosok paling berkuasa di Iran (hanya ada dua sejak Revolusi Islam pada 1979) adalah Ayatollah Ruhollah Khomeini (pendiri republik) dan penerusnya, Ayatollah Ali Khamenei. Khomeini menempati posisi puncak struktur politik Iran ini setelah rezim Shah Muhammad Reza Pahlevi digulingkan.

 

Pemimpin Agung adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata Iran dan mengendalikan aparat keamanan.

 

Ia juga menunjuk kepala kehakiman, setengah anggota Dewan Penjaga yang berpengaruh, imam salat Jumat, dan kepala jaringan televisi dan radio pemerintah. Yayasan amal milik Pemimpin Agung, yang bernilai miliaran dolar, juga mengontrol sebagian besar ekonomi Iran.

 

Ayatollah Khamenei menjadi Pemimpin Agung setelah kematian Khomeini pada 1989. Ia telah mempertahankan kekuasaan dan meredam tantangan terhadap sistem kekuasaan.

 

======

Presiden

 

Presiden dipilih untuk masa jabatan empat tahun dan tidak bisa menjabat lebih dari dua periode berturut-turut.

 

Konstitusi menjabarkannya sebagai pejabat tertinggi kedua di negara Iran. Ia mengepalai cabang eksekutif pemerintahan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan konstitusi.

 

Presiden memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kebijakan domestik dan urusan luar negeri. Namun keputusan akhir tentang seluruh urusan negara ada di tangan Pemimpin Agung.

 

Bulan ini, rakyat Iran akan memilih penerus Hassan Rouhani, ulama moderat yang menang telak dari lawan-lawan berhaluan garis keras dalam dua pemilihan presiden terakhir. Dalam dua pemilu dia memenangkan lebih dari 50% suara dalam putaran pertama, sehingga tidak ada putaran kedua.

 

Semua calon presiden harus disetujui oleh Dewan Penjaga, badan beranggotakan 12 pakar teologi dan pakar hukum.

 

Mereka menyetujui hanya tujuh dari 590 orang yang mendaftar sebagai bakal calon untuk pemilu bulan ini. Tidak ada perempuan yang mendapat persetujuan.

 

=======

Parlemen

 

Sebanyak 290 anggota parlemen, atau Majlis, dipilih oleh rakyat setiap empat tahun.

Parlemen berwenang membuat undang-undang dan menolak anggaran tahunan, serta mengangkat dan memakzulkan menteri pemerintah dan presiden. Namun, semua undang-undang yang diloloskan oleh parlemen harus disetujui oleh Dewan Pemerintah.

 

Banyak politikus garis keras menang dalam pemilihan parlemen 2020, setelah Dewan Penjaga mendiskualifikasi lebih dari 7000 bakal calon kandidat, sebagian besarnya dari kalangan reformis dan moderat.

 

==========

Dewan Penjaga

Sebagai lembaga paling berpengaruh di Iran, Dewan Penjaga bertugas menyetujui semua undang-undang yang diloloskan oleh parlemen dan memiliki kewenangan untuk memvetonya. Mereka juga berwenang menyetujui kandidat yang hendak mengikuti pemilu parlemen, presiden, dan Majelis Ahli.

Dewan Penjaga beranggotakan enam ahli teologi yang ditunjuk oleh Pemimpin Agung dan enam ahli hukum yang dicalonkan oleh dewan hakim dan disetujui parlemen. Anggota Dewan dipilih untuk masa jabatan enam tahun tetapi tidak sekaligus, jadi setengah anggota Dewan berganti setiap tiga tahun.

 

Dewan Penjaga didominasi tokoh-tokoh garis keras, termasuk kepala dewan Ayatollah Ahmad Jannati.

 

=========

Majelis Ahli

 

Majelis Ahli adalah lembaga beranggotakan 88 ulama yang bertanggung jawab menunjuk Pemimpin Agung dan mengawasi kinerjanya - dan, jika ia dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya, mereka berwenang mencopotnya.

 

Meskipun mereka diketahui tidak pernah menentang keputusan Pemimpin Agung, peran Majelis Ahli dipandang semakin penting karena adanya kekhawatiran mengenai kesehatan Ayatollah Khamenei yang usianya sudah menginjak 82 tahun.

 

Seandainya Pemimpin Agung meninggal dunia atau tidak mampu menjalankan tugasnya, majelis akan mengadakan pemungutan suara untuk memilih penerusnya berdasarkan suara mayoritas.

 

Pemilihan langsung untuk anggota majelis diadakan setiap delapan tahun. Pemilihan terakhir, pada 2016, banyak dimenangkan kaum moderat dan reformis yang mengisi hampir 60% kursi setelah hanya mengisi kurang dari 25% dalam periode sebelumnya.

 

Saat ini Majelis Ahli dipimpin oleh Ayatollah Ahmad Jannati, sosok garis keras yang juga mengepalai Dewan Penjaga.

 

===========

Dewan Penasihat

 

Dewan ini berfungsi sebagai dewan penasihat bagi Pemimpin Agung dan memiliki wewenang tertinggi untuk menyelesaikan perselisihan terkait hukum antara parlemen dan Dewan Penjaga.

 

Pemimpin Agung menunjuk 45 anggotanya, yang terdiri dari tokoh-tokoh agama, politik, dan sosial. Kepalanya saat ini adalah Ayatollah Sadeq Amoli Larijani, mantan ketua hakim yang berpaham keras.

 

=========

Ketua hakim

 

Diangkat oleh dan melapor pada Pemimpin Agung, ketua hakim Iran mengepalai sistem peradilan di negara itu, yang pengadilan dan hakimnya memastikan penerapan hukum Islam (dan mendefinisikan kebijakan hukum). Ketua hakim - saat ini dijabat ulama garis keras, Ebrahim Raisi - juga mencalonkan enam anggota untuk Dewan Penjaga.

 

Kehakiman, bekerja sama dengan lembaga keamanan dan intelijen, telah menindak keras pembangkangan dan kerap dituduh oleh para pegiat hak asasi manusia mengadili orang-orang yang dituduh melanggar keamanan nasional dengan dakwaan yang tidak jelas.

 

=======

Elektoral

 

Dari 83 juta penduduk Iran, sekitar 58 juta orang - semua yang berusia di atas 18 tahun - berhak memberikan suara. Sebagian besar pemilih di Iran adalah kaum muda, dengan hampir setengah dari populasinya berusia di bawah 30 tahun.

 

Jumlah pemilih secara konsisten berada di atas 50% sejak Revolusi Islam pada tahun 1979 kecuali pada pemilihan parlemen tahun 2020, ketika banyak orang menolak memberikan suara di tengah meningkatnya ketidakpuasan dengan kekuasaan ulama dan keadaan ekonomi.

 

==============

Angkatan bersenjata

 

Angkatan bersenjata terdiri dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan militer.

 

IRGC didirikan setelah revolusi untuk mempertahankan sistem Islam dan berfungsi sebagai penyeimbang bagi militer. Sejak itu mereka telah menjadi kekuatan bersenjata, politik, dan ekonomi terbesar di Iran, serta menjalin hubungan dekat dengan Pemimpin Agung.

 

IRGC memiliki pasukan darat, angkatan laut dan angkatan udara sendiri, dan mengawasi persenjataan strategis Iran. Mereka juga satuan paramiliter Pasukan Perlawanan Basij, yang telah membantu menekan perbedaan pendapat di dalam negeri.

 

Semua komandan senior IRGC dan militer diangkat oleh Pemimpin Tertinggi, yang merupakan panglima tertinggi, dan hanya bertanggung jawab kepadanya.

 

=======

Kabinet

 

Anggota kabinet, atau Dewan Menteri, dipilih oleh presiden. Mereka harus disetujui oleh parlemen, yang juga dapat memakzulkan menteri.

 

Kabinet dikepalai oleh presiden atau wakil presiden pertama, yang bertanggung jawab atas urusan kabinet.

 

Sumber : BBC Indonesia



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: