Syiahindonesia.com - Lonjakan jumlah kematian harian akibat virus corona (Covid-19) di Iran mencapai rekor terbaru. Situasi itu membuat pemerintah setempat memutuskan untuk menerapkan pembatasan, termasuk menutup sekolah hingga pusat kebugaran.
Dewan Medis Iran menuturkan jumlah kematian yang sebenarnya kemungkinan lebih tinggi daripada angka yang dilaporkan secara resmi.
Pada Minggu (1/11) kemarin, Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan bahwa jumlah pasien meninggal harian akibat Covid-19 di negara itu telah mencapai 434 orang. Sampai saat ini jumlah keseluruhan korban kematian akibat Covid-19 di Iran mencapai 35.298 orang.
Iran merupakan negara di Timur Tengah yang paling parah terkena dampak pandemi virus corona.
Dilansir Middle East Eye, Senin (2/11), Juru Bicara Kemenkes Iran, Sima Sadat Lari, mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah bahwa jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi meningkat sebanyak 7.719, sehingga total menjadi 620.491 orang.
Akan tetapi, Kepala Dewan Medis Iran, Mohammadreza Zafarghandi, meragukan keakuratan jumlah korban resmi tersebut. Dia memperingatkan bahwa jumlah korban sebenarnya setidaknya tiga kali lebih tinggi dari jumlah resmi.
Menurut laporan kantor berita semi resmi Iran, ISNA, pada Minggu, Zafarghandi mengatakan negara itu telah mencapai "angka kematian yang parah".
"Jumlah kematian resmi hanya berdasarkan jumlah pasien yang terdaftar," kata Zafarghandi kepada ISNA.
"Melalui survei lapangan di rumah sakit dan taman pemakaman umum, dewan kami telah memperoleh angka setidaknya tiga kali lebih tinggi dari angka kematian resmi," tambahnya.
Dewan medis adalah organisasi non-pemerintah yang bertanggung jawab atas perizinan dokter di Iran.
"Ribuan petugas kesehatan kami terinfeksi virus itu, dan menurut statistik kami 300 dari mereka telah meninggal," imbuh Zafarghandi.
Sebuah laporan dari pusat penelitian parlemen Iran pada April menunjukkan bahwa jumlah korban virus corona hampir dua kali lipat dari yang diumumkan oleh Kemenkes Iran.
Untuk membendung gelombang ketiga virus corona, pemerintah Iran telah menutup sekolah, masjid, toko, dan restoran di sebagian besar negara.
Pada Sabtu pekan lalu, Presiden Iran, Hassan Rouhani, memerintahkan pembatasan baru yang berlaku pada Rabu (4/11) mendatang di 25 dari 31 provinsi Iran selama sepuluh hari.
Pengetatan pembatasan akan dilakukan di ibu kota Teheran, di mana pihak berwenang pada Senin akan memutuskan apakah akan memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) total selama dua pekan.
Kementerian dalam Negeri Iran mengatakan pemerintah juga memberlakukan larangan perjalanan masuk dan keluar dari 25 kota pada Senin selama empat hari.
Kepolisian Iran juga memerintahkan supaya sejumlah tempat usaha termasuk salon kecantikan, kedai teh, bioskop, perpustakaan hingga pusat kebugaran ditutup sementara selama satu pekan.
Selain itu, seluruh sekolah, universitas, perpustakaan hingga masjid juga ditutup selama sepekan untuk menekan jumlah kasus virus corona. cnnindonesia.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: