Breaking News
Loading...

Takut Corona, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Lakukan Ini
Syiahindonesia.com - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dilaporkan tak akan akan hadir dalam acara peringatan Tahun Baru Persia di Kota Mashhad untuk memberikan sambutan, untuk menghindari tertular virus corona.

Pemerintah Iran mengungkap, absennya Khamenei pada acara yang digelar pada 20 Maret mendatang itu sebagai langkah waspada, akibat angka kematian akibat virus corona di Iran yang kian melonjak, yakni mencapai 237 orang.

Tingginya angka kematian tersebut menjadikan Iran sebagai negara yang paling terdampak virus corona, setelah China dan Italia. Penasihat Khamenei, Mohammad Mirmohammadi, bahkan meninggal akibat virus itu.

Khamenei pun memutuskan untuk membatalkan agenda tahun ini guna mencegah penyebaran virus corona. Ditambah lagi dengan saran pemerintah dan ahli kesehatan untuk menghindari melakukan perkumpulan dan perjalanan.

"Pidato formal pemimpin tertinggi, yang berlangsung setiap tahun di makam suci Imam Reza ... tidak akan terjadi tahun ini," demikian keterangan resmi kantor pemerintah Iran, seperti dikutip AFP, Selasa (10/3).

Pidato pemimpin tertinggi Iran di Mashhad saat tahun baru Persia biasanya menyampaikan garis besar tujuan utama negara yang ditetapkan untuk 12 bulan mendatang.

Mashhad dikenal sebagai kota suci kunci Syiah yang menjadi kota kelahiran Khamenei dan sebagai ibu kota Provinsi Khorasan Razavi.

Selama perayaan Tahun Baru Persia sendiri, orang-orang biasanya melakukan perjalanan dan mengunjungi sanak saudara mereka.

Virus corona juga telah menginfeksi dan menewaskan beberapa pejabat Iran lainnya. Setidaknya enam korban meninggal akibat virus corona merupakan politisi atau pejabat pemerintah.

Penasihat Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Sheikholeslam, meninggal akibat terinfeksi virus tersebut.

Sementara, Wakil Presiden Iran Urusan Perempuan dan Keluarga Massoumeh Ebtekar dinyatakan positif virus corona, begitu juga Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi, dan 23 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Iran.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan terbaru, kasus virus corona di seluruh Iran telah mencapai 7.161 kasus, dengan 183 kasus berasal dari provinsi Khorasan Razavi.

Untuk menekan penyebaran virus corona, Pemerintah Iran telah melarang kegiatan di sekolah dan universitas, serta mendesak warga Iran untuk tetap tinggal di rumah. Mereka juga menangguhkan acara budaya dan olahraga, serta mengurangi jam kerja.

Selain itu, beberapa provinsi mengeluarkan perintah untuk menutup hotel-hotel dan lokasi wisata untuk mencegah orang-orang bepergian. harianhaluan.com

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: