Syiahindonesia.com - Sebuah serangan rudal yang diluncurkan oleh pemberontak Syiah di Yaman menghantam sebuah kamp militer Sabtu (18/1/20) dan menewaskan sedikitnya 25 tentara.
Melansir VOA, serangan rudal di provinsi Marib tengah melukai sekitar 10 lainnya. Para pejabat mengatakan mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat ketika korban luka bakar dilarikan ke rumah sakit.
Para pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Serangan Houthi di kamp pelatihan militer menyusul rentetan serangan yang berkelanjutan oleh pasukan yang didukung Saudi pada target pemberontak di timur ibukota, Sanaa.
Serangan-serangan itu menewaskan sedikitnya 22 orang di kedua sisi, menurut pejabat.
Pemberontak Houthi yang didukung Iran tetap mengendalikan ibukota, Sanaa, sejak menggulingkan pemerintahan Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi pada 2014.
Konflik menjadi perang proksi berbulan-bulan kemudian, ketika koalisi militer yang dipimpin Saudi turun tangan untuk memulihkan pemerintah yang diakui secara internasional. Perang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, membuat lebih dari 3 juta orang terlantar dan mendorong negara itu ke ambang kelaparan.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Melansir VOA, serangan rudal di provinsi Marib tengah melukai sekitar 10 lainnya. Para pejabat mengatakan mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat ketika korban luka bakar dilarikan ke rumah sakit.
Para pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Serangan Houthi di kamp pelatihan militer menyusul rentetan serangan yang berkelanjutan oleh pasukan yang didukung Saudi pada target pemberontak di timur ibukota, Sanaa.
Serangan-serangan itu menewaskan sedikitnya 22 orang di kedua sisi, menurut pejabat.
Pemberontak Houthi yang didukung Iran tetap mengendalikan ibukota, Sanaa, sejak menggulingkan pemerintahan Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi pada 2014.
Konflik menjadi perang proksi berbulan-bulan kemudian, ketika koalisi militer yang dipimpin Saudi turun tangan untuk memulihkan pemerintah yang diakui secara internasional. Perang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, membuat lebih dari 3 juta orang terlantar dan mendorong negara itu ke ambang kelaparan.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: