Selain maraknya tindak kriminal, juga terdapat praktik kawin kontrak di Cipanas, Cianjur.
Potensi terjadinya sejumlah tindak kriminal, dinilai selalu ada di wilayah Cianjur yang merupakan jalur perlintasan.
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Niki Ramdany mengatakan, sejumlah kawasan wisata dapat menjadi salah satu titik rawan terjadinya tindak kriminal.
Menurut dia, kepolisian mengantisipasi tindakan seperti 3C yakni curas, curat, dan curanmor yang marak terjadi saat momen besar.
”Jadi memang tidak menutup kemungkinan ada tindak kriminal. Makanya, bagaimanapun caranya kami mengerahkan anggota di titik rawan dengan berkoordinasi juga bersama sejumlah elemen,” ujar Niki, Rabu, 25 Desember 2019.
Salah satu wilayah yang diantisipasi adalah kawasan Cipanas, karena tingkat mobilisasi massa tinggi selama liburan.
Selain itu, wilayah tersebut juga merupakan perlintasan dari dan menuju arah Bogor sehingga dinilai perlu mendapatkan atensi lebih.
Menurut dia, sebagian besar pelaku tindak kekerasan terutama begal merupakan pemain lintas provinsi dan kota.
Maka dari itu, kepolisian memperketat pengamanan pada saat kondisi keramaian meningkat.
Lebih lanjut diungkapkan, selain adanya potensi curanmor, Cianjur juga terindikasi rawan prostitusi dan kawin kontrak.
Oleh karena itu, kepolisian berupaya untuk menanggulangi hal tersebut agar tidak berlanjut.
Ia menambahkan, pada pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya setidaknya ada lima titik yang rawan tindak kriminal.
Personel kepolisian pun diturunkan melekat dengan pusat pengamanan yang tersebar di beberapa titik.
”Kalau terkait dengan aksi teror bom pada hari raya, kami belum bisa mendeteksi. Karena harus ada info dari intelejen berkaitan dengan hal itu,” ucapnya.
Akan tetapi, Niki mengaku, reskrim terus mencari data yang sudah dikumpulkan terkait ada atau tidaknya indikasi teror tersebut.
Ia memastikan, upaya tersebut dilakukan bersama sejumlah elemen lain agar lebih maksimal. pikiran-rakyat.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: