Breaking News
Loading...

 Fatwa Ulama tentang Kesesatan Syiah


Syiahindonesia.com
– Perkembangan ajaran Syiah di berbagai belahan dunia Islam, termasuk Indonesia, telah memicu keprihatinan mendalam di kalangan para ulama Ahlussunnah wal Jamaah. Ajaran Syiah, khususnya aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Syiah 12 Imam), tidak hanya menyimpang dari pokok-pokok akidah Islam, tetapi juga menebarkan kebencian terhadap sahabat Nabi ﷺ dan merusak persatuan umat. Karena itulah, banyak ulama besar di dunia Islam secara tegas mengeluarkan fatwa tentang kesesatan Syiah dan mengingatkan umat agar berhati-hati terhadapnya.

Artikel ini akan memaparkan beberapa fatwa penting dari para ulama dan lembaga Islam terpercaya mengenai Syiah, lengkap dengan kutipan langsung dan dalil yang mendasarinya.


1. Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz (Mantan Mufti Besar Arab Saudi)

Syaikh Bin Baz رحمه الله, ulama besar abad 20 dan mantan mufti Kerajaan Arab Saudi, menyatakan dengan tegas:

"Madzhab Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah adalah madzhab yang menyimpang dan bertentangan dengan Islam. Mereka mencela para sahabat, menolak hadits-hadits shahih, dan berkeyakinan rusaknya Al-Qur'an. Maka wajib memperingatkan umat dari ajaran mereka."

Beliau juga menegaskan bahwa tidak boleh menikahkan anak dengan pengikut Syiah karena perbedaan akidah yang sangat mendasar.


2. Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah (Komite Fatwa Tetap Arab Saudi)

Lembaga resmi keulamaan Arab Saudi ini mengeluarkan fatwa:

"Syiah Imamiyah dan Rafidhah adalah sekte sesat yang tidak mengikuti ajaran Islam yang benar. Mereka menghina para sahabat, mengkafirkan sebagian sahabat, dan memiliki keyakinan bahwa para imam mengetahui hal ghaib, padahal semua ini adalah kebatilan."

Sumber: Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, no. 2362.


3. Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin

Syaikh al-Utsaimin رحمه الله, salah satu ulama besar dan penulis banyak kitab aqidah dan fiqh, menyatakan:

"Syiah Rafidhah bukanlah bagian dari Ahlussunnah, mereka adalah kelompok sesat yang merusak Islam dari dalam. Keyakinan mereka tentang imamah, taqiyyah, dan kebencian terhadap sahabat adalah bid’ah besar yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah."

Beliau menambahkan bahwa taqiyyah Syiah adalah bentuk kebohongan yang dihalalkan, sedangkan Islam mengajarkan kejujuran.


4. Fatwa Syaikh Al-Albani (Ulama Hadits Terkemuka)

Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani رحمه الله ketika ditanya tentang Syiah, beliau menjawab:

"Mereka adalah kelompok yang keluar dari jalan Ahlussunnah wal Jamaah. Barangsiapa mengkafirkan sahabat Rasulullah ﷺ, maka ia telah keluar dari Islam."

Beliau juga menolak keras pendekatan "taqrib" (penyatuan Sunni-Syiah), karena menurutnya, kita tidak bisa menyatukan kebenaran dengan kebatilan.


5. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)

MUI dalam beberapa forum dan kajian telah menyatakan bahwa:

"Syiah bukan bagian dari ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Banyak ajarannya yang menyimpang dari akidah Islam, seperti kepercayaan bahwa Al-Qur’an telah diubah, mencaci sahabat Nabi, dan menghalalkan nikah mut’ah."

Beberapa MUI daerah, seperti MUI Jawa Timur, MUI Sumatera Barat, bahkan telah mengeluarkan fatwa larangan penyebaran ajaran Syiah di wilayah mereka karena dianggap meresahkan dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal.


6. Fatwa Ulama Al-Azhar (Mesir)

Meski Al-Azhar dikenal moderat, sejumlah ulama Al-Azhar juga mengecam doktrin Syiah. Di antaranya adalah Syaikh Muhammad Al-Khidhri, yang mengatakan:

"Syiah Rafidhah bukanlah mazhab fikih seperti Hanafi, Maliki, atau Syafi'i. Mereka adalah sekte politik dan akidah yang telah keluar dari jalan Islam yang benar."


7. Konsensus Ulama Salaf

Para ulama Salaf dari generasi awal seperti:

  • Imam Malik berkata:

    "Barangsiapa membenci sahabat Nabi ﷺ, maka dia tidak memiliki bagian dalam Islam."

  • Imam Ahmad bin Hanbal berkata:

    "Rafidhah adalah kaum yang membenci dan mencaci sahabat. Jangan ajak mereka bicara dan jangan menikah dengan mereka."


8. Dalil-dalil Penolakan terhadap Syiah

Al-Qur’an dan hadits secara jelas melarang mencaci sahabat:

"وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ... رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ"
"Orang-orang yang terdahulu masuk Islam dari kaum Muhajirin dan Anshar... Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya."
(QS. At-Taubah: 100)

"لا تسبوا أصحابي..."
"Janganlah kalian mencaci sahabatku..."
(HR. Bukhari dan Muslim)


Kesimpulan: Wajib Waspada dan Menjauhi Syiah

Fatwa-fatwa ulama Ahlussunnah dari masa ke masa dengan jelas menunjukkan bahwa ajaran Syiah adalah ajaran yang menyimpang dan berbahaya. Kesesatannya bukan hanya dalam masalah furu’ (cabang), tapi menyentuh akar akidah: tauhid, al-Qur’an, kenabian, dan loyalitas terhadap sahabat Nabi ﷺ.

Umat Islam di Indonesia harus waspada terhadap infiltrasi Syiah yang sering dibungkus dengan istilah "mazhab Islam", "cinta Ahlul Bait", atau "persatuan". Jangan tertipu dengan wajah lembut Syiah, karena di baliknya terdapat permusuhan terhadap Islam yang murni.

"وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ... نُصْلِهِ جَهَنَّمَ"
"Barangsiapa yang menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya... Kami akan masukkan ia ke dalam neraka Jahanam."
(QS. An-Nisa: 115)


(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: