Syiahindonesia.com - Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengungkapkan rezim Suriah telah membunuh hampir 900 pekerja bantuan kemanusiaan sejak Maret 2011, sementara sekitar 4.000 lainnya masih dalam penahanan atau penghilangan paksa, lapor Anadolu Agency.
“Total 1.109 personel kemanusiaan telah terbunuh oleh aktor-aktor kunci di Suriah sejak Maret 2011,” kata jaringan itu dalam sebuah laporan yang dikeluarkan kemarin, “872 dari mereka terbunuh oleh rezim Suriah sendiri, sementara 91 lainnya terbunuh oleh Pasukan Rusia dan 47 oleh kelompok ISIS.”
Menurut laporan itu, oposisi bersenjata dan faksi anti-rezim telah menewaskan 35 pekerja bantuan kemanusiaan sementara sembilan lainnya dibunuh oleh pejuang Kurdi yang berafiliasi dengan Pasukan Demokrat Suriah. Pasukan koalisi pimpinan-AS telah menewaskan 13 pekerja bantuan kemanusiaan sementara 42 lainnya tewas oleh pihak-pihak yang tidak dikenal, tambahnya.
Menurut laporan yang sama, sebanyak 3.984 pekerja bantuan kemanusiaan telah “ditahan atau mengalami penghilangan paksa” selama periode yang sama; 3.487 dari mereka masih ditahan di pusat-pusat penahanan rezim dan 78 oleh ISIS.
Milisi Kurdi menahan 32 pekerja bantuan kemanusiaan sementara setidaknya 27 ditahan oleh kelompok oposisi bersenjata, kata laporan itu.
Laporan tersebut mencatat bahwa pasukan rezim telah mengepung dan menyerang beberapa rumah sakit, klinik, dan rumah sakit lapangan, yang memberikan bantuan kepada demonstran yang terluka.
Jaringan tersebut menekankan bahwa “semua serangan terhadap pusat-pusat bantuan dan pekerja merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menyerukan diakhirinya semua pelanggaran dan pelanggaran yang dilakukan dalam konflik bersenjata terhadap personel medis dan pekerja kemanusiaan.”
(fath/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Total 1.109 personel kemanusiaan telah terbunuh oleh aktor-aktor kunci di Suriah sejak Maret 2011,” kata jaringan itu dalam sebuah laporan yang dikeluarkan kemarin, “872 dari mereka terbunuh oleh rezim Suriah sendiri, sementara 91 lainnya terbunuh oleh Pasukan Rusia dan 47 oleh kelompok ISIS.”
Menurut laporan itu, oposisi bersenjata dan faksi anti-rezim telah menewaskan 35 pekerja bantuan kemanusiaan sementara sembilan lainnya dibunuh oleh pejuang Kurdi yang berafiliasi dengan Pasukan Demokrat Suriah. Pasukan koalisi pimpinan-AS telah menewaskan 13 pekerja bantuan kemanusiaan sementara 42 lainnya tewas oleh pihak-pihak yang tidak dikenal, tambahnya.
Menurut laporan yang sama, sebanyak 3.984 pekerja bantuan kemanusiaan telah “ditahan atau mengalami penghilangan paksa” selama periode yang sama; 3.487 dari mereka masih ditahan di pusat-pusat penahanan rezim dan 78 oleh ISIS.
Milisi Kurdi menahan 32 pekerja bantuan kemanusiaan sementara setidaknya 27 ditahan oleh kelompok oposisi bersenjata, kata laporan itu.
Laporan tersebut mencatat bahwa pasukan rezim telah mengepung dan menyerang beberapa rumah sakit, klinik, dan rumah sakit lapangan, yang memberikan bantuan kepada demonstran yang terluka.
Jaringan tersebut menekankan bahwa “semua serangan terhadap pusat-pusat bantuan dan pekerja merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menyerukan diakhirinya semua pelanggaran dan pelanggaran yang dilakukan dalam konflik bersenjata terhadap personel medis dan pekerja kemanusiaan.”
(fath/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: