Syiahindonesia.com - Anggota Komisi III DPRD
Parepare Minhajuddin Minhajuddin memaparkan, setidaknya ada
lima poin yang membedakan antara ajaran Islam dan Syiah yang kerap
mencatut Islam. Diantaranya, kata dia, konsep Imamah, menganggap Al
Quran telah diotak-atik, menghalalkan nikah mut’ah atau nikah kontrak
dan membolehkan para pengikutnya berbohong bahkan mengingkari akidahnya
demi menyamarkan identitas keSyiahnnya.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Tentu jika dibiarkan tumbuh, Syiah akan
menjadi ancaman keutuhan NKRI. Karena dinegara manapun Syiah pasti
membuat keonaran. Ini bisa saja seperti fenomena gunung es, tentunya
harus segera ditangkal. Kami minta pemerintah dan penegak hukum, untuk
mencermati isu ini. Yang jelas jumlahnya di Parepare sudah banyak,”
paparnya. sebagaimana dilansir Sulselekspres.com, (12/10/17).
Kasi Penyuluhan Agama Islam Kemenag Parepare Hartati mengatakan, informasi terkait keberadaan kelompok warga penganut ajaran Syiah sudah diterima pihaknya sejak lama.
“Kami banyak mendapat laporan warga dan memang sudah mendeteksi keberadaannya. Tapi sejauh mana pertumbuhannya di Parepare, belum kami tahu persis jumlahnya. Karena sementara masih kami telusuri,” ujarnya.
Kemenag, kata dia, dalam manngkal dan mempersempit ruang gerak agar ajaran tersebut tidak semakin meluas, intens dilakukan penyuluhan terkait bahaya ajaran sesat yang mengatasnamakan Islam.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, jika sudah ada beberapa lokasi yang dijadikan tempat perkumpulan penganut Syiah. Salah satunya, di kawasan Kecamatan Bacukiki Barat. Sebuah bangunan Pondok Pesantren tempat belajar ajaran tersebut. (albert/syiahindonesia.com)
Kasi Penyuluhan Agama Islam Kemenag Parepare Hartati mengatakan, informasi terkait keberadaan kelompok warga penganut ajaran Syiah sudah diterima pihaknya sejak lama.
“Kami banyak mendapat laporan warga dan memang sudah mendeteksi keberadaannya. Tapi sejauh mana pertumbuhannya di Parepare, belum kami tahu persis jumlahnya. Karena sementara masih kami telusuri,” ujarnya.
Kemenag, kata dia, dalam manngkal dan mempersempit ruang gerak agar ajaran tersebut tidak semakin meluas, intens dilakukan penyuluhan terkait bahaya ajaran sesat yang mengatasnamakan Islam.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, jika sudah ada beberapa lokasi yang dijadikan tempat perkumpulan penganut Syiah. Salah satunya, di kawasan Kecamatan Bacukiki Barat. Sebuah bangunan Pondok Pesantren tempat belajar ajaran tersebut. (albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: