Syiahindonesia.com - Rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad memberlakukan persimpangan komersil yang memisahkan daerah- daerah yang mereka kendalikan di ibukota Damaskus dengan Daraa, untuk mengawasi masuk dan keluarnya barang dan untuk mengumpulkan pajak.
Penyeberangan tersebut didirikan di kota Khirbet Ghazala, dikendalikan oleh rezim Asad yang ingin mengumpulkan biaya dan pajak yang tinggi terhadap mobil yang penuh dengan barang yang ingin menyeberang ke daerah-daerah yang telah dikuasai oleh pejuang Suriah di Daraa, lansir ElDorar AlShamia pada Selasa (2/5/2017).
Menurut informasi yang didapatkan oleh jaringan ElDorar, rezim menetapkan pajak yang sangat tinggi untuk kendaraan yang akan membawa makanan, terkadang mencapai 700 ribu pound Suriah per mobil (setara 1.300 USD).
Langkah ini muncul setelah kemajuan besar yang dialami oleh faksi-faksi pejuang Suriah yang terjadi di distrik Al-Manshiya, kubu terakhir rezim Asad di kota Daraa. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Penyeberangan tersebut didirikan di kota Khirbet Ghazala, dikendalikan oleh rezim Asad yang ingin mengumpulkan biaya dan pajak yang tinggi terhadap mobil yang penuh dengan barang yang ingin menyeberang ke daerah-daerah yang telah dikuasai oleh pejuang Suriah di Daraa, lansir ElDorar AlShamia pada Selasa (2/5/2017).
Menurut informasi yang didapatkan oleh jaringan ElDorar, rezim menetapkan pajak yang sangat tinggi untuk kendaraan yang akan membawa makanan, terkadang mencapai 700 ribu pound Suriah per mobil (setara 1.300 USD).
Langkah ini muncul setelah kemajuan besar yang dialami oleh faksi-faksi pejuang Suriah yang terjadi di distrik Al-Manshiya, kubu terakhir rezim Asad di kota Daraa. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: