Syiahindonesia.com, Moskow – Militer Rusia mengumumkan mengukuhkan peralatan dan seragam militer baru sebagai perlengakapan tempur pasukannya setelah dianggap sukses dalam uji coba di Suriah. Sekutu rezim Bashar Assad itu memanfaatkan pertempuran di Suriah sebagai medan uji senjata dan peralatan militer baru.
“Telah diputuskan melengkapi pasukan penjinak bom dan peledak dengan peralatan dan seragam pelindung yang telah diuji coba di Suriah dan efektif,” kata Komandan Pasukan Teknik Militer Rusia, Yuri Stafitsky, Senin (01/04).
Dia menunjukkan, peralatan-peralatan tersebut sukses dicoba di Palmyra, Aleppo dan daerah-daerah lainnyah. Peralatan tersebut sangat mumpuni mendeteksi bom dan melindungi diri dari kemungkinan ledakan.
“Kami memutuskan memakainya untuk operasi setelah berhasil diuji coba,” imbuhnya.
Stafitsky menjelaskan, di antara peralatan yang sudah diuji coba berupa robot penjinak bom. Alat ini sangat membantu mencari dan menjinakkan bom dengan cepat di daerah-daerah yang berhasil direbut.
Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengungkapkan bahwa negaranya telah menguji sebanyak 163 jenis senjata di Suriah.
“Senjata-senjata itu telah membuktikan nilai mereka dalam konflik,” katanya kepada parlemen Rusia awal tahun ini, sembari menambahkan hanya 10 senjata yang gagal memenuhi harapan.
Di antara senjata baru yang diuji Rusia dalam pertempuran untuk pertama kalinya di Suriah adalah rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan kapal-kapal angkatan laut dan pembom strategis.
Shoigu mengatakan pilot Rusia telah menerbangkan 1.760 misi tempur di Suriah sejak peluncuran kampanye udara pada bulan September 2015. Ia mengatakan telah menewaskan lebih dari 3.100 diduga militan, tanpa menyebutkan korban sipil yang tewas akibat senjata-senjata Rusia.
Dia menambahkan bahwa hampir 90 persen dari semua pilot militer Rusia telah memperoleh pengalaman tempur di langit Suriah. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Telah diputuskan melengkapi pasukan penjinak bom dan peledak dengan peralatan dan seragam pelindung yang telah diuji coba di Suriah dan efektif,” kata Komandan Pasukan Teknik Militer Rusia, Yuri Stafitsky, Senin (01/04).
Dia menunjukkan, peralatan-peralatan tersebut sukses dicoba di Palmyra, Aleppo dan daerah-daerah lainnyah. Peralatan tersebut sangat mumpuni mendeteksi bom dan melindungi diri dari kemungkinan ledakan.
“Kami memutuskan memakainya untuk operasi setelah berhasil diuji coba,” imbuhnya.
Stafitsky menjelaskan, di antara peralatan yang sudah diuji coba berupa robot penjinak bom. Alat ini sangat membantu mencari dan menjinakkan bom dengan cepat di daerah-daerah yang berhasil direbut.
Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengungkapkan bahwa negaranya telah menguji sebanyak 163 jenis senjata di Suriah.
“Senjata-senjata itu telah membuktikan nilai mereka dalam konflik,” katanya kepada parlemen Rusia awal tahun ini, sembari menambahkan hanya 10 senjata yang gagal memenuhi harapan.
Di antara senjata baru yang diuji Rusia dalam pertempuran untuk pertama kalinya di Suriah adalah rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan kapal-kapal angkatan laut dan pembom strategis.
Shoigu mengatakan pilot Rusia telah menerbangkan 1.760 misi tempur di Suriah sejak peluncuran kampanye udara pada bulan September 2015. Ia mengatakan telah menewaskan lebih dari 3.100 diduga militan, tanpa menyebutkan korban sipil yang tewas akibat senjata-senjata Rusia.
Dia menambahkan bahwa hampir 90 persen dari semua pilot militer Rusia telah memperoleh pengalaman tempur di langit Suriah. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: