Sosok Dajjal
Syiah Abdu al Husein al Musawi Penipu Rawi Hadits Suni
Judul Asal :
Answer to letter №16 from book
“al-Murajiat”
Jawaban terhadap
surat ke -16 dari buku "al-Murajiat".[Tulisan Jahil Husein Al Musawy
ad- dajjali Sang Penipu Rawi Hadits ]
Penjawab :
Ibnu Efendy
Penterjemah Zulkarnain
(Bagian Pertama)
Dalam surat Dajjal yang ditulis Abdu al-Husain al-Musawi ini memberikan keterangan singkat pada 100 perawi hadits [Suni] . Seperti biasa Abdul Husein selalu salah kutip dari beberapa ulama, sambil memejamkan matanya pada keterangan penting terkait rawi dari orang lain, dan hanya mengumbar dusta [sebagai al Kaadzib] di banyak tempat dalam suratnya yang bernama al Murajiat.
1) Seperti dikatakan Dzahabi, Abban ibn Taglib. Ekstrim Syi'ah di masa itu, adalah orang-orang yang berbicara tentang Utsman, Thalhah, Zubair dan Mu’awiyah, dan semua orang yang berperang melawan Ali. Tapi ekstrim Syi'ah di zaman kita, adalah orang-orang yang sengaja melakukan takfir dengan jelas atas para sahabat, dan sengaja memisahkan diri dari para sahabat. Tidak diragukan lagi bahwa ibn taglib, adalah jauh dari orang orang gila, yang disebut Syiah abat ini. [ Syiah yang over dosis]
2) Ibrahim bin Yazid bin Umar an-Nakhai. Tidak ada seorang pun yang menyebut dia seorang Syiah kecuali ibn Qutaiba , beliau tidak menyebutkan bahwa an-Nakhai adalah Syiah. Dan kata-kata ibn Qutaiba tidak cukup menjustis dia Syiah. Ada beberapa bukti yang baik bahwa dia bukan Syi'ah.
Diriwayatkan Ibnu Abi Syaiba dalam
"Mosannafnya" (36.583), bahwa Ibrahim berkata: "Abu Bakr
adalah orang yang pertama kali menerima Islam". Semua perawi yang
tsiqat. Tirmizi di "Sunnan" (3735) meriwayatkan bahwa Amr ibn Murrah
berkata kepada Ibrahim, yang diriwayatkan dari Zaid bin Arqam: "Ali
adalah orang yang pertama kali menerima Islam". Ibrahim menolak hal
itu, dan mengatakan bahwa Abu Bakr adalah orang yang pertama. Jadi dengan menilai
dirinya sendiri, adalah orang saleh ini akan dianggap sebagai Syi'ah. Karena
tashayu nya hanya mengutamakan memilih cinta Ali dari pada Utsman. Diriwayatkan
darinya [Ibrahim] , ia berkata: bahwa "Ali adalah lebih dicintai bagi saya
dari pada Utsman, tetapi lebih baik bagi saya
jatuh dari langit, dari pada saya
mengatakan sesuatu yang buruk tentang Utsman". (Muhammad ibn Abdullah ibn
Salih al-Habdan "Mukhtasar hilliyatul awliya" hal. 864). Tetapi dia, bahkan
tidak pernah mengatakan bahwa Ali adalah lebih baik! Ia hanya lebih mencintainya dari Utsman, itu atas dasar riwayat bahwa
orang-orang sedang berbicara di hadapannya tentang Utsman dan Ali, dan seorang di
antaranya mengatakan bahwa Ali lebih baik. Setelah mendengar hal itu Ibrahim berkata: bahwa "Jika itu titik pandang
Anda sendiri, anda jangan duduk bersama
kami lagi". (Ibid hal 864).
Diriwayatkan bahwa Ibrahim (rahimuhullah) sangat membenci membangun masjid diatas kuburan. (Abdu al-Aziz ibn Abdullah al-Mabdal "Pendapat Tabiin Tentang masalah Tauhid Dan Iman " hal. 665). Sedangkan Abdu alhusain al-Musawi dan seluruh syiah abat ini selain pengekornya , menempatkan masjid pada hampir semua kuburan. [ Bertawaf di kuburan serta menjadi abdul Kubur , memulyakan kuburan, layaknya para penyembah berhala]
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: