Breaking News
Loading...

Pengungsi Syiah Sampang Mengadukan Nasib ke Gubernur
Syiahindonesia.com, SURABAYA - Ibu-ibu pengungsi Syiah Sampang mendatangi Gedung Negara Grahadi, Jumat (13/3/2020). kedetangan mereka untuk bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Mereka ingin mempertanyakan kejelasan nasib setelah tinggal di pengungsian di Rumah Susun (Rusun) Jemundo, Sidoarjo selama hampir delapan tahun.

Ibu-ibu tersebut datang sejak pukul 08.00 WIB. Namun hingga pukul 13.00 WIB belum bisa bertemu Gubernur. Mereka hanya duduk-duduk di pelataran gedung yang dibangun tahun 1795 tersebut.

“Kami dengar kabar kalau kami hendak di relokasi. Dengar-dengar di luar seperti itu. Tentu kabar itu membuat kami resah dan khawatir. Mau direlokasi ke mana lagi. Kami tetap minta pulang (ke Sampang). Itu harga mati. Tidak bisa ditawar-tawar lagi,” kata Umi Kulsum (43), warga Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang, Sampang ditemui di pelataran Grahadi, Jumat (13/3/2020).

Perempuan yang sudah delapan tahun tinggal di pengungsian ini meminta agar pemerintah mencabut fatwa sesat terhadap keyakinan mereka.

Sebab, jika fatwa sesat itu tidak dicabut, makla dimanapun berada, para pengungsi Syiah ini akan tetap diusir. “Kalau kita dikatakan sesat, tolong dibuktikan dimana kesesatannya. Jangan pokoknya-pokoknya sesat saja tapi tidak bukti,” ujarnya.

Hingga saat ini dirinya bersama ratusan pengungsi yang lain masih menunggu keadilan dari pemerintah. Namun, keadilan yang ditunggu-tunggu tak kunjung menghampiri. Dia tetap berharap agar Gubernur maupun Presiden terketuk hatinya dan bisa membantu kejelasan nasib para pengunngsi Syiah.

“Selama ini, kami dengan keluarga yang ada di Sampang, baik-baik saja, tidak ada masalah. Kami sering berkunjunng ke sana,” tandas Ummi.

Pengungsi lainnya, Rizkiyatul Fitriyah (33) warga Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang menambahkan, karena belum bisa bertemu, akhirnya menulis surat permintaan untuk bisa bertemu dengan Khofifah.

“Kami kesini minta ketemu dengan Ibu Gubernur. Tapi tadi ajudannya bilang Ibu Gubernur jadwalnya padat, sedang keluar kota. Ya akhirnya kami sulit permintaan untuk bisa ketemu,” katanya.

Berikut isi surat dari pengungsi Syiah Sampang yang ditujukan pada Gubernur Khofifah:

‘Assalamualaikum, kami dari pengungsi Sampang, ingin menemui langsung ke Ibu Gubernur. Kami sudah datang ke kantor, tapi ini Ibu tidak ada. Kami ingin menyampaikan keluh kesah kami selama di pengungsian.

Kalau ada waktu kosong, kami sangat berharap bertemu langsung dengan ibu sekaligus silaturahmi sebagai kepala provinsi. Karena kami ingin kejelasan tentang nasib kami yang sudah mengungsi selama 8 tahun.

Kami harap Ibu bisa menemui kami pada tanggal 14 Maret – 20 Maret 2020, menyesuaikan jadwal kosong Ibu Gubernur. Terima kasih. Hormat Kami, Perwakilan Pengungsi Ibu-Ibu Sampang, tertanda Umi Kulsum.

Diketahui, saat ini ada sebanyak 340 orang lebih warga Syiah dari sejumlah desa di Sampang oleh Pemprov Jatim diungsikan di Rusun Jemundo, Sidoarjo.  jatim.sindonews.com

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: