Breaking News
Loading...

Mengenal Kota Suci Syiah Qom, Wuhan-nya Timur Tengah
Syaihindonesia.com - Sungguh sangat terkejut ketika pekan lalu membaca sebuah koran tentang pernyataan Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki bahwa wabah Covid-19 yang tersebar di Iran saat ini, terutama di Kota Qom, datang dari China. Qom berjarak sekitar 140 km arah selatan ibu kota Teheran.

Menurut Namaki, wabah Covid-19 itu dibawa pengusaha asal Kota Qom yang sering bolak-balik ke China. Sang pengusaha kini telah meninggal akibat positif terkena wabah Covid-19 tersebut.

Banyak media menyebut, Kota Qom kini bak Wuhan-nya Timur Tengah. Wuhan adalah daerah di China yang menjadi tempat berasalnya virus korona. Sumber lain yang dikutip harian Ashrq al Awsat menyebut, wabah Covid-19 yang tersebar di Iran datang dari China dan dibawa para sindikat pedagang melalui Pakistan dan Afghanistan.

Menurut harian tersebut, Iran memiliki perbatasan yang panjang dan kurang ketat dengan Pakistan dan Afghanistan. Padahal, Pakistan dan Afghanistan juga memiliki perbatasan yang panjang dan kurang ketat dengan China.

Jalur China menuju Pakistan dan Afghanistan kemudian Iran dikenal sebagai jalur yang sering digunakan para pedagang menyelundupkan komoditas secara ilegal dari China ke Iran.

Harian itu melansir, di tengah blokade AS atas Iran saat ini, jalur perdagangan antara Iran dan China semakin pesat, baik legal maupun ilegal, karena Iran kini sangat bergantung kepada China untuk menggerakkan perekonomiannya. Volume hubungan dagang Iran dan China merupakan yang terbesar saat ini dibandingkan hubungan dagang Iran dengan negara lain.

Seorang perempuan mengenakan masker saat berjalan di ibu kota Teheran, Iran, 24 Februari 2020. Pemerintah Iran berjanji bersikap transparan setelah dituduh menyembunyikan munculnya serangan Covid-19.

Pernyataan Saeed Namaki itu mengingatkan Kompas ketika dua kali berkunjung ke Kota Qom. Kunjungan pertama terjadi pada tahun 2009 dan kunjungan kedua tahun 2013. Dua kunjungan tersebut dilakukan di sela meliput pemilu presiden Iran.

Kota Qom dengan penduduk sekitar 1,2 juta jiwa merupakan kota yang sehari-harinya cukup padat dan ramai. Denyut kehidupan Kota Qom terlihat cukup kuat dan dinamis berkat jumlah penduduknya yang besar, selain berkat kedatangan pengunjung dari berbagai kota dan negara lain yang mengalir deras tak pernah henti.

Kehidupan ekonomi dan perdagangan di Kota Qom juga sangat dinamis seiring denyut kehidupan kota itu yang hampir tak pernah mati selama 24 jam. Di pusat Kota Qom, terdapat masjid dan kompleks Mausoleum Fatimah al-Ma’sumah, saudari dari Imam Ali ar-Ridha yang keturunan Rasulullah SAW.

Kawasan yang dikelilingi jejeran toko dan kios pedagang ini tak henti dikunjungi peziarah selama 24 jam. Para pedagang meraup berkah dari peziarah yang berbelanja.

Siapa pun yang mengunjungi Kota Qom akan langsung terkesan bahwa kota ini adalah kota santri dan amat religius. Kota Qom juga terkenal sebagai kota pelajar di Iran. Puluhan universitas terdapat di Kota Qom, baik yang mengajarkan pendidikan umum maupun agama.

Pada tahun 2013, ada sekitar 300 pelajar dan mahasiswa asal Indonesia yang belajar di berbagai universitas di Kota Qom. Mahasiswa asal Indonesia belajar dari jenjang S-1 hingga S-3 di kota ini.

Sepanjang hari, halte-halte bus di seantero Kota Qom dipenuhi para pelajar dan mahasiswa dengan kitab atau buku di tangan. Mereka tengah menunggu bus dan kendaraan umum lainnya menuju sekolah, universitas, atau tempat pengajian para mullah/ulama.

Sebuah tempat di Kota Qom, selatan ibu kota Teheran, Iran, Jumat (19/5/2017). Qom kini menjadi pusat penyebaran wabah Covid-19 di Iran dan sekitarnya.

Pelajar dan mahasiswa dari berbagai negara yang berwajah Asia, kaukasia, dan Afrika tampak di halte-halte itu. Bahkan, tidak sedikit pelajar yang tampak telah berusia lanjut, sekitar 50-60 tahunan. Maklum, Kota Qom terkenal menjadi tujuan belajar dan sekaligus penggemblengan kader Syiah dari mancanegara, termasuk Indonesia.

Kota Qom adalah pusat pendidikan Syiah terbesar di Iran dan di dunia. Ulama-ulama besar Syiah di Iran dididik dan dibesarkan di Kota Qom, seperti Pemimpin Revolusi Iran Ayatollah Imam Khomeini, Pemimpin Tertinggi Iran saat ini Ayatollah Ali Khamenei, Presiden Iran Hassan Rouhani, serta mantan Presiden Iran Mohammad Khatami dan Hashemi Rafsanjani.

Bagi kaum Syiah, Kota Qom adalah kota suci yang setara posisinya dengan kota suci Najaf di Irak. Di Kota Qom, terdapat makam dari Fatimah al-Ma’sumah, saudari Imam Ali ar-Ridha yang keturunan Rasulullah SAW.  Di Kota Qom pula terdapat puluhan masjid terkenal, di antaranya Masjid Azam, Masjid Jamkaran, dan Masjid Imam Hassan al-Askari.

Ribuan peziarah dari seantero Iran dan negara tetangga, seperti Irak, Afghanistan, dan Pakistan, setiap hari berziarah ke kompleks makam Fatimah al-Ma’sumah dan masjid-masjid lain di pusat Kota Qom. bebas.kompas.id

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: