Breaking News
Loading...

Masih Memanas, Begini Situasi Pertempuran di Idlib
Syiahindonesia.com, Idlib – Oposisi Suriah telah menewaskan sedikitnya 40 pasukan rezim Bashar Assad di Idlib dan Aleppo barat. Demikian laporan para sumber pada Senin (17/02/2020).

Serangan artileri berat Turki dan roket oposisi menghantam lima benteng tentara di dekat pangkalan udara al-Nayrab di timur Idlib.

Perlawanan sengit tidak mampu menghentikan serangan rezim yang dipimpin Rusia yang telah merebut kembali wilayah-wilayah besar.

Diktator Suriah Bashar Assad mengatakan bahwa serangannya bukanlah akhir dari konflik sembilan tahun Suriah. Tetapi Assad bersumpah untuk melanjutkan kampanye militer hingga tuntas.

Dia sesumbar bahwa pencapaian saat ini merupakan kekalahan terakhir oposisi yang berusaha untuk menggulingkan pemerintahannya.

“Serangan itu telah menggusur 900.000 orang sejak awal Desember, dan bayi-bayi sekarat karena kamp bantuan penuh,” kata PBB pada hari Senin.

“Krisis di barat laut Suriah telah mencapai tingkat baru yang mengerikan,” kata Mark Lowcock, kepala urusan kemanusiaan PBB dan bantuan darurat.

Dia mengatakan para pengungsi adalah wanita dan anak-anak yang sangat “trauma dan dipaksa tidur di luar dalam suhu beku karena kamp-kamp penuh. Para ibu membakar plastik untuk menjaga anak-anak tetap hangat. Bayi dan anak-anak kecil sekarat karena kedinginan.”

Wilayah Idlib, termasuk bersebelahan dengan provinsi Aleppo, dan menjadi rumah bagi sekitar tiga juta orang, setengah dari mereka sudah mengungsi dari bagian lain negara itu.

Delegasi Rusia dan Turki membahas situasi memanas Idlib di Moskow pada hari Senin.

Pembicaraan juga akan berlanjut pada hari Selasa. Kementerian Luar Negeri Turki menekankan perlunya untuk secara cepat mengurangi ketegangan dan mencegah memburuknya situasi kemanusiaan lebih lanjut.

Wakil Menteri Luar Negeri Turki Sedat Onal memimpin delegasi Turki pada pertemuan tertutup di Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow, sementara Utusan Presiden Rusia untuk Suriah, Sergey Vershinin, memimpin kelompok pendamping.

Kedua delegasi termasuk diplomat, serta perwakilan dari dinas militer dan intelijen. kiblat.net

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: