Breaking News
Loading...

Saudi Semakin Gemas terhadap Iran
Syiahindonesia.com, Jakarta – Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan perang antara Saudi dan Iran akan merusak perekonomian dunia, menyusul serangan terhadap kilang minyak dua minggu lalu, yang dituding dilakukan oleh Iran.

Namun Mohammed bin Salman, penerus tahta kerajaan Saudi mengatakan,"Bila dunia tidak melakukan tindakan keras terhadap Iran, kita akan menyaksikan eskalasi dan mengancam kepentingan dunia. Pasokan minyak akan terganggu dan harga minyak akan melonjak sangat tinggi, sesuatu yang belum pernah kita saksikan."

Ia mengatakan kawasan Timur Tengah "mewakili sekitar 30% dari pasokan minyak dunia, sekitar 20% perdagangan dunia, sekitar 4% produk domestik bruto dunia."

Ia menyalahkan "kebodohan" Iran atas serangan itu dan mengatakan tidak adanya tujuan strategis.

Saudi mengatakan 18 drone dan tujuh peluncur misil ditembakkan ke dua fasilitas minyak di Abqaif dan Khurais pada 14 September. Pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran mengatakan mereka yang berada di balik serangan itu.

Iran menyanggah terlibat dalam serangan kilang minyak Saudi yang mengganggu sekitar 5% pasokan minyak global dan menyebabkan harga melonjak.

Dalam wawancara dengan CBS News, ia juga mengatakan menerima sebagian tanggung jawab atas pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. Namun ia menyanggah memerintahkan pembunuhan itu.

ran adalah saingan regional Arab Saudi dan penentang Amerika Serikat, yang menarik diri dari traktat yang ditujukan untuk membatasi program nuklir Teheran sejak Donald Trump berkuasa.

Pangeran--yang dianggap sebagai penguasa de fakto Arab Saudi, dicurigai menyasar Khashoggi, wartawan Saudi yang kritis terhadap pemerintah di Riyadh.

Khashoggi meninggal di konsulat Saudi di Turki pada 2 Oktober 2018.

Dalam wawancara dengan prgram, CBS 60 Menit hari Minggu (29/9/2019), ia mengatakan,"Saya bertanggung jawab penuh sebagai pemimpin di Arab Saudi, khususnya bila itu (pembunuhan) dilakukan oleh individu yang bekerja untuk pemerintah Saudi."

Namun ia menyanggah memerintahkan secara langsung pembunuhan Khashoggi atau mengetahuinya pada saat kejadian.

Pemerintah Saudi menyalahkan apa yang mereka sebut "operasi liar" dalam pembunuhan Khashoggi dengan 11 orang yang sejauh ini diadili.

Pangeran Saudi ini juga menyinggung dilakukannya pembicaraan dalam mencari solusi politik atas perang saudara di Yaman. Pemerintah yang didukung koalisi pimpinan Saudi menghadapi pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran. (INILAHCOM)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: