Breaking News
Loading...

3 Negara Sepakat Sebut Iran Dalang Serangan Kilang Minyak Saudi
Syiahindonesia.com, New York – Tiga negara sepakan menyebut Iran sebagai dalang serangan terhadap fasilitas kilang minyak utama Arab Saudi. ketiganya, Inggris, Prancis dan Jerman yang mendukung  AS dengan pernyataan tersebut.

Ketiga negara tersebut adalah kelompok penandatangan negara penandatangan JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) 2015 – biasa disebut sebagai “perjanjian nuklir” – antara Iran dan negara-negara dunia, yang telah menawarkan bantuan kepada Iran dari sanksi global dengan imbalan memaksakan pembatasan pada program nuklirnya.

Serangan drone kilang minyak Saudi pada 14 September, yang diklaim oleh pemberontak Syiah al Houthi di Yaman, telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Johnson bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel hari Senin, di sela-sela Sidang Umum PBB, untuk mengoordinasikan strategi mereka di Iran.

Inggris, Prancis dan Jerman menegaskan komitmen mereka terhadap perjanjian 2015.

Mereka menuntut agar Iran sepenuhnya mematuhi perjanjian setelah dinilai melanggar beberapa komitmennya.

Washington mengatakan akan memperburuk tekanan pada Teheran, di lain pihak, ia akan terus bekerja pada masalah ini melalui diplomasi.

Sebelumnya, AS mengatakan ingin menghindari perang dengan Iran setelah serangan dua kilang minyak tersebut.

“Jelas bagi kami bahwa Iran memikul tanggung jawab atas serangan ini. Tidak ada penjelasan masuk akal lainnya,” kata tiga pemimpin dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Prancis dikutip Al Jazeera.

Bersumpah untuk bekerja untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah, ketiganya negara ini mendesak Iran untuk “menahan diri dari pilihan provokasi dan eskalasi”.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif membantah tuduhan tiga Negara itu, mengatakan kepada wartawan di New York bahwa serangan militer negaranya akan sepenuhnya menghancurkan fasilitas produksi minyak utama Arab Saudi.

Zarif juga mengatakan pemberontak Houthi Yaman “punya alasan untuk membalas” atas serangan udara yang dilakukan koalisi pimpinan Saudi di negara mereka, begitu alasannya.

Dia kemudian menekankan bahwa “akan bodoh bagi Iran melakukan kegiatan seperti itu”  di saat menjelang kunjungan Presiden Iran Hassan Rouhani ke PBB.

Johnson menyarankan Inggris mempertimbangkan mengambil bagian dalam upaya militer pimpinan AS untuk meningkatkan pertahanan Arab Saudi di Teluk, sebuah langkah yang menurut Teheran sebagai bentuk provokasi.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, mengatakan hari Selasa bahwa “musuh” yang mencoba menyerang Iran akan menghadapi “penahanan dan kekalahan”.

“Kami telah berulang kali mengatakan kepada musuh bahwa jika ada pelanggaran terhadap negara ini, mereka akan menghadapi tindakan yang sama yang terjadi dengan drone Amerika dan kapal tanker Inggris,” katanya seperti dikutip oleh kantor berita Tasnim. (CK/INI-Network)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: