Breaking News
Loading...

Begini Kondisi Warga Halmahera yang Dikeroyok dan Dianiaya Belasan Pengikut Syiah
Syiahindonesia.com - LABUHA-Idul Adha di desa Goro-goro kecamatan Bacan Timur kabupaten Halmahera Selayan, Maluku Utara sempat mencekam. Warga setempat dibuat marah karena ulah 3 dari 17 Kepala Keluarga atau 36 orang pengikut Syiah yang tak lain warga desa Goro-goro. Ketiga pengikut Syiah yakni Suaib M.S Manila, Risman M.S Manila, dan Sofyan Taha mengeroyok Musrin Jamaludin hingga luka sobek di pelipis kiri.
Warga yang dianiaya pengikut Syiah

Penyebabnya, Musrin terlebih dahulu meminju Sofyan karena resah setelah mengetahui isterinya bernama Sarti MS Manila dipengaruhi mengikuti aliran Syiah. Sebab itu, Sarti sering memperlakukan kedua orang tua Musrin tak baik. “Sepulang dari mancing, saya dengar ada bahasa-bahasa yang tidak menyenangkan dari kakak saya bahwa, Sarti sering mengancam orang tua saya. Saya anggap ini karena Sofyan Taha yang jadi dalang karena membawa pengaruh tidak baik kepada isteri saya,” tutur Musrin, Senin (4/9).

Untuk menghidari amukan massa, 17 pengikut Syiah digiring aparat desa Goro-goro dibantu tim gabungan Polres Halmahera Selatan yang dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Syahrul Hariady ke balai desa Goro Goro. Sementara situasi sekitar Balai desa, dikepung warga. Warga melontarkan kata-kata ancaman terhadap 17 pengikut Syiah tersebut. "Keluarkan mereka supaya kita pukul, usir mereka dari kampung," teriak warga yang sudah tersulut emosi.

Menurut penuturan kepala desa Goro-goro, La Husen La Mudin, Musrin Musrin terpaksa memukul Sofyan karena mengetahui istrinya Sarti M.S Manila diajak Sofyan mengikuti aliran Syiah. Sejak itu, Sarti sering memperlakukan mertuanya tidak baik.

Kasat Reskrim Polres Halsel AKP Syahrul Hariady mengatakan, pihaknya telah mengamankan dan memproses pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Ia mengimbau agar warga Goro Goro tidak saling mempengaruhi situasi yang berdampak terhadap gangguan kamtibmas, namun mempercayakan polisi untuk menindaklanjuti perkara ini.

Korban Musrin katanya, sudah dibawa ke rumah sakit di Marabose untuk divisum. "Yang kaitannya dengan paham aliran Syiah kami akan amankan mereka di Polres Halsel guna diperiksa dan dimintai keterangan lebih lanjut," ujarnya.

Disebutkan, 17 pengikut Syiah yang kini diamankan itu yakni Suaib M.S Manila, Risman M.S Manila, Sofyan Taha, Hamli H Mandar, Muhtahar Buamona, Ahmad Yani, Cili Usman, Juna Kamarullah, Sarti M.S Manila, Jumrah, Satrina M.S Manila, Junariah Buamona, Ida Lalila Buamona, Murni Buamona, Gamaria Kamarullah, Sarni M.S Manila dan Mardiyah.

Terpisah, Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendry Badar mengaku, informasi tersebut diketahui melalui Direktur Intelkam Polda Malut Kombes Pol Alfian dalam rapat pimpinan, Senin (4/9). Dikatakan, penanganan kasus ini diserahkan ke Polres Halsel. "Ini sudah ditangani Polres Halsel yang punya wilayah hukum disana. Pengikut Syiah itu sudah diamankan Polres Halsel untuk diproses lebih lanjut. Informasi ini kami ketahui melalui penyampaian Dir Intelkam Polda dalam rapat," kata Hendry.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi gejolak di masyarakat, Pemda Halmahera Selatan akan mengambil langkah.  Wakil Bupati Halsel Iswan Hasjim mengatakan, Pemda Halsel  segera mengambil langkah. Meski begitu pihaknya menunggu informasi Kementerian Agama (Kemenag) Halsel untuk mengindentifikasi keberadaan aliran Syiah di desa itu. "Kami menunggu sikap Kemenag, apakah aliran ini sesat atau tidak," tandasnya.

Menurutnya, apabila Kemenag menyatakan aliran Syiah sesat, maka tidak dibenarkan berkembang di Halmahera Selatan. "Saat ini kita lakukan pendekatan persuasif dulu, kita luruskan dulu. Jika itu dilarang maka kita lakukan penyuluhan terhadap pengikut aliran Syiah," janjinya.

Pihak Pemkab Halsel mengaku menunggu sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) Halsel, apakah keberadaan sejumlah pengikut aliran Syiah yang dievakuasi ke Labuha. Pemkab melalui Dinas Sosial (Dinsos) akan memberi bantuan. "Secara kemanusiaan, kami tetap memberikan bantuan makan berupa beras,” katanya.

Sementara Kepala Kemenag Halsel Hasyim H Hamzah mengaku baru mendapat laporan. Namun ia berjanji akan mengambil langkah dengan mengundang pihak terkait yakni  MUI, FKUB, tokoh agama, Kesultanan Bacan serta instansi terkait untuk berdialog dengan pengikut Syiah. "Rencana dialog akan dilakukan besok (hari ini-red) di kantor Kemenag Halsel," janjinya. Tujuannya kata Hasyim, untuk memastikan kebenaran aliran itu, apakah benar Syiah masuk di desa Goro-goro, siapa tokoh dibalik ajaran itu dan apakah ajaranya menyimpang dari ajaran Islam atau tidak," tandasnya. Detakmalut.com

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: