Syiahindonesia.com -
Salah satu doktrin paling aneh dan paling tidak dikenal publik dalam ajaran Syiah Itsna ‘Asyariyyah adalah raj’ah, yaitu keyakinan bahwa sebagian orang—khususnya imam-imam Syiah dan musuh-musuh mereka—akan dibangkitkan kembali ke dunia sebelum Hari Kiamat. Keyakinan ini bertentangan dengan akidah Islam, bertentangan dengan Al-Qur’an, dan tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ maupun para sahabat.
Artikel ini membahas secara lengkap: apa itu raj’ah, bagaimana Syiah mengajarkannya, mengapa bertentangan dengan Islam, serta bagaimana dalil-dalil Syiah dibantah secara ilmiah.
1. Apa Itu Raj’ah dalam Syiah?
Dalam kitab-kitab utama Syiah seperti:
-
Al-Kafi
-
Bihar al-Anwar
-
At-Tibyan
-
Tafsir al-Qummi
disebutkan bahwa menjelang kemunculan Imam Mahdi versi Syiah, sebagian manusia akan hidup kembali ke dunia, meliputi:
✓ Imam-imam Syiah
Mereka akan kembali untuk memerintah bumi di bawah kepemimpinan Mahdi.
✓ Para penentang Ahlul Bait
Termasuk sahabat Nabi seperti Abu Bakar, Umar, Aisyah, Muawiyah—menurut riwayat Syiah—akan dibangkitkan untuk “dihukum” oleh Ali dan imam-imam Syiah.
✓ Para pengikut Syiah yang setia
Mereka akan dihidupkan kembali untuk “menyaksikan kemenangan”.
Konsep ini tidak pernah dikenal dalam Islam dan tidak pernah diajarkan oleh ahli tafsir atau ulama salaf.
2. Keyakinan Raj’ah dalam Kitab Syiah
Beberapa kutipan yang menunjukkan bahwa raj’ah adalah doktrin resmi Syiah:
1. Bihar al-Anwar (53/39)
“Tidak sempurna iman seseorang hingga ia meyakini raj’ah.”
2. Al-Kafi (8/49)
“Orang yang tidak beriman kepada raj’ah bukan termasuk golongan kami.”
3. Tafsir al-Qummi (2/130)
Raj’ah dimaknai sebagai kembalinya Ali, Husain, dan para imam bersama pengikut mereka.
Artinya, raj’ah bukan sekadar opini pinggiran, tetapi doktrin pokok dalam Syiah.
3. Raj’ah Bertentangan dengan Ajaran Islam
A. Al-Qur’an dengan tegas menyatakan kebangkitan hanya terjadi sekali
Allah berfirman:
"ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ * ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ"
“Kemudian kalian sesudah itu pasti mati, lalu pada hari kiamat kalian dibangkitkan.”
(QS. Al-Mu’minun: 15–16)
Ayat ini jelas:
❗ Mati sekali
❗ Bangkit sekali
❗ Bangkitnya pada hari kiamat, bukan sebelum kiamat
B. Tidak ada satu pun hadis sahih tentang raj’ah
Seluruh hadis tentang raj’ah:
-
tidak ditemukan dalam Bukhari dan Muslim
-
tidak ditemukan dalam Musnad Ahmad
-
tidak ada dalam Sunan Tirmidzi, Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Majah
-
mayoritas berasal dari jalur perawi Syiah yang pendusta atau majhul
C. Raj’ah menyalahi makna qadha dan qadar
Dalam Islam:
-
manusia mati pada waktunya
-
tidak kembali ke dunia
-
hanya bangkit kelak di hari kiamat
Mengembalikan orang mati ke dunia sebelum kiamat adalah konsep reinkarnasi yang tidak dikenal dalam aqidah Islam.
D. Raj’ah dipakai untuk membenarkan dendam Syiah terhadap sahabat
Inilah tujuan ideologisnya:
-
Abu Bakar dianggap akan dibangkitkan untuk dihukum Ali
-
Umar dianggap akan dihukum oleh Mahdi Syiah
-
Aisyah akan “diadili” oleh para imam
Ini bukan ajaran agama, tetapi kultus politik dan balas dendam teologis.
4. Bantahan Ulama Sunni terhadap Raj’ah
1. Ibnu Taimiyah (Minhaj as-Sunnah 4/100)
“Raj’ah adalah keyakinan batil yang tidak pernah dikenal umat Islam kecuali oleh Syiah Rafidhah.”
2. Imam Asy-Syafi’i
“Syiah Rafidhah adalah seburuk-buruk manusia. Mereka menghidupkan kisah-kisah dusta seperti raj’ah.”
3. Imam Malik
“Syiah adalah kaum pendusta. Mereka membuat cerita tentang imam dan raj’ah.”
Semua ulama sepakat bahwa raj’ah adalah bid’ah besar.
5. Dalil-Dalil Syiah Dibatalkan
Syiah biasanya memakai beberapa ayat sebagai pembenaran, misalnya:
A. QS. An-Naml: 83
"وَيَوْمَ نَحْشُرُ مِن كُلِّ أُمَّةٍ فَوْجًا"
“Pada hari ketika Kami kumpulkan dari setiap umat segolongan…”
Syiah mengklaim ini raj’ah.
Padahal ulama tafsir sepakat:
-
ini tentang hari kiamat, bukan sebelum kiamat
-
konteks ayat jelas tentang hisab, bukan raj’ah
B. Kisah orang yang mati lalu dihidupkan kembali dalam Qur’an
Seperti:
-
Ashabul Kahfi
-
Uwais yang terbunuh lalu dihidupkan
-
Kisah sapi betina (QS. Al-Baqarah: 73)
Semua ini adalah mukjizat khusus pada masa tertentu, bukan doktrin aqidah bahwa manusia akan dibangkitkan berkali-kali.
6. Mengapa Syiah Mempertahankan Raj’ah?
Karena raj’ah adalah:
✓ Sarana untuk membenarkan imamah
✓ Sarana membenarkan kebencian terhadap sahabat
✓ Sarana membangkitkan identitas Syiah “tertindas”
✓ Sarana menumbuhkan loyalitas buta kepada imam
Tanpa raj’ah, imamah Syiah kehilangan fondasi spiritualnya.
7. Kesimpulan
-
Raj’ah adalah ajaran khas Syiah, tidak ada dalam Islam.
-
Bertentangan dengan Al-Qur’an, yang menyatakan kebangkitan hanya sekali pada hari kiamat.
-
Tidak ada satu hadis sahih yang mendukung raj’ah.
-
Doktrin ini berfungsi untuk menjustifikasi permusuhan terhadap sahabat dan mengokohkan doktrin imamah.
-
Ulama salaf sepakat bahwa raj’ah adalah keyakinan batil dan penyelewengan akidah.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: