Pihak berwenang Suriah telah menyepakati gencatan senjata dengan pejuang asing asal Prancis yang dipimpin Omar Diaby atau Omar Omsen, menurut sumber dari kedua belah pihak kepada AFP (23/10/2025).
Dilansir SOHR (23/10), kesepakatan gencatan senjata dicapai setelah mediasi oleh para pemimpin Partai Islam Turkistan dan tokoh pejuang asing asal Uzbekistan yang meminta penghentian bentrokan dan penarikan senjata berat dari wilayah tersebut.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, para mediator ditugaskan untuk melacak keberadaan Omar Diaby, pemimpin Firqat Al-Ghurabaa, yang kepalanya diburu oleh otoritas Prancis.
Sebelumnya, pasukan suriah mengepung kamp Firqatul Ghuraba pada hari Rabu, yang memicu bentrokan pertama antara pejuang asing asal Prancis dengan pemerintah baru Suriah.
Menurut Ahmad Zaidan, penasihat Presiden Suriah Ahmad asy-Syaraa, pemicu bentrokan terjadi karena penolakan pejuang asing untuk pada hukum yang berlaku di Suriah saat ini.
“Setiap warga Suriah yang bertindak dengan cara yang sama akan menghadapi perlakuan yang sama. Suriah saat ini adalah negara hukum, dan setiap orang harus mematuhinya,” ujar Zaidan.
Selain maslaah huku, Diaby pun dituduh telah menculik seorang gadis dan berusaha mencegah pasukan memasuki kamp di wilayah Harem dekat perbatasan Turki, yang merupakan rumah bagi puluhan pejuang. (hanoum/arrahmah.id)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: