Breaking News
Loading...

Bagaimana Syiah Menggunakan Sejarah Palsu untuk Memfitnah Khalifah Abu Bakar?


Syiahindonesia.com
— Salah satu strategi utama kelompok Syiah dalam menyebarkan ideologi mereka adalah memanipulasi sejarah Islam. Mereka menulis ulang kisah masa awal Islam dengan cara yang memutarbalikkan fakta, terutama untuk menyerang kehormatan para sahabat besar, seperti Abu Bakar ash-Shiddiq, khalifah pertama sepeninggal Rasulullah ﷺ.

Bagi Ahlus Sunnah, Abu Bakar adalah manusia terbaik setelah para nabi, sahabat paling dekat Rasulullah ﷺ, dan orang yang pertama memimpin umat Islam dengan penuh keadilan. Namun, bagi Syiah, ia digambarkan sebagai perampas kekuasaan dan pengkhianat wasiat Nabi ﷺ — tuduhan yang sama sekali tidak memiliki dasar sahih.


1. Sumber Tuduhan: Riwayat-Riwayat Palsu dalam Kitab Syiah

Kebanyakan fitnah Syiah terhadap Abu Bakar bersumber dari kitab-kitab mereka sendiri, seperti Al-Kafi karya Al-Kulaini, Bihar al-Anwar karya Al-Majlisi, dan Tafsir al-Qummi.

Dalam kitab Al-Kafi disebutkan:

“Sesungguhnya Abu Bakar dan Umar telah merampas hak Ali dan menzaliminya.”
(Ushul al-Kafi, jilid 1, hal. 412)

Bahkan dalam Bihar al-Anwar terdapat riwayat yang menggambarkan bahwa Abu Bakar dan Umar akan diazab di neraka karena merebut kekuasaan dari Ali — na‘udzubillah.

Padahal semua riwayat ini tidak memiliki sanad sahih, dan bahkan bertentangan dengan riwayat mutawatir dari sumber Ahlus Sunnah yang menunjukkan kedekatan, kasih sayang, dan penghormatan antara Abu Bakar dan Ali.


2. Klaim “Wasiat Ghadir Khum” yang Disalahartikan

Syiah mendasarkan seluruh permusuhan mereka terhadap Abu Bakar pada peristiwa Ghadir Khum, di mana Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كُنْتُ مَوْلاهُ فَعَلِيٌّ مَوْلاهُ
“Barang siapa menjadikanku sebagai pemimpinnya, maka Ali adalah pemimpinnya.”
(HR. Tirmidzi, Ahmad)

Kaum Syiah mengartikan kata “mawla” dalam hadis ini sebagai pemimpin politik (khalifah), padahal dalam bahasa Arab mawla juga berarti teman dekat, pelindung, atau orang yang dicintai.

Menurut penjelasan ulama Ahlus Sunnah seperti Imam Nawawi dan Ibn Hajar al-Asqalani, hadis ini tidak berbicara tentang politik atau suksesi kekuasaan, melainkan ajakan untuk mencintai dan menghormati Ali, bukan menjadikannya khalifah setelah Rasulullah ﷺ.

Namun Syiah memelintir makna ini untuk menyebarkan narasi bahwa Abu Bakar telah mengkhianati wasiat Nabi, padahal tidak ada satu pun riwayat sahih yang menyebut Rasulullah ﷺ mewasiatkan kekhalifahan kepada Ali.


3. Fitnah tentang Penyerangan ke Rumah Fatimah

Salah satu cerita paling sering digunakan Syiah untuk membangkitkan kebencian terhadap Abu Bakar adalah kisah “penyerangan ke rumah Fatimah r.a.”, yang konon dilakukan oleh Umar bin Khattab atas perintah Abu Bakar.

Versi Syiah menyebutkan bahwa Umar datang dengan api dan mengancam akan membakar rumah Fatimah karena Ali menolak berbaiat. Bahkan ada yang mengatakan Fatimah gugur akibat dipukul oleh Umar — sebuah kisah yang tidak memiliki dasar dalam riwayat Islam yang sahih.

Ulama besar seperti Ibn Hajar al-Asqalani, Al-Dhahabi, dan Ibn Kathir menegaskan bahwa seluruh kisah ini batil dan palsu, karena:

  • Tidak disebutkan dalam kitab hadis sahih (Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dsb.),

  • Tidak memiliki sanad yang bersambung,

  • Tidak sesuai dengan fakta sejarah bahwa Ali sendiri akhirnya membaiat Abu Bakar dengan penuh kerelaan.

Faktanya, dalam Sahih Bukhari disebutkan:

“Ali membaiat Abu Bakar dan hidup bersama umat dalam kebaikan.”
(HR. Bukhari, no. 4240)

Ini membuktikan bahwa tidak pernah ada konflik kekerasan sebagaimana dituduhkan Syiah.


4. Abu Bakar dalam Pandangan Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ sendiri telah menegaskan keutamaan Abu Bakar dalam banyak hadis.
Beliau bersabda:

لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا مِنْ أُمَّتِي لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ خَلِيلًا
“Seandainya aku boleh mengambil seseorang dari umatku sebagai kekasih, niscaya aku akan mengambil Abu Bakar sebagai kekasih.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dan beliau juga bersabda:

أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ
“Abu Bakar berada di surga.”
(HR. Tirmidzi)

Apakah mungkin seseorang yang telah dijamin masuk surga oleh Rasulullah ﷺ dianggap pengkhianat oleh kelompok Syiah?
Tentu tidak. Itulah bukti bahwa tuduhan mereka hanyalah fitnah sejarah.


5. Tujuan Tersembunyi: Melemahkan Otoritas Islam Awal

Mengapa Syiah begitu gencar memfitnah Abu Bakar?
Karena mereka tahu bahwa Abu Bakar adalah simbol kebenaran Islam pasca-wafatnya Nabi ﷺ.
Jika umat Islam berhasil diyakinkan bahwa Abu Bakar salah atau berkhianat, maka seluruh sistem Islam Sunni — termasuk para sahabat, hadits, dan sejarah — akan dianggap rusak.

Dengan demikian, tujuan sebenarnya dari pemalsuan sejarah Syiah adalah menghancurkan legitimasi Islam Sunni dari akar sejarahnya.


6. Fakta Sejarah: Hubungan Baik antara Abu Bakar dan Ahlul Bait

Ironisnya, fakta sejarah justru menunjukkan hubungan yang baik antara Abu Bakar dan keluarga Ali.

Ketika Abu Bakar menjadi khalifah, ia menikahkan putrinya, Asma binti Umais, dengan Ali bin Abi Thalib setelah wafatnya Ja‘far bin Abi Thalib.
Bahkan Ali sendiri menamai salah satu anaknya Abu Bakar bin Ali, sebagai tanda penghormatan terhadap sahabat tersebut — bukti nyata bahwa tidak ada kebencian di antara mereka.


Kesimpulan

Klaim Syiah bahwa Abu Bakar ash-Shiddiq merampas hak Ali, menyerang rumah Fatimah, dan mengkhianati wasiat Nabi ﷺ adalah kebohongan besar yang diciptakan untuk merusak citra Islam dari dalam.
Sejarah yang sahih, riwayat hadis yang terpercaya, dan kesaksian para ulama semua menunjukkan bahwa Abu Bakar adalah khalifah yang adil, sahabat yang setia, dan orang yang paling dicintai Rasulullah ﷺ.

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ... رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
“Orang-orang yang terdahulu dari kalangan Muhajirin dan Anshar… Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.”
(QS. At-Taubah: 100)

Maka umat Islam di Indonesia harus waspada terhadap narasi sejarah palsu Syiah yang mencoba menodai kehormatan generasi terbaik Islam.


(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: