Presiden Suriah Ahmad asy Syaraa pada Senin (13/10/2025) mengatakan bahwa pemerintahnya akan menggunakan semua mekanisme hukum yang tersedia untuk menuntut pertanggungjawaban dari mantan pemimpin Bashar al Assad tanpa negaranya terlibat dalam konflik dengan Rusia, yang saat ini menampungnya.
‘Kami akan menggunakan semua cara hukum yang memungkinkan untuk menuntut agar Bashar al-Assad diadili,” kata Asy Syaraa kepada CBS News (13/10).
“Ada banyak generasi yang telah mengalami trauma psikologis yang luar biasa. Jadi, sangat penting bahwa periode pembebasan ini memberi orang harapan baru untuk kembali dan membangun kembali,” tambahnya.
Merenungkan kebangkitannya menjadi presiden, Syaraa berkata: “Memasuki istana ini bukanlah pengalaman yang sangat positif. Banyak kejahatan terhadap rakyat Suriah telah terjadi sejak istana ini dibangun.”
“Kami tidak melakukan tindakan apa pun di luar wilayah Suriah, dan kami juga tidak menargetkan siapa pun selain rezim. Kami menyelamatkan rakyat dari penindasan yang dilakukan oleh rezim kriminal,” tambahnya.
Asy Syaraa mengatakan, “Kami tidak melakukan tindakan eksternal apa pun di luar wilayah Suriah, tidak menargetkan siapa pun kecuali rezim Suriah,” dan menambahkan: “Kami menyelamatkan rakyat dari penindasan yang dilakukan oleh rezim kriminal.”
Mengenai nasib Assad, Syaraa mengatakan: “Kami akan menggunakan segala cara hukum yang memungkinkan untuk menuntut agar Bashar al-Assad diadili.”
Namun, dia menambahkan: “Terlibat dalam konflik dengan Rusia saat ini akan terlalu merugikan Suriah. Hal itu juga tidak akan menguntungkan negara tersebut.”
Pada akhir September, hakim investigasi Damaskus Tawfiq al-Ali mengeluarkan surat perintah penangkapan ‘in absentia’ untuk Assad, sebagai persiapan untuk merujuk kasus tersebut secara internasional melalui Interpol.
Sehari setelah Assad digulingkan pada Desember lalu, Rusia mengumumkan telah memberikan dia dan keluarganya “suaka kemanusiaan.”
Assad, yang memerintah Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada akhir tahun 2024, mengakhiri kekuasaan Partai Baath yang telah berlangsung selama puluhan tahun yang dimulai pada tahun 1963. Pemerintahan transisi baru yang dipimpin oleh Syaraa dibentuk pada bulan Januari. (hanoum/arrahmah.id)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: