Syiahindonesia.com – Salah satu penyimpangan paling berbahaya dalam ajaran Syiah adalah sikap mereka yang meletakkan kedudukan imam-imam Syiah di atas Nabi Muhammad ﷺ. Padahal dalam Islam, Nabi ﷺ adalah penutup para nabi (خاتم النبيين) dan manusia paling mulia yang Allah ﷻ pilih untuk menyampaikan risalah-Nya. Menjadikan imam lebih tinggi derajatnya daripada nabi adalah bentuk pelecehan terhadap kedudukan Rasulullah ﷺ sekaligus penyimpangan akidah yang sangat serius.
Pandangan Syiah tentang Imam
Dalam doktrin Syiah Itsna Asyariyah (Imamiyah), imam dianggap ma’shum (tidak pernah salah), mengetahui perkara gaib, dan memiliki kedudukan spiritual yang lebih tinggi dibandingkan para nabi. Bahkan sebagian kitab Syiah menyebut:
“Kedudukan para imam lebih tinggi daripada para nabi, bahkan para malaikat.” (Lihat: Al-Kafi karya Al-Kulaini, kitab utama Syiah).
Dengan keyakinan ini, Syiah meletakkan imam mereka—yang berjumlah 12—pada posisi yang melebihi Nabi Muhammad ﷺ, seakan-akan Nabi hanya perantara awal sedangkan agama sempurna melalui imam.
Islam Menegaskan Kemuliaan Nabi Muhammad ﷺ
Allah ﷻ menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah manusia paling mulia dan teladan utama bagi umat Islam:
﴿لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا﴾
"Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al-Ahzab: 21).
Bahkan Allah menegaskan:
﴿مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَـٰكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا﴾
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Ahzab: 40).
Ayat-ayat ini jelas menunjukkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ memiliki kedudukan tertinggi sebagai penutup para nabi, bukan seorang imam ciptaan manusia.
Mengapa Syiah Mengutamakan Imam?
-
Politik kekuasaan – Syiah lahir dari konflik politik, sehingga menjadikan imamah sebagai inti ajaran demi melegitimasi keturunan tertentu.
-
Distorsi akidah – Dengan menuhankan imam, mereka membuka pintu pengkultusan berlebihan hingga mendekati syirik.
-
Mengurangi otoritas Nabi ﷺ – Menurut mereka, Nabi hanyalah pembawa risalah awal, sedangkan imam yang menyempurnakan agama.
-
Membuka ruang doktrin baru – Dengan menganggap imam lebih tinggi, ajaran-ajaran bid’ah mereka bisa masuk seakan-akan bagian dari agama.
Pandangan Ulama Ahlus Sunnah
Imam Ahmad rahimahullāh berkata:
"Barangsiapa mendahulukan seseorang atas Nabi ﷺ dalam hal keutamaan, maka ia telah kafir."
Syaikhul Islam Ibn Taimiyah rahimahullāh juga menegaskan:
"Para sahabat, tabi’in, dan ulama sepakat bahwa Nabi ﷺ adalah makhluk paling mulia, dan siapa saja yang mengutamakan orang lain di atas beliau maka dia telah menyimpang dari Islam."
Bahaya Keyakinan Syiah ini
-
Menghancurkan akidah tauhid dengan memposisikan imam sebagai sesembahan.
-
Mengurangi kecintaan dan ketaatan umat kepada Rasulullah ﷺ.
-
Membuka pintu bagi syirik dengan menganggap imam mengetahui gaib dan memiliki kuasa selain Allah.
-
Menimbulkan perpecahan dengan menganggap hanya pengikut imam yang selamat.
Kesimpulan
Mengutamakan imam di atas Nabi Muhammad ﷺ adalah penyimpangan akidah yang nyata. Islam menegaskan bahwa Nabi ﷺ adalah penutup para nabi, manusia paling mulia, dan teladan terbaik bagi umat Islam. Dengan keyakinan Syiah ini, tampak jelas bahwa mereka telah menodai kemuliaan Rasulullah ﷺ dan membuka jalan menuju kesesatan serta syirik.
Umat Islam wajib berhati-hati terhadap doktrin ini dan senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: