Syiahindonesia.com – Salah satu prinsip dasar dalam Islam adalah keyakinan bahwa Allah Maha Adil (al-‘Adl). Dalam akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, keadilan Allah dipahami sesuai dengan sifat kesempurnaan-Nya yang mutlak. Namun, Syiah justru melakukan penyimpangan besar dalam memahami konsep ini, sehingga melahirkan pandangan yang bertentangan dengan Al-Qur’an, hadits shahih, dan pemahaman ulama salaf.
Konsep Keadilan Allah dalam Islam (Sunni)
Dalam Ahlus Sunnah, Allah Maha Adil artinya:
-
Allah tidak pernah menzalimi hamba-Nya sedikit pun.
-
Semua perbuatan Allah pasti penuh hikmah, meskipun akal manusia terbatas untuk memahaminya.
-
Allah memberikan pahala dan siksa berdasarkan amal perbuatan manusia.
-
Tidak ada dosa orang lain yang dipikulkan kepada manusia yang tidak berdosa.
Allah berfirman:
وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
“Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang pun.” (QS. Al-Kahfi: 49)
Inilah pemahaman lurus tentang keadilan Allah dalam Islam.
Syiah dan Penyimpangan dalam Konsep Keadilan
Syiah menjadikan konsep al-‘Adl sebagai salah satu dari ushuluddin (pokok akidah). Namun, pemahaman mereka menyimpang dari ajaran Islam yang murni. Beberapa bentuk penyimpangan mereka antara lain:
1. Menganggap Allah Zalim jika Tidak Ada Imam Ma’shum
Syiah meyakini bahwa Allah wajib mengangkat seorang Imam Ma’shum di setiap zaman. Jika tidak ada Imam, maka Allah dianggap tidak adil karena meninggalkan umat tanpa pemimpin maksum.
-
Padahal, dalam Ahlus Sunnah, Allah mengutus para nabi dan menutup kerasulan dengan Nabi Muhammad ﷺ. Tidak ada kewajiban bagi Allah untuk mengangkat imam ma’shum setelahnya.
-
Keyakinan ini jelas membatasi kebebasan Allah dan menuduh-Nya tidak adil jika tidak sesuai dengan kehendak Syiah.
2. Keyakinan bahwa Imam adalah Penentu Keadilan
Syiah percaya bahwa Imam memiliki kedudukan lebih tinggi dari para nabi (kecuali Nabi Muhammad ﷺ), bahkan mereka menganggap Imam adalah standar kebenaran dan keadilan.
-
Akibatnya, semua yang menentang Imam dianggap zalim dan kafir.
-
Ini menyalahi firman Allah bahwa standar kebenaran adalah wahyu (Al-Qur’an dan Sunnah), bukan seorang manusia yang dikultuskan.
3. Mengkafirkan Sahabat Nabi dengan Dalih Keadilan
Syiah menganggap mayoritas sahabat Nabi ﷺ kafir karena tidak membaiat Ali bin Abi Thalib. Mereka berdalil bahwa hal ini bagian dari “keadilan Allah”, karena hanya kelompok kecil yang dianggap setia pada Ali yang dipandang selamat.
-
Padahal, dalam Islam, para sahabat adalah generasi terbaik dan tidak boleh dikafirkan.
-
Mengkafirkan sahabat justru bentuk kezhaliman terbesar, bukan keadilan.
4. Mengubah Makna Keadilan Menjadi Kewajiban atas Allah
Syiah terpengaruh pemikiran Mu’tazilah yang meyakini bahwa Allah wajib berbuat adil sesuai dengan akal manusia. Jika menurut akal mereka sesuatu tampak zalim, maka mereka menuduh Allah tidak adil.
-
Pemikiran ini sangat berbahaya karena berarti menundukkan Allah pada standar akal manusia.
-
Dalam Islam, justru sebaliknya: akal harus tunduk pada wahyu, karena akal manusia terbatas.
Pandangan Ulama Sunni tentang Penyimpangan Syiah
-
Imam Abu Hanifah berkata:
“Barangsiapa berkata Allah wajib berbuat sesuatu untuk hamba-Nya, maka ia telah kafir. Sebab Allah tidak berada dalam kewajiban, tetapi Allah berbuat sesuai kehendak-Nya.” -
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa Syiah menaruh konsep al-‘Adl bukan pada makna yang benar, tetapi pada fanatisme kepada imam mereka. Mereka menjadikan keadilan sebagai alasan untuk menolak syariat Allah yang sahih dan menggantinya dengan ajaran imamah.
Kesimpulan
Penyimpangan Syiah dalam konsep keadilan Allah terlihat jelas dalam beberapa hal:
-
Menganggap Allah tidak adil jika tidak mengangkat imam ma’shum.
-
Menjadikan Imam sebagai tolok ukur kebenaran dan keadilan.
-
Mengkafirkan sahabat Nabi dengan dalih keadilan.
-
Menundukkan Allah pada standar akal manusia.
Ahlus Sunnah menegaskan bahwa Allah Maha Adil tanpa ada paksaan dari siapapun. Semua keputusan-Nya penuh hikmah, dan manusia wajib tunduk pada syariat-Nya, bukan kepada pemahaman sesat yang lahir dari hawa nafsu kelompok tertentu.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: