Breaking News
Loading...

Bahaya Syiah bagi Aqidah Umat Islam


Syiah telah lama menjadi salah satu ancaman ideologis terbesar bagi keutuhan akidah Islam yang murni. Di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, penyebaran paham Syiah semakin meluas dengan berbagai cara—baik melalui dakwah, pendidikan, media, maupun organisasi sosial. Bahaya Syiah bagi Aqidah Umat Islam tidak boleh diremehkan, sebab ajaran mereka tidak hanya menyimpang dari al-Qur’an dan Sunnah, tetapi juga berpotensi merusak persatuan umat serta menimbulkan fitnah besar dalam tubuh kaum Muslimin.

Para ulama sejak dahulu telah memperingatkan tentang penyimpangan ajaran Syiah. Mereka dikenal memiliki keyakinan yang bertentangan dengan prinsip dasar Islam, seperti mencela para sahabat Nabi ﷺ, mengangkat imam-imam mereka ke derajat maksum, serta mengubah hukum-hukum syariat sesuai hawa nafsu kelompok mereka. Semua ini menjadi bukti nyata bahwa Syiah bukanlah bagian dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Selain itu, sejarah mencatat bahwa banyak fitnah dan konflik besar dalam tubuh umat Islam berawal dari provokasi kelompok Syiah. Maka, memahami penyimpangan ajaran mereka dan menyadarkan umat tentang bahayanya merupakan kewajiban bersama. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai aspek kesesatan Syiah dengan merujuk pada dalil al-Qur’an, Sunnah, serta penjelasan ulama Ahlus Sunnah.

Hakikat Aqidah Islam yang Murni

Islam dibangun di atas dasar tauhid, mengikuti Rasulullah ﷺ, dan berpegang teguh pada al-Qur’an serta Sunnah dengan pemahaman para sahabat. Allah ﷻ berfirman:

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
(QS. Al-An‘am: 153)

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.”

Ayat ini menunjukkan bahwa hanya ada satu jalan yang benar, yaitu jalan Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya. Semua jalan lain, termasuk jalan Syiah, adalah penyimpangan yang menyesatkan.

Pokok-Pokok Penyimpangan Syiah

1. Sikap terhadap Para Sahabat Nabi ﷺ

Syiah dikenal dengan kebencian mendalam kepada para sahabat Nabi, khususnya Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Padahal Allah ﷻ telah memuji para sahabat dalam al-Qur’an:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
(QS. At-Taubah: 100)

“Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada-Nya.”

Mencela dan mengkafirkan sahabat adalah bentuk pelecehan terhadap Islam itu sendiri, sebab merekalah yang meriwayatkan al-Qur’an dan Sunnah kepada kita.

2. Konsep Imamah yang Menyesatkan

Syiah meyakini adanya 12 imam yang dianggap maksum (terjaga dari dosa), bahkan kedudukannya lebih tinggi dari para nabi. Keyakinan ini jelas bertentangan dengan akidah Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:

عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ مِنْ بَعْدِي
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

“Hendaklah kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk setelahku.”

Hadis ini menegaskan bahwa umat Islam diperintahkan mengikuti jejak Khulafaur Rasyidin, bukan mengangkat imam-imam khayalan yang tidak pernah diperintahkan oleh Rasulullah ﷺ.

3. Tahrif al-Qur’an

Sebagian ulama Syiah dalam kitab mereka meyakini adanya perubahan dalam al-Qur’an (tahrif). Mereka beranggapan mushaf yang ada sekarang tidak sempurna. Ini merupakan kekufuran yang nyata, sebab Allah ﷻ telah menjamin keaslian al-Qur’an:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
(QS. Al-Hijr: 9)

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”

4. Praktik Nikah Mut’ah

Syiah menghalalkan nikah mut’ah (kawin kontrak), padahal Rasulullah ﷺ telah mengharamkannya untuk selamanya. Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ ﷺ عَنْ نِكَاحِ الْمُتْعَةِ يَوْمَ خَيْبَرَ
(HR. Bukhari dan Muslim)

“Rasulullah ﷺ melarang nikah mut’ah pada hari Khaibar.”

Ini membuktikan bahwa mut’ah adalah bentuk zina yang dilegalkan, bukan bagian dari syariat Islam.

Bahaya Syiah bagi Aqidah Umat Islam

Penyebaran Syiah membawa dampak yang sangat berbahaya bagi akidah umat. Di antaranya:

  1. Merusak keimanan dengan memasukkan keyakinan kufur seperti imam maksum, tahrif al-Qur’an, dan ghuluw terhadap ahlul bait.

  2. Menciptakan perpecahan dengan menanamkan kebencian terhadap sahabat dan Ahlus Sunnah.

  3. Melemahkan umat melalui praktik-praktik bid’ah yang menjauhkan dari Sunnah Nabi ﷺ.

  4. Menjadi pintu masuk musuh Islam, karena dalam sejarah, Syiah sering bersekongkol dengan pihak luar untuk melemahkan kaum Muslimin.

Pandangan Ulama tentang Syiah

Para ulama Ahlus Sunnah telah menegaskan penyimpangan Syiah. Imam al-Bukhari menyebut mereka sebagai ahlul bid‘ah yang tidak boleh diterima riwayat hadisnya. Imam Malik berkata: “Jangan engkau berbicara dengan seorang Rafidhi, jangan meriwayatkan darinya, dan jangan memberikan salam kepadanya.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Minhaj as-Sunnah menegaskan bahwa Syiah Rafidhah adalah kelompok yang paling jauh dari kebenaran, bahkan lebih berbahaya daripada kaum Khawarij.

Strategi Syiah dalam Menyesatkan Umat

Syiah menyebarkan ajarannya dengan cara halus namun berbahaya, antara lain:

  • Melalui pendidikan, dengan mendirikan sekolah-sekolah dan beasiswa ke Iran.

  • Melalui media, dengan buku, website, dan saluran televisi.

  • Melalui dakwah sosial, seperti kegiatan bantuan kemanusiaan dan peringatan hari Asyura.

Masyarakat awam seringkali tertipu karena tidak mengetahui hakikat ajaran mereka.

Kewajiban Umat Islam dalam Menghadapi Syiah

Umat Islam wajib waspada dan mengambil langkah-langkah berikut:

  1. Menguatkan akidah Ahlus Sunnah melalui kajian rutin.

  2. Mempelajari kesesatan Syiah agar tidak terjebak tipu daya mereka.

  3. Menyebarkan ilmu dengan menjelaskan kepada keluarga, masyarakat, dan generasi muda tentang bahaya Syiah.

  4. Bersatu di atas manhaj salaf agar tidak mudah dipecah belah.

Kesimpulan

Syiah adalah ancaman serius bagi kemurnian akidah Islam. Dengan doktrin yang menyimpang—mulai dari mencela sahabat, mengangkat imam maksum, tahrif al-Qur’an, hingga menghalalkan mut’ah—jelaslah bahwa ajaran ini bertentangan dengan al-Qur’an, Sunnah, dan pemahaman para ulama. Bahaya Syiah bagi Aqidah Umat Islam bukan hanya dalam aspek keimanan, tetapi juga dalam menjaga persatuan dan kekuatan umat.

Oleh karena itu, setiap Muslim wajib waspada, menuntut ilmu, dan menjauhkan diri dari ajaran Syiah. Dengan berpegang teguh pada al-Qur’an, Sunnah, dan manhaj salaf, umat Islam akan terjaga dari fitnah besar ini dan tetap berada di atas jalan yang lurus.



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: