Syiahindonesia.com – Persatuan umat Islam merupakan salah satu kekuatan terbesar yang ditakuti musuh-musuh Islam. Allah ﷻ memerintahkan agar umat Islam selalu bersatu di atas kebenaran dan melarang segala bentuk perpecahan. Namun kenyataannya, keberadaan Syiah justru menjadi sumber perpecahan dan fitnah di tengah kaum Muslimin. Sejak kemunculannya, Syiah selalu membawa agenda perpecahan, kebencian, dan pemberontakan terhadap umat Islam.
Artikel ini akan mengurai bagaimana Syiah merusak persatuan umat Islam melalui ajaran, doktrin, dan gerakan politiknya.
1. Kebencian terhadap Para Sahabat Nabi ﷺ
Salah satu ciri paling menonjol dari Syiah adalah kebencian mereka kepada mayoritas sahabat Nabi ﷺ. Mereka melaknat Abu Bakar, Umar, dan Utsman رضي الله عنهم, bahkan sebagian Syiah menganggap para sahabat telah murtad setelah wafatnya Rasulullah ﷺ.
Padahal Allah ﷻ berfirman:
"وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ"
"Orang-orang yang terdahulu masuk Islam dari golongan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya."
(QS. At-Taubah: 100)
Dengan mencaci sahabat, berarti Syiah sedang menyerang fondasi agama Islam itu sendiri. Bagaimana mungkin ada persatuan jika generasi terbaik umat justru dimusuhi?
2. Mengklaim Imamah sebagai Rukun Agama
Bagi Syiah, imamah (kepemimpinan imam yang mereka anggap maksum) lebih penting dari rukun Islam lainnya. Mereka meyakini bahwa seorang Muslim tidak sah imannya tanpa mengakui para imam mereka.
Konsep ini membuat Syiah menolak kepemimpinan kaum Muslimin sepanjang sejarah, kecuali jika pemimpin itu berasal dari garis keturunan yang mereka anggap sah. Hal ini jelas menimbulkan perpecahan karena umat dipaksa tunduk kepada klaim yang tidak pernah diajarkan Rasulullah ﷺ.
3. Menghalalkan Nikah Mut’ah
Syiah mempopulerkan nikah mut’ah (kawin kontrak), yang jelas diharamkan dalam Islam berdasarkan hadits-hadits shahih.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"يا أيها الناس إني قد كنت أذنت لكم في الاستمتاع من النساء، وإن الله قد حرم ذلك إلى يوم القيامة"
"Wahai manusia, sesungguhnya aku pernah mengizinkan kalian melakukan nikah mut’ah. Namun kini Allah telah mengharamkannya sampai hari kiamat."
(HR. Muslim)
Praktik mut’ah ini bukan hanya merusak moral umat Islam, tapi juga menghancurkan rumah tangga, merendahkan martabat perempuan, dan memicu konflik dengan masyarakat Muslim yang menolaknya.
4. Menyebarkan Doktrin Taqiyyah (Bohong yang Dihalalkan)
Syiah membolehkan bahkan menganjurkan pengikutnya untuk berbohong demi kepentingan kelompok. Mereka bisa menyamar sebagai Sunni, ikut shalat di masjid Ahlussunnah, bahkan pura-pura mengaku bermazhab Syafi’i di depan masyarakat.
Akibatnya, umat sulit membedakan mana yang benar-benar Muslim Sunni dan mana yang Syiah, sehingga menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan antar sesama Muslim.
5. Membentuk Kelompok Politik yang Memecah Umat
Sejarah Islam menunjukkan bahwa Syiah sering menjadi pemicu pemberontakan. Misalnya:
-
Pada masa Khilafah Utsmaniyah, Syiah bersekutu dengan musuh-musuh Islam.
-
Di Irak, konflik Sunni-Syiah menumpahkan banyak darah kaum Muslimin.
-
Di Suriah, rezim Syiah Alawiyah (sekutu Syiah Rafidhah) membantai ribuan kaum Sunni.
-
Di Yaman, kelompok Houthi (Syiah Zaidiyah yang terpengaruh Rafidhah) membuat kekacauan.
Fakta ini membuktikan bahwa Syiah bukan sekadar perbedaan mazhab, melainkan gerakan politik yang merusak persatuan umat Islam.
6. Mengklaim Al-Qur’an Telah Berubah
Sebagian besar kitab Syiah menyatakan bahwa Al-Qur’an telah diubah dan yang asli hanya ada pada Imam Mahdi mereka yang ghaib. Klaim ini jelas menghina Islam dan membuat jurang pemisah yang sangat dalam dengan umat Muslim Ahlussunnah yang meyakini kemurnian Al-Qur’an.
Allah ﷻ menegaskan:
"إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ"
"Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an, dan Kami pula yang menjaganya."
(QS. Al-Hijr: 9)
Kesimpulan: Syiah Bukan Jalan Persatuan
Dari berbagai fakta di atas, jelaslah bahwa Syiah justru merusak persatuan umat Islam dengan ajaran-ajarannya: mencaci sahabat, mengkultuskan imam, menyebarkan mut’ah, mempraktikkan taqiyyah, dan memicu konflik politik.
Persatuan hanya mungkin terwujud jika umat Islam kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman sahabat Nabi ﷺ, bukan kepada ajaran menyimpang yang dibawa Syiah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي..."
"Wajib atas kalian berpegang pada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk setelahku..."
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: