Breaking News
Loading...

 Taqiyyah: Doktrin Kebohongan dalam Syiah


Syiahindonesia.com
– Dalam memahami ajaran Syiah, salah satu konsep yang paling kontroversial dan membedakan mereka dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah taqiyyah. Istilah ini sering diterjemahkan sebagai “menyembunyikan keyakinan” atau “berbohong demi keselamatan.” Namun, dalam praktik Syiah, taqiyyah telah menjadi doktrin sentral yang tidak hanya digunakan untuk perlindungan, tetapi juga sebagai alat propaganda dan infiltrasi ideologi.


Apa Itu Taqiyyah dalam Ajaran Syiah?

Secara bahasa, taqiyyah (التقية) berasal dari kata waqa (وقى) yang berarti menjaga atau melindungi. Dalam Syiah, taqiyyah didefinisikan sebagai:

"Menyembunyikan kebenaran dan menampakkan kebalikan dari keyakinan yang sebenarnya untuk menjaga keselamatan jiwa dan harta."

Dalam kitab-kitab Syiah seperti al-Kafi karya al-Kulaini – salah satu kitab paling otoritatif dalam mazhab Syiah – dijelaskan:

التقية ديني ودين آبائي
"Taqiyyah adalah agamaku dan agama para leluhurku."
(al-Kāfī, 2/219)

Bahkan menurut mereka, siapa yang tidak bertaqiyyah, ia tidak beragama.


Alasan Syiah Membolehkan Berbohong

Para ulama Syiah membenarkan taqiyyah bukan hanya dalam kondisi darurat, tetapi juga untuk strategi dakwah dan melindungi kelompok mereka. Ini membuka pintu lebar bagi manipulasi, penipuan, dan penyamaran identitas ideologis di tengah masyarakat Sunni.

Mereka berdalil dengan ayat:

إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً
“Kecuali jika kamu (terpaksa) takut kepada mereka.”
(QS. Ali ‘Imran: 28)

Padahal dalam tafsir Ahlus Sunnah, ayat ini berkaitan dengan kondisi darurat dalam peperangan atau bahaya jiwa, bukan menjadi dasar akidah untuk berdusta.


Perbandingan Pandangan Sunni

Dalam Ahlus Sunnah, kejujuran adalah prinsip utama, bahkan dalam kondisi bahaya. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ
“Hendaklah kalian selalu jujur, karena kejujuran itu membawa kepada kebaikan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Islam mengajarkan bahwa dusta hanya dibolehkan dalam tiga hal:

  1. Untuk mendamaikan dua pihak yang bertikai

  2. Dalam peperangan

  3. Antara suami dan istri untuk menjaga keharmonisan (bukan tipu daya)

Adapun menjadikan dusta sebagai strategi dakwah atau penyamaran agama adalah hal yang batil dan bertentangan dengan akhlak Rasulullah ﷺ.


Bahaya Taqiyyah di Tengah Masyarakat

Konsep taqiyyah menjadi senjata ideologis Syiah untuk menembus komunitas Sunni. Mereka bisa menampilkan diri sebagai bagian dari kaum Muslimin, menyembunyikan keyakinan ekstrem mereka (seperti mengkafirkan para sahabat dan mengultuskan para imam), lalu menyusup ke masjid, lembaga pendidikan, bahkan ormas Islam.

Beberapa bahaya dari doktrin taqiyyah:

  1. Merusak kepercayaan antar Muslim.
    Bagaimana bisa umat Islam saling percaya jika sebagian menganggap bohong demi agama itu sah?

  2. Membuka pintu infiltrasi paham menyimpang.
    Dengan menyamar sebagai Sunni, dai-dai Syiah bisa masuk ke pesantren dan kampus.

  3. Merusak akhlak dan moral.
    Dusta adalah dosa besar, dan menjadikannya ibadah adalah penyimpangan berat.


Bukti Praktik Taqiyyah dalam Sejarah

Banyak tokoh Syiah yang menyamar demi kepentingan ideologi. Misalnya, dalam revolusi Iran 1979, tokoh-tokoh Syiah menyebut diri sebagai revolusi Islam, padahal yang ditegakkan adalah revolusi Syiah dan ideologi Wilayatul Faqih. Di berbagai negara Sunni, pengikut Syiah menyembunyikan jati diri mereka demi bisa berkembang tanpa hambatan.


Penutup: Umat Islam Harus Waspada

Taqiyyah bukan sekadar doktrin pelindung diri, tetapi telah menjadi strategi ideologis yang membahayakan akidah umat Islam. Syiah memandang kebohongan sebagai alat perjuangan, bukan keburukan. Oleh karena itu, umat Islam di Indonesia harus memahami bahaya ini dan menolak penyusupan Syiah dalam bentuk apapun.

Kita harus berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah berdasarkan pemahaman para sahabat yang jujur, lurus, dan tidak mengenal taqiyyah sebagai rukun agama.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: