Breaking News
Loading...

 Syiah dan Pengaruhnya terhadap Politik Dunia Islam


Syiahindonesia.com –
Dalam perjalanan sejarah Islam, perbedaan antara Sunni dan Syiah tidak hanya terbatas pada aspek teologis dan akidah semata, tetapi juga merambah ke ranah politik dunia Islam. Ajaran dan gerakan Syiah telah memberikan pengaruh signifikan terhadap dinamika politik umat Islam, mulai dari masa awal khilafah hingga era modern. Pengaruh ini bukan hanya dalam bentuk partisipasi politik, tetapi juga infiltrasi ideologi yang memicu konflik berkepanjangan di dunia Islam.

Sejarah Awal: Dari Konflik Politik ke Ideologi Keagamaan

Awal mula perpecahan Sunni dan Syiah adalah persoalan politik, bukan akidah. Setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, kaum Syiah menolak kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, Umar bin Khattab ra, dan Utsman bin Affan ra, serta hanya mengakui Ali bin Abi Thalib ra sebagai khalifah yang sah. Penolakan ini kemudian berkembang menjadi ideologi permanen yang membentuk identitas Syiah.

Syiah kemudian membangun konsep wilayah (kepemimpinan spiritual) dan imamah (kepemimpinan keturunan Ali) sebagai landasan politik dan agama mereka. Konsep ini sangat berbeda dari pandangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang meyakini bahwa kepemimpinan adalah hasil musyawarah umat (syura) dan bukan warisan keturunan.

Iran dan Revolusi Syiah

Salah satu momen paling krusial dalam politik Syiah adalah Revolusi Iran 1979. Sejak saat itu, Iran secara resmi menjadi negara Syiah dan mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin umat Islam yang tertindas (mustadh’afin). Di bawah kepemimpinan Ayatollah Khomeini, konsep wilayat al-faqih (kepemimpinan ulama) dijadikan dasar pemerintahan, yang memadukan agama dengan politik secara penuh.

Sejak itu, Iran aktif menyebarkan paham Syiah ke berbagai negara Muslim dengan berbagai cara: dukungan terhadap kelompok militan, penyebaran literatur, beasiswa pendidikan ke Qom, serta penggunaan media internasional. Semua ini membuktikan bahwa gerakan politik Syiah tidak bisa dianggap remeh.

Intervensi Politik dan Militer

Pengaruh politik Syiah terlihat jelas di berbagai kawasan:

  • Suriah: Pemerintahan Bashar al-Assad (bermazhab Alawi, cabang dari Syiah) mendapat dukungan besar dari Iran dan Hizbullah dalam menghadapi pemberontakan rakyat.

  • Yaman: Kelompok Houthi yang berideologi Syiah Zaidiyah mendapat dukungan Iran dalam menggulingkan pemerintahan sah dan menimbulkan krisis kemanusiaan.

  • Lebanon: Hizbullah menjadi kekuatan militer dan politik dominan, mewakili Iran di jantung Timur Tengah dan menjadi ancaman bagi stabilitas regional.

  • Irak: Setelah invasi Amerika Serikat, Iran memanfaatkan kekosongan kekuasaan untuk mendominasi politik Irak melalui partai-partai Syiah.

Agenda Politik Syiah di Dunia Islam

Banyak ulama Sunni mengkhawatirkan agenda terselubung Syiah, yang berusaha memperluas pengaruhnya di negara-negara Muslim. Tujuan utamanya bukan hanya sekadar dakwah, melainkan menciptakan kekuatan geopolitik dengan loyalitas kepada Iran. Infiltrasi ideologi dilakukan melalui:

  • Pendirian lembaga pendidikan Syiah

  • Penerbitan buku-buku Syiah dalam bahasa lokal

  • Dukungan kepada tokoh-tokoh lokal yang pro-Syiah

  • Pendirian media satelit dan portal berita berhaluan Syiah

Pandangan Ulama Sunni

Banyak ulama Sunni menyatakan keprihatinan terhadap bahaya Syiah dalam ranah politik. Beberapa fatwa dari ulama besar menyatakan bahwa ajaran Syiah, terutama yang menghina sahabat dan istri Nabi, serta mendukung konsep imamah yang bertentangan dengan syura, tidak sesuai dengan Islam yang murni.

Syaikh Ibn Baz rahimahullah berkata:

"Orang-orang Rafidhah (Syiah) adalah musuh Islam, mereka memecah belah umat, menyebarkan fitnah dan kebencian, dan menjadi alat bagi musuh-musuh Islam dalam menghancurkan persatuan umat."

Kesimpulan

Syiah bukan hanya sekadar perbedaan mazhab. Dalam praktiknya, Syiah telah menjadi kekuatan politik global yang berusaha mempengaruhi arah dan struktur kekuasaan di dunia Islam. Dengan memanfaatkan doktrin-doktrin keagamaan dan dukungan negara seperti Iran, mereka menyusup ke berbagai lini — dari pendidikan, media, hingga militer. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami bahaya ideologi Syiah dan mewaspadai pengaruhnya dalam politik global demi menjaga keutuhan dan kesatuan umat Islam.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: