Syiahindonesia.com – Salah satu hal yang paling mencolok dalam perbedaan antara Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Sunni) dan Syiah adalah sikap terhadap para sahabat Nabi Muhammad ﷺ, terutama Khulafaur Rasyidin: Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Jika dalam ajaran Sunni para khalifah ini sangat dihormati sebagai penerus sah dan mulia dari kepemimpinan Rasulullah ﷺ, maka dalam ajaran Syiah – terutama golongan ekstrem seperti Rafidhah – banyak ditemukan narasi yang mencela bahkan mengkafirkan mereka, kecuali Ali bin Abi Thalib.
Akidah yang Menyimpang terhadap Sahabat
Dalam literatur klasik Syiah seperti Al-Kafi karya Al-Kulaini (kitab paling utama Syiah), terdapat banyak riwayat yang secara eksplisit merendahkan para sahabat. Mereka menuduh Abu Bakar dan Umar sebagai perampas hak kekhalifahan Ali dan bahkan disebut sebagai "berhala Quraisy" dalam sebagian riwayat Syiah ekstrem.
Padahal Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an berfirman:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
"Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah."
(QS At-Taubah: 100)
Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa Allah meridhai para sahabat, bukan mencela atau mengkafirkan mereka.
Mengapa Mereka Membenci Khulafaur Rasyidin?
-
Persoalan Politik yang Dijadikan Agama
Permusuhan Syiah terhadap Khulafaur Rasyidin berakar dari keyakinan bahwa hanya keturunan Ali yang berhak memimpin umat Islam setelah Rasulullah ﷺ. Bagi mereka, kepemimpinan (imamah) adalah pilar utama agama. Maka siapapun yang dianggap "merampas" kekuasaan Ali dianggap kafir, zalim, dan layak dilaknat. -
Dogma Imamah yang Mutlak
Syiah meyakini bahwa imam mereka adalah maksum (terpelihara dari dosa) bahkan lebih tinggi kedudukannya daripada para nabi kecuali Rasulullah. Maka para sahabat dianggap sebagai pengkhianat karena tidak mengangkat Ali sebagai imam setelah Rasulullah wafat. -
Warisan Dendam Historis
Beberapa teks dan perayaan Syiah seperti Ashura disusupi dengan semangat balas dendam terhadap "musuh-musuh Ahlul Bait", yang mana dalam tafsir mereka termasuk Abu Bakar, Umar, dan Utsman.
Padahal Ali Sendiri Tidak Membenci Mereka
Salah satu bukti besar kebatilan tuduhan Syiah terhadap Khulafaur Rasyidin adalah kenyataan bahwa Ali bin Abi Thalib sendiri tidak pernah mencela mereka. Bahkan, beliau memberikan nama putra-putranya dengan nama Abu Bakar, Umar, dan Utsman – bukti penghormatan beliau kepada mereka.
Selain itu, ketika Umar bin Khattab wafat, Ali bin Abi Thalib termasuk yang paling memuji beliau, sebagaimana disebutkan dalam sumber-sumber sejarah Sunni dan bahkan sebagian Syiah.
Kesaksian Ulama Sunni
Imam Ahmad bin Hanbal berkata:
“Barangsiapa mencela sahabat Nabi, maka kami khawatir dia telah keluar dari Islam.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga menegaskan:
“Kebencian terhadap para sahabat adalah bentuk penghinaan terhadap Islam itu sendiri.”
Penolakan Terhadap Syiah oleh Ulama Dunia
Berbagai ulama besar seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Bukhari, dan lainnya sangat tegas terhadap ajaran Syiah. Mereka melarang mengambil ilmu dari Rafidhah karena kedustaan dan kebencian mereka terhadap sahabat Nabi.
Hadis Rasulullah ﷺ:
لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
"Jangan kalian mencela para sahabatku. Demi Allah, jika salah seorang dari kalian bersedekah emas sebesar Gunung Uhud, itu belum menyamai satu genggam atau setengah genggam sedekah sahabat."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Penutup: Umat Harus Waspada
Penting bagi umat Islam Indonesia untuk memahami bahwa penghinaan terhadap Khulafaur Rasyidin bukan hanya masalah sejarah, melainkan bagian dari akidah sesat yang ingin merusak fondasi Islam. Ketika Syiah menghina Abu Bakar dan Umar, sejatinya mereka sedang mencabik-cabik Islam dari dalam.
Mari tegakkan pemahaman Islam berdasarkan Qur’an, Sunnah, dan jalan para sahabat yang telah diridhai Allah.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: