Breaking News
Loading...

 Syiah dan Zionisme: Benarkah Mereka Punya Hubungan Tersembunyi?


Syiahindonesia.com
– Di satu sisi, Syiah—terutama Iran—selalu tampil di panggung dunia sebagai simbol perlawanan terhadap Zionisme dan Israel. Mereka menggunakan slogan “Kematian bagi Israel” dan mengklaim sebagai benteng terakhir Islam melawan penjajah Palestina. Namun di sisi lain, banyak bukti dan indikasi yang justru menunjukkan adanya hubungan tersembunyi antara Syiah dan Zionisme yang bertolak belakang dari citra publik mereka.

Lantas, apakah benar ada keterkaitan ideologis, politik, atau strategis antara Syiah dan Zionisme? Artikel ini akan membongkar fakta-fakta mengejutkan yang selama ini disembunyikan dari umat Islam, khususnya di Indonesia, agar tidak tertipu dengan retorika kosong dan propaganda.


1. Abdullah bin Saba’: Pendiri Syiah dan Agen Yahudi

Sejarah awal kemunculan Syiah tidak lepas dari sosok Abdullah bin Saba, seorang Yahudi dari Yaman yang pura-pura masuk Islam pada masa Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu. Dia menyebarkan doktrin ekstrem bahwa Ali bin Abi Thalib adalah pewaris tunggal Nabi Muhammad ﷺ secara ilahiyah, bahkan sampai dianggap sebagai jelmaan Tuhan.

Para ulama sepakat bahwa Abdullah bin Saba adalah pelopor ajaran ghuluw (ekstrem) terhadap Ali, dan menjadi motor penyebaran fitnah yang berujung pada pembunuhan Utsman dan terjadinya perpecahan besar di tubuh umat Islam.

Artinya, akar Syiah sendiri dibangun oleh seorang Yahudi. Maka tak heran jika ideologi mereka mengandung unsur sabotase terhadap Islam dari dalam — mirip dengan strategi Zionisme yang menyusup lewat kekuatan kultural, intelektual, dan politik.


2. Iran: Musuh Israel atau Sekutu Bayangan?

Meskipun Iran secara terbuka menyerang Israel dalam pidato-pidato politik, tetapi rekam jejak historis dan strategi geopolitik Iran menunjukkan hubungan yang mencurigakan:

  • Selama perang Iran–Irak (1980–1988), Iran secara rahasia membeli senjata dari Israel lewat operasi yang dikenal sebagai Iran-Contra Affair. Ini membuktikan bahwa dalam kondisi tertentu, Iran dan Israel bisa bekerja sama untuk tujuan politik masing-masing.

  • Hizbullah, kelompok militer Syiah pro-Iran di Lebanon, memang menyerang Israel, tetapi dalam skala terbatas dan terkendali — tidak sampai mengusir Israel dari Palestina. Banyak analis meyakini, konflik ini lebih bersifat simbolis daripada sungguhan.

  • Iran tidak pernah mengirim pasukan langsung untuk membela rakyat Palestina di Gaza. Sebaliknya, Iran justru mengirim pasukan ke Suriah dan Yaman untuk membunuhi sesama Muslim Sunni.

Pertanyaannya: Mengapa Iran lebih sibuk membantai umat Islam Sunni ketimbang melawan Zionis Israel secara nyata?


3. Strategi "Musuh Palsu" dan Propaganda Global

Syiah dan Zionisme sama-sama menguasai media dan memainkan opini publik. Mereka menciptakan narasi musuh bersama, tapi sebenarnya saling menguntungkan:

  • Syiah butuh “musuh” seperti Israel untuk menggiring simpati umat Islam bahwa mereka pejuang Islam sejati.

  • Zionis butuh “musuh” seperti Iran untuk menjustifikasi penjajahan dan mengamankan bantuan internasional, khususnya dari Amerika Serikat.

  • Keduanya menggunakan konflik palsu ini untuk mengaburkan musuh yang sebenarnya: akidah murni Ahlus Sunnah wal Jamaah.


4. Kesamaan Metode: Menghancurkan Islam dari Dalam

Baik Zionisme maupun Syiah memiliki kesamaan dalam tujuan jangka panjang, yaitu melemahkan Islam dari dalam:

AspekZionismeSyiah
Musuh utamaUmat Islam dan ajaran tauhidUmat Sunni dan sahabat Nabi
StrategiInfiltrasi budaya, ekonomi, politikInfiltrasi akidah, sejarah, dan hadits
TaktikMerusak dari luarMerusak dari dalam
Metode propagandaMedia global dan akademikKitab-kitab hadits palsu dan takiyah

"يُرِيدُونَ أَن يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ"
“Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya.”
(QS. At-Taubah: 32)


5. Kolaborasi di Medan Global: Syiah Tak Pernah Serius Lawan Zionis

Bukti lainnya adalah diamnya Iran terhadap hubungan negara-negara Syiah dengan negara-negara pro-Israel. Bahkan, banyak tokoh Syiah terlibat dalam organisasi internasional yang justru mendukung agenda liberal dan zionis seperti:

  • Kebebasan gender dan LGBT

  • Penyebaran pluralisme agama

  • Normalisasi hubungan diplomatik atas nama perdamaian


6. Mengapa Umat Islam Harus Waspada?

Jika kita menganggap Zionisme sebagai musuh nyata yang ingin menghancurkan Islam dari luar, maka Syiah adalah musuh dalam selimut yang merusak dari dalam tubuh umat. Keduanya memiliki tujuan sama: melemahkan Islam Ahlus Sunnah, baik dengan senjata, doktrin, maupun propaganda.

Umat Islam Indonesia harus memahami bahwa tidak semua yang teriak “anti-Israel” itu benar-benar musuh Israel. Bisa jadi, mereka adalah bagian dari permainan catur global untuk membodohi umat dan mengalihkan perhatian dari bahaya utama: penyimpangan akidah.


Kesimpulan: Syiah dan Zionisme Punya Hubungan Ideologis dan Strategis

Meskipun secara lahiriah tampak bermusuhan, Syiah dan Zionisme memiliki irisan tujuan dan sejarah keterkaitan yang tidak bisa diabaikan. Keduanya adalah ancaman serius terhadap kemurnian Islam. Jangan tertipu dengan label “pembela Palestina” atau “musuh Yahudi” yang dimainkan Syiah untuk mengelabui umat.

قال رسول الله ﷺ: "سيأتي على الناس سنوات خداعات، يُصدق فيها الكاذب، ويُكذب فيها الصادق..."
“Akan datang kepada manusia masa-masa penuh tipuan, di mana pendusta dipercaya dan yang jujur didustakan...”
(HR. Ahmad, hasan)

Mari kita jaga akidah kita dengan kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi ﷺ yang sahih, serta melepaskan diri dari semua bentuk penyimpangan, termasuk Syiah dan zionisme modern.



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: